Membuat Diri Menjadi Disiplin dari Psikolog Devita Parwitasari Eka Putri, M.Psi


Jangan pernah beranggapan bahwa meraih kehidupan yang berhasil itu mudah.  menjadi sukses diperlukan disiplin,  dan itulah bagian yang sulit.  jika sudah bisa disiplin dalam kehidupan sehari-hari,  maka meraih kesuksesan akan terasa mudah.

Menurut Devita parwitasari Eka Putri,  M.Psi, Yang dimaksud sosok pribadi Disiplin adalah yang mampu mentaati aturan-aturan yang dibuat, rencana serta target waktu yang perlu dicapai. Memang hal itu tidaklah mudah apalagi bagi orang-orang yang terbiasa menggampangkan masalah yang terkait dengan ketepatan waktu.

Tanggung Jawab & Kesadaran

Sebenarnya disiplin itu sendiri tidak hanya sebatas kepatuhan mentaati aturan yang berlaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada. Lebih jauh lagi, di dalam disiplin itu sendiri terdapat unsur tanggung jawab dan kesadaran untuk memenuhi peraturan tersebut. Dengan demikian, yang perlu ditumbuhkan untuk melatih diri berdisiplin, pertama-tama adalah menumbuhkan terlebih dahulu kesadaran dan tanggung jawab akan pentingnya kita mengikuti segala ketentuan yang berlaku tersebut. 

Lebih lanjut Devita menambahkan,  kan disiplin terkait dengan banyak hal, misalnya saja dengan kegiatan sehari-hari yang kita lakukan.  Pada saat akan berangkat ke kantor atau ke sekolah,  kita harus berdisiplin dengan waktu,  jam berapa harus berangkat.

Contohnya, apabila terlambat untuk menghadiri rapat atau pertemuan kantor yang dijadwalkan pada waktu tertentu, hanya karena terlambat bangun tidur maka proyek yang tadinya bernilai ratusan juta bisa akan berlalu begitu saja. Peserta rapat akan merasa tidak dihargai dengan perilaku kita yang terlambat untuk datang tepat pada waktunya.

Ketika kita dapat menghargai dan menyadari pentingnya tanggung jawab akan ketentuan atau aturan yang ada, ada maka segala sesuatu akan berjalan dengan lebih baik. Meski hasil akhir dapat ditentukan dengan banyak faktor lainnya.

Tidak Identik Kerja Keras

Disiplin tidak identik atau selaras dengan kerja keras dan hal-hal yang melelahkan. Disiplin hanyalah memerlukan ketepatan terhadap waktu dan ketentuan akan aturan-aturan yang berlaku. Bila seseorang merasa lelah untuk mengikuti aturan yang berlaku, kemungkinan besar terdapat unsur lain yang membuat hal tersebut. Misalkan perencanaan dalam mengerjakan tugas agar selesai tepat pada waktunya hasilnya tidak optimal karena belum dapat mengatur waktu untuk mengerjakan tugas dengan baik. 

Selain itu juga dapat dikarenakan energi psikis yang tidak sesuai dengan beban pekerjaan yang ada Dan harus diselesaikan dalam satu waktu tertentu. Merasa lelah mengikuti segala bentuk aturan yang ada dapat juga karena merasa terpaksa untuk mengikuti segala aturan yang ditetapkan, jelas Devita. 

Sejak Kanak-Kanak

Disiplin sebaiknya diterapkan sejak masih kanak-kanak. Pada usia tersebut pembentukan kepribadian dan aturan-aturan yang diajarkan dan ditanamkan pada dirinya akan lebih efektif. Disiplin dapat dilatih dari hal-hal yang sederhana, misalnya saja seorang anak dapat mengatur waktunya kapan dapat bermain, kapan waktu untuk belajar, waktu untuk mandi, dan kapan waktu untuk tidur. Tentunya disesuaikan dengan taraf perkembangannya.

Bagi orang yang sudah beranjak dewasa, manakala hal tersebut belum dapat kita raih, berusahalah terus dan mulailah dari sekarang untuk proses mencapai perkembangan diri yang lebih baik dari waktu ke waktu. Dengan berdisiplin, maka apa yang dikerjakan akan memberikan hasil yang lebih baik. 

Disiplin merupakan perwujudan perilaku mentaati aturan yang berlaku, maka dapat membiasakan diri dan berlatih untuk melakukan hal tersebut secara sungguh-sungguh. Contohnya, dapat dilakukan mula-mula dengan hal sederhana misalnya berusaha mengubah kebiasaan yang buruk terhadap kepatuhan atau ketepatan waktu, untuk menyelesaikan tugas-tugas atau aktivitas keseharian lainnya. Dengan cara tersebut secara perlahan hingga akhirnya seseorang dapat menemukan arti penting disiplin diri dan menerapkannya secara utuh dalam mencapai target yang lebih besar dalam kehidupannya. 

Disiplin yang Optimal 

Agar dapat mencapai disiplin diri yang optimal, sadarilah terlebih dahulu arti penting dari perilaku diri dalam mentaati segala jenis aturan, prosedur atau hal-hal yang memerlukan disiplin. Setelah bisa menemukan arti pentingnya, maka kita pun dapat termotivasi untuk melakukan segala aturan yang berlaku dengan lebih “sukarela” dan menampilkan perilaku disiplin tersebut secara lebih optimal. 

Seseorang yang memiliki disiplin pribadi yang tinggi akan membawa kemudahan dalam menjalani segala aktivitas dalam kehidupannya. Ia akan tumbuh menjadi pribadi yang sadar akan tanggung jawab terhadap hal yang ingin diraih atau target yang ingin dicapai. Hal itu dilakukanDengan cara berdisiplin tinggi terhadap hal yang terkait dengan waktu, prosedur ataupun ketentuan yang berlaku dalam mencapai target tersebut. “Kesadaran akan proses  pencapaian itulah yang menunjukkan peranan disiplin diri menjadi tinggi nilainya”, jelas Devita.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Membuat Diri Menjadi Disiplin dari Psikolog Devita Parwitasari Eka Putri, M.Psi"

Post a Comment