Cara Mengatasi Susah BAB (Buang Air Besar) Bagi Si Kecil

Susah buang air besar yg diakibatkan konstipasi sangat menjengkelkan. Apalagi bila itu di alami si kecil. Konstipasi timbul saat gerakan usus besar berkurang atau lemah, sehingga sulit dan terasa sakit saat mengeluarkan tinja. Hal ini cukup sering dialami anak-anak, tetapi biasanya hanya bersifat sementara dan tidak ada penyebabnya. Agar si kecil terhindar dari konstipasti, ia memerlukan banyak air putih dan makanan berserat tinggi.

Konstipasi lebih sering timbul saat anak tidak mengonsumsi makanan berserat, minum air putih atau cairan lainnya dalam jumlah cukup, selain kurang olahraga. Tetapi konstipasi juga bisa terjadi akibat banyak hal. Misalnya bila si kecil tidak peduli saat ingin buang angin besar atau menahannya karena ia merasa malu saat harus menggunakan kamar mandi umum, merasa tidak percaya diri atau takut bila orang tua tidak ada. Bisa juga karena dia tidak mau menghentikan acara bermainnya. Kadang-kadang konstipasi bisa disebabkan oleh penyakit atau obat-obatan tertentu.

Gejala

Kebiasaan buang air besar setiap orang berbeda satu sama lain, termasuk anak-anak. Ada yang bisa tiga kali sehari, satu kali sehari, bahkan ada yang sampai beberapa hari. Kebiasaan tersebut  bisa menjadi petunjuk ketika si kecil mengalami konstipasi. Gejala-gejala yg bisa anda perhatikan adalah;

  • Terhambatnya buang air besar di luar kebiasaan yang normal.
  • Kesulitan buang air besar, harus sampai mengejan.
  • Bentuk kotoran kecil, kering, dan keras.
  • Perut kembung dan tidak enak.
  • Sering buang angin.
  • Kram pada perut.
  • Mual, muntah.
  • Berat badan menurun.
  • Feses berbentuk cair atau padat, atau berwarna kecoklatan pada pakaian dalam anak, pertanda feses membalik kea rah rectum.

(Baca juga : Anak Sering Mengompol, Berbahayakah? Ini Penjelasan Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K))

Konstipasi bisa menyebabkan gerakan usus besar menjadi sakit. Seringkali anak mencoba untuk menahannya. Bila anda melihat si kecil memperlihatkan tanda-tanda berikut ini, itu tandanya ia tengah menahan gerakan usus besarnya, yakni:

  • Menahan pantat.
  • Warna wajah kemerahan.
  • Berjinjit.

Cara Mengatasinya

Pengobatan atau perawatan tergantung usia anak dan tingkat keparahan masalah ini. Biasanya bisa diatasi dengan memberinya makanan yang banyak mengandung serat, seperti buah, sayuran, sereal dari padi-padian, minum lebih banyak cairan, dan banyak berolahraga.

Kadang-kadang anak memerlukan banyak enema –yakni cairan yang dimasukkan kedalam rektum anak, tetapi sebelumnya anda perlu berkonstultasi  dengan dokter mengenai hal ini—untuk mengeluarkan feses. Atau minum laksatif (obat pencahar). Tetapi ingat bahwa laksatif mungkin bisa berbahaya bagi anak dan hanya diberikan setelah berkonsultasi dengan dokter anak anda.

(Baca juga : Cara Jitu Menghadapi Anak yang Jago Berkelit Menurut Psikolog Diana, M.Psi)

Walau konstipasi biasanya tidak berbahaya, tetapi bisa berubah menjadi tanda atau gejala adanya suatu masalah kesehatan yang lebih serius. Segeralah ke dokter bila si kecil:

  1. Mengalami konstipasi lebih dari tiga minggu.
  2. Tidak bisa mengikuti aktivitas normal sehari-hari.
  3. Adanya luka kecil yang terasa sakit pada kulit sekitar anus.
  4. Adanya sedikit lapisan usus yang keluar dari anus.
  5. Sudah mengejan dengan normal, feses tetap tidak bisa keluar.
  6. Feses cair atau lunak dan bocor dari anus.

Makanan yang Banyak Mengandung Serat : 

  • Roti gandum.
  • Kentang panggang komplet dengan kulitnya.
  • Sereal.
  • Sup atau salad dengan kacang-kacangan.
  • Beras merah.
  • Buah dengan kulitnya.
  • Sayuran hIjau.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Mengatasi Susah BAB (Buang Air Besar) Bagi Si Kecil"

Post a Comment