14 Pertanyaan Lengkap Tentang Campak

Campak merupakan salah satu penyakit menular dan menjadi penyebab kematian pada anak-anak. Penyakit ini sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi. Campak menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, biasanya melalui percikan ludah (droplet infection) yang keluar ketika bersin atau batuk.

Diperkirakan terdapat 30 juta orang yang menderita campak setiap tahun. Virus campak menyerang sistem kekebalan tubuh. Gejala klinis yang timbul berupa demam, pilek, batu, disertai ruam/bercak merah pada permukaan kulit, dan mata merah. Dapat disertai komplikasi pneumonia, diare, radang telinga, radang otak yang menyebabkan kematian.

berikut ini 14 pertanyaan seputar campak yang kerap muncul, seperti dirilis WHO dan Unicef :

1. Apa itu Campak?

Campak merupakan salah satu penyakit yang mudah menular. Hampir semua anak yang tidak mempunyai kekebalan tubuh akan terinfeksi campak apabila berkontak dengan virus tersebut. Campak hingga saat ini masih merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak, meskipun vaksin yang aman dan efektif sudah tersedia.

Pada tahun 2005 diperkirakan 345.000 orang diseluruh dunia, sebagian besar diantaranya anak-anak, meninggal karena campak. Tiap tahun diperkirakan lebih dari 30.000 anak Indonesia meninggal karena komplikasi yang diakibatkan oleh campak. Itu berarti satu anak setiap 20 menit.

2. Bagaimana Campak Ditularkan?

Virus campak menyebar melalui percikan ludah saat penderita bersin atau batuk dan dapat menulari orang-orang disekitarnya. Virus akan tetap aktif di udara atau permukaan yang terinfeksi sampai lebih dari 2 jam. Virus dapat ditularkan oleh seseorang yang terinfeksi sejak 4 hari sebelum keluarnya ruam (masa tunas) sampai 4 hari setelah keluarnya ruam. Apabila seseorang terjangkit penyakit tersebut, sangat tinggi kemungkinan orang-orang yang melakukan kontak langsung dengannya akan terinfeksi virus juga.

3. Apa Tanda-tanda Campak?

Demam, pilek, batuk, mata merah dan berair, ruam-ruam merah di kulit dan kesulitan bernafas bila terjadi komplikasi ke paru-paru.

(Baca juga : Atasi Campak dengan Ramuan Herbal ala dr. Zaidul Akbar)

4. Siapa yang Berisiko Terinfeksi Campak?

Orang yang tidak diimunisasi, khususnya anak balita adalah kelompok yang berisiko paling tinggi terinfeksi campak serta mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian. Campak juga dapat mengani anak-anak yang lebih besar, remaja dan dewasa muda yang tidak diimunisasi.

5. Apa Akibat dari Campak?

Anak-anak bisa meninggal dunia tidak langsung akiba campak, tetapi akibat komplikasi yang ditimbulkannya :

  • Komplikasi paling serius berupa encephalitis (radang otak), diare hebat, infeksi telinga, dan infeksi saluran pernapasan berat seperti pneumonia.
  • Komplikasi lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama anak-anak dengan gizi buruk atau mereka yang sitem kekebalannya lemah dikarenakan sedang dalam pengungsian, perang, atau penyakit lainnya.
  • Diperkirakan 1-5% anak-anak di negara berkembang yang terjangkit campak akan meninggal. Gambaran ini dapat meningkat hingga 25% dari populasi dengan tingkat kekurangan gizi yang tinggi dan buruknya akses keperawatan kesehatan.

6. Apakah Campak Dapat Disembuhkan?

Sebagian besar orang yang terjangkit virus campak akan sepenuhnya pulih kembali dalam jangka waktu satu atau dua minggu. Anak-anak yang terinfeksi campak harus segera dibawa ke pusat pelayanan kesehatan. Jika tidak segera ditangani dengan baik, penderita dapat mengalami komplikasi seperti pneumonia (sesak napas), infeksi mata, infeksi telinga, atau diare yang bisa membawa pada kematian. Perlindungan terbaik terhadap infeksi virus campak adalah memberikan imunisasi campak.

(Baca juga : Mengobati Campak Jerman (Rubella) dengan Ramuan Herbal Prof. Hembing)

7. Apa yang Dimaksud dengan Kampanye Imunisasi Campak?

Kampanye imunisasi campak adalah kampanye yang dirancang untuk memberikan perlindungan kepada seluruh sasaran, termasuk daerah yang cakupan imunisasi rutinnya sangat rendah. Kampanye ini bertujuan menghentikan penularan virus campak.

8. Seberapa Sering Anak Perlu Diimunisasi Untuk Mencegah Penyakit Campak?

Semua anak harus mendapat imunisasi rutin untuk mencegah campak pada usia 9 bulan. Pada umumnya satu dosis vaksin campak cukup untuk melindungi seorang anak seumur hidup. Namun, sekitar 10-15% anak gagal mengembangkan sistem kekebalan stelah imunisasi.

Kesempatan kedua yang ditawarkan kampanye imunisasi campak penting diperoleh untuk meningkatkan sistem kekebalan anak-anak tersebut serta menjangkau anak-anak yang belum menerima dosis campak pada imunisasi rutin. Dosis vaksin campak tambahan ini aman diberikan dan akan meningkatkan sistem kekebalan anak terhadap penyakit campak.

9. Apakah Seorang Anak Harus Menerima Vaksin Campak Jika Ia Sudah Menerima Satu Dosis Melalui Imunisasi Rutin?

Ya, semua anak, tanpa melihat status imunisasinya, mesti menerima satu dosis imunisasi tambahan. Kegiatan imunisasi tambahan ini dilaksanakan untuk semua anak yang memiliki risiko terkena virus campak. Aksi ini menjamin kekebalan campak untuk anak yang belum menerima imunisasi campak, bersama dengan yang telah diimunisasi tetapi belum terbentuk kekebalan (sekitar 10 sampai 15 % dari anak yang telah diimunisasi pada usia 9 bulan).

(Baca juga : Resep Herbal dr. Zaidul Akbar untuk Cacar Air)

10. Mengapa Anak-anak Diberi Imunisasi Campak?

Penyakit campak, komplikasinya, serta kematian akibat campak, mudah dicegah dengan imunisasi. Vaksin campak aman, efektif, dan tidak mahal. Untuk melindungi seorang anak terhadap campak, membuat imunisasi campak menjadi salah satu intervensi kesehatan masyarakat paling murah dan efektif.

11. Apakah Vaksin Campak Memiliki Efek Samping?

Vaksin campak termasuk salah satu vaksin yang aman. Meskipun vaksin ini dapat menimbulkan reaksi pada sebagian kecil anak, sangat jarang yang bersifat serius. Gejala klinis berupa ruam-ruam kulit ringan, demam ringan, pilek adalah reaksi yang paling umum ditemui setelah imunisasi (Adverse Events Following Imunization/AEFI). Apabila ditemukan gejala serius, orang tua harus segera membawa anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

12. Apakah Vaksin Campak Aman?

Vaksin campak telah dikembangkan lebih dari 40 tahun dan sudah diberikan kepada ratusan juta anak di seluruh dunia. Sejak diresmikan pada tahun 2001, upaya memerangi campak sudah mengurangi angka kematian dunia akibat campak sebesar 60% dan menyelamatkan sekitar 2,3 juta anak hanya dalam jangka waktu 6 tahun.

(Baca juga : Terapi dan Cara Membuat Obat Herbal untuk Penyembuhan Herpes Menurut dr. Zaidul Akbar)

13. Apakah Vaksin Campak Aman untuk Anak yang Sedang Sakit dan Bayi Baru Lahir?

Vaksin campak aman untuk anak kecil walaupun mereka sakit atau mengalami demam ringan. Imunisasi campak dapat ditunda bila anak mengalami demam berat atau penyakit serius lainnya.

Vaksin campak juga aman untuk bayi yang baru lahir. Namun, karena pada bayi baru lahir masih terdapat kekebalan (antibodi) pasif dari ibu, bila berinteraksi dengan vaksin campak akan membuat vaksin tidak efektif. Imunisasi campak paling efektif diberikan sejak usia 9 bulan.

14. Mengapa Anak-anak Juga Diberi Vitamin A Ketika Menerima Imunisasi Campak?

Pemberian vitamin A ditujukan untuk mengurangi angka kematian akibat campak hingga 50%. Vitamin A membantu membangun sistem kekebalan anak., juga dapat mencegah kebutaan apabila terinfeksi virus ini. Vitamin A dan vaksin polio diberikan kepada setiap balita Indonesia pada kampanye imunisasi campak.

(Disalin dari Tabloid Gaya Hidup Sehat No. 402/30 Maret 07 - 5 April 07)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "14 Pertanyaan Lengkap Tentang Campak"

Post a Comment