10 Hal yang Harus Dilakukan Agar Maag Kamu Tidak Menyerang Menurut Dr. dr. Marcellus Simadibrata K., Sp.PD-KGEH

Maag terjadi tidak sekedar karena terlambat makan. Begitu beragam penyebab penyakit yang menyerang saluran cerna ini. Bagaimana dan terutama mencegah kekambuhan?

“Aduh, perutku sakit lagi. Melilit dan perih!” Begitu keluh Ardy. 

Selang beberapa saat, keluhannya mereda setelah ia minum obat seperti biasa.

Maag, oleh sebagian besar orang, kerap dianggap sebagai penyakit yang diakibatkan pola hidup kurang baik, terutama dalam hal makan. Seorang teman mengaku, “Maag ‘kan muncul karena saya tidak teratur makan.” Yang lain menyebut, “Terlambat makan juga bisa bikin maag.”

Kebanyakan dari kita juga kerap menganggap kejadian sakit perut yang dikenal dengan maag itu bukan penyakit serius karena tidak sampai membuat penderitanya meninggal dunia. Meski begitu, penyakit ini jelas-jelas mengganggu.

Presenter kondang Novita Anggie pernah menyatakan bahwa penyakit maag yang dideritanya, saat kambuh baru bisa hilang bila disuntik. Seorang karyawan sebuah penerbitan, sebut saja Nono (30). Bahkan mengaku saat maag kambuh, 

“Tubuh ini rasanya lemah benar dan tidak bisa berbuat apa-apa. Sakit sekali perut ini, nyeri.”

(Baca juga : Resep Alami ala dr. Zaidul Akbar untuk Obati Sakit Maag)

Sindrom Dispepsia

Maag, dari sudut pandang kedokteran, merupakan sindrom dispepsia. Dr. dr. Marcellus Simadibrata K., Sp.PD-KGEH, menyebutkan, “Sakit maag merupakan istilah awan untuk sindrom dyspepsia”. Sindrom dispepsia merupakan kumpulan gejala dari penyakit saluran cerna atas yang terdiri dari rasa sakit di ulu hati dan rasa tidak nyaman di ulu hati.

Rasa sakit dan tidak nyaman ini biasanya berupa nyeri di ulu hati, kembung, mual, muntah, nafsu makan menurun, rasa cepat kenyang sehabis makan dan muncul sendawa, kadang disertai gejala pusing atau mabuk, jantung berdebar-debar, wajah pucat.

Bahkan, orang yang menderita luka atau tukak lambung-duodenum dan tumor atau kanker lambung-duodenum akan terlihat pucat, muntah-muntah hebat, muntah atau buang air besar campur darah hitam, berat badan menurun, serta syok karena pendarahan.

Staf Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI?RSCM ini mengatakan bahwa maag disebabkan oleh penyakit lambung atau penyakit saluran cerna bagian atas atau penyakit organ-organ disekitar saluran cerna atas.

Umumnya Sembuh

Pada umumnya penyakit maag dapat disembuhkan. Tentu penderita harus tekun berobat, mengatur pola hidup, pola makan dan minum.

Setiap orang yang menderita maag tetap wajib mengonsumsi makanan bergizi. Makanan yang tidak menyebabkan iritasi serta merangsang lamb ung dan duodenum (usus 12 jari) menjadi konsumsi wajib. Mereka yang menderita maag fungsional pada umumnya dapat disembuhkan hanya dengan mengonsumsi makanan lunak atau bubur, lalu secara bertahap mengonsumsi makanan padat atau nasi biasa.

Bila kondisinya parah dapat diatasi dengan obat. Obat yang biasa digunakan antara lain penghambat asam lambung semisal antasida, obat penghambat reseptor H2 atau obat penghambat pompa proton. Obat-obat ini berfungsi memperbaiki motilitas atau pergerakan lambung (prokinetik), memperbaiki mukosa lambung (sitoprotektor), dan antistres.

Obat golongan antasida bisa dibeli secara bebas (tanpa resep dokter). Sementara penghambat reseptor H2 mesti dibeli dengan resep dokter, missal ranitidine, famotidine, nizatidine dan lain-lain. Obat penghambat pompa proton juga mesti dibeli dengan resep dokter seperti omeprazole, lansoprazole, esomeprazole, pantoprazole, rabeprazole, dan lain-lain.

Dijamin maag akan lenyap dengan obat yang tepat. Namun, jangan bersorak dulu! Perlu Anda ingat, maaf akan kambuh bila Anda salah makan atau minum atau ada pencetus lain.

(Baca juga : Makanan Super untuk Mengobati Penyakit Maag ala dr. Zaidul Akbar)

Fungsional dan Organik

Maag atau sindrom dispepsia dapat disebabkan oleh kelainan atau penyakit fungsional atau organic. Yang dimaksud kelainan atau penyakit fungsional adalah penyakit maag yang disebabkan oleh kelainan fungsi dari saluran cerna atas.

Kelainan organic dapat dipastikan dengan pemeriksaan endoskopi saluran cerna, rontgen saluran cerna, ultrasonografi atau CT-scan perut. Endoskopi adalah pemeriksaan saluran lambung dan duodenum dengan memasukkan selang endoskop yang terbuat dari karet dan di dalamnya ada serat optic, sehingga semua kelainan dalam lambung atau duodenum dapat terlihat di televise monitor.

Bila dilakukan pemeriksaan endoskopi atau rontgen tidak didapatkan kelainan organic atau patologik, tetapi penderita mengeluh sakit dan tidak nyaman di perut atas, kelainan ini biasanya akibat stress, salah makan, atau mengasup makanan yang cukup iritatif.

Sementara kelainan organic merupakan kelainan yang disebabkan oleh luka atau tukak di lambung atau duodenum, batu kandung empedu, peradangan hati (hepatitis), peradangan pancreas (pankreatitis), kolesistisis, tumor atau kanker di hati, di pancreas, dan lainnya.

“Luka atau tukak di lambung duodenum lebih banyak disebabkan oleh infeksi kuman Helicobacter pylori dan pemakaian obat antiinflamatori nonsteroid atau steroid,” kata Marcell.

Untuk memastikan dan mendiagnosis penyebab penyakit, termasuk fungsional atau organic, dokter akan melakukan pemeriksaan tinja, darah rutin, pemeriksaan fungsi hati, pemeriksaan endoskopi saluran cerna bagian atas (esofagogastroduodenoskopi), ultrasonografi, kadang CT-scan abdomen atau pemeriksaan elektrogastrografi.

(Baca juga : Memiliki Penyakit GERD? 4 Makanan Ini "Haram" untuk Anda Menurut Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP)

Nyaman Meski Maag

Satu pedoman yang harus dipenuhi pada penderita maag adalah mengendalikan nafsu makan. Sebab, tidak semua makanan boleh dikonsumsi. Sebaiknya pengaturan makan disesuaikan dengan tingkat penyakitnya. Karena itu, perlu konsultasi dengan dokter dan ahli gizi.

Berikut 10 hal yang harus diperhatikan agar maagmu tidak menyerang :

  1. Tetap harus mengonsumsi makanan yang bergizi dan sehat.
  2. Hindari makanan atau minuman yang mudah mengiritasi atau merangsang lambung atau duodenum seperti makanan yang terlalu pedas, asam, berlemak (gorengan), mengandung cuka (vinegar), buah tertentu (durian, nangka, nanas dll), sayuran bergas (sawi, kol).
  3. Makanlah secara teratur pada jam tertentu. Mulai makan pagi hari pukul 07.00. Atur tiga kali makan lengkap dan tiga kali jajan atau makan ringan. Yang jelas, tiap tiga jam sekali perut harus diisi makanan.
  4. Makan dengan tenang. Jangan terburu-buru. Kunyah makanan hingga hancur dan lumat menjadi butiran lembut.
  5. Makan dalam porsi secukupnya. Jangan biarkan perut kosong, tetapi jangan sampai kekenyangan.
  6. Pilih makanan lunak atau lembek, yang dimasak dengan cara direbus, disemur, atau ditim. Makanan sebaiknya tidak digoreng karena akan keras dan sulit dicerna.
  7. Hindari makanan panas.
  8. Jangan konsumsi alcohol atau minuman keras, kopi, soda, minuman asam, the kental, dan kurangi merokok.
  9. Dianjurkan minum susu. Selain bisa menetralkan asam lambung yang berlebih, susu kaya protein dan kalsium yang berguna bagi regenerasi sel.
  10. Hindari asupan obat yang menimbulkan iritasi lambung seperti aspirin dan vitamin C.

 


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " 10 Hal yang Harus Dilakukan Agar Maag Kamu Tidak Menyerang Menurut Dr. dr. Marcellus Simadibrata K., Sp.PD-KGEH"

Post a Comment