Perlukah Memakai Gigi Tiruan/Palsu? Ini Penjelasan drg. M. Riyadhianto, Sp.Pros

Kehilangan gigi baik karena proses penuaan atau kerusakan gigi yang parah dapat mengganggu penampilan. Salah satu solusinya adalah dengan memakai gigi tiruan atau gigi palsu. Mana yang lebih tepat, gigi tiruan cekat (fixed) ataukah lepasan (removable)?

Gigi memiliki banyak peran bagi seseorang. Memakai gigi tiruan pada kasus kehilangan gigi dapat membuat proses pengunyahan menjadi lebih nyaman daripada tanpa gigi. Pembuatan gigi tiruan sudah ada sejak tahun 700 SM dan dengan kemajuan teknologi kedokteran gigi, perbaikan kehilangan gigi memiliki banyak pilihan. Jika seseorang kehilangan gigi karena tanggal atau dicabut, maka sebaiknya dibuatkan gigi tiruan pada daerah yang kehilangan gigi tersebut.

drg. Adhi
Kehilangan gigi, tidak hanya akan mengganggu penampilan/ estetika, namun juga dapat mengganggu fungsi bicara, fungsi pengunyahan, serta kenyamanan dan Kesehatan umum. Menggunakan gigi tiruan sangat penting karena manfaat pemasangan gigi tiruan ini sama dengan manfaat gigi asli, demikian dikemukakan oleh dokter gigi spesialis prosthodonti drg. M. Riyadhianto, Sp.Pros

Menurut dokter yang lebih akrab disapa drg. Adhi tersebut, secara umum gigi tiruan terbagi menjadi 2 jenis yaitu gigi tiruan (GT) yang bisa dilepas, contohnya GT Sebagian Lepasan Akrilik, GTSL kerangka logam, GT penuh, protesa maksilofasial, dan gigi tiruan cekat/ permanen (contohnya crown, bridge, veneer, implant gigi). 

Baca juga : Sakit Gigi? Buat Ramuan Ini Menurut dr. Zaidul Akbar

Gigi tiruan lepasan dapat digunakan untuk memperbaiki kehilangan Sebagian gigi yang hilang maupun Seluruh gigi yang hilang. Kelebihan dari gigi tiruan lepasan adalah konservatif, perbaikan estetika dan fungsi cukup baik, dan dapat menggantikan kehilangan jaringan yang cukup luas. 

Kekurangan gigi tiruan jenis ini yaitu pada beberapa pasien awalnya perlu penyesuaian karena adanya rasa tidak nyaman sehingga mengganggu fungsi bicara dan pengunyahan sementara, kemudian saat tidur malam harus dilepas. Terkadang pada kasus tertentu, kawat/ cengkram pengait gigi tiruan tidak dapat disembunyikan sehingga estetika terganggu.

Gigi tiruan cekat/ permanen umumnya untuk mengganti beberapa gigi yang hilang, namun dengan tersedianya implant gigi saat ini, kehilangan seluruh gigi dapat juga dibuat permanen jika sesuai indikasi. Kelebihan dari gigi tiruan cekat/permanen adalah paling nyaman karena tidak perlu dilepas dan dipasang, perbaikan estetika dan fungsi seperti gigi asli, dapat memperbaiki bentuk, warna, dan posisi gigi, dapat menutup celah dan merapikan gigi tanpa perawatan ortodontik dalam batas tertentu. 

Kekurangannya adalah pada kasus tertentu kadang diperlukan perawatan tambahan untuk mencapai estetika dan fungsi yang maksimal, dan dilakukan pengasahan gigi tetangga dari gigi yang hilang untuk dibuatkan mahkota (crown) misalnya sebagai jembatan gigi tiruan.

Baca juga : Atasi Gusi Bengkak Menurut drg. Elizabeth Linda

Jangka waktu pemakaian gigi tiruan tergantung jenis gigi tiruan dan kebiasaan tiap individu. Gigi tiruan perlu diperbaiki bahkan diganti bila gigi tiruan tidak dapat menjalani fungsi sebagaimana tujuan awal pembuatannya. Salah satu faor paling penting yang ktmempengaruhi usia gigi tiruan adalah kebiasaan menjaga kebersihan mulut. 

Jika kebersihan gigi tiruan kurang baik dalam menjaga kebersihan mulutnya, kadang dalam waktu kurang dari 5 tahun gigi palsu sudah harus diperbaiki atau diganti. Namun ada juga yang memakai gigi tiruan cekat hingga 10 tahun lebih tanpa masalah. Bagi individu yang kurang menyadari atau kurang bisa menjaga kebersihan mulutnya, pemasangan gigi tiruan cekat tidak dianjurkan.

Kerusakan gigi tiruan cekat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor biologis, misalnya karies/ lubang pada gigi penyangga gigi tiruan tersebut, kelainan atau kelebihan beban pada jaringan penyangga gigi sehingga menimbulkan kerusakan tulang, gigi goyang, gusi turun (resesi), kematian pulpa (saraf gigi penyangga gigi tiruan), patahnya mahkota atau akar gigi penyangga, dan faktor mekanis, seperti keausan dan kerusakan restorasi, patahnya restorasi.

Sedangkan untuk gigi tiruan lepasan umumnya dapat berfungsi optimal antara 3 sampai 5 tahun. Seperti halnya gigi asli, gigi tiruan lepasan juga mengalami keausan sehingga efisiensi pengunyahan berkurang dan dapat bernoda karena pengaruh makanan dan minuman. 

Selain itu dengan bertambahnya usia,  bentuk gusi dan rahang dapat berubah sehingga gigi tiruan lepasan memerlukan penyesuaian secara periodic agar tidak longgar. Jika gigi tiruan lepasan longgar, tidak nyaman untuk mengunyah serta menyulitkan berbicara, maka saat itulah gigi tiruan harus diganti.

Baca juga : Mulut Kamu Bau? Begini Cara Mengatasinya Menurut Prof. Dr. dr. ARI FAHRIAL SYAM, Sp.PD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP

Lebih lanjut drg. Adhi menambahkan, sebelum melakukan penanaman implant gigi ada syarat khusus yang harus dipenuhi, karena ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk perencanaan pemasangan implant gigi. Diantaranya faktor volume dan kualitas tulang, Kesehatan umum, Kesehatan mulut,  hubungan gigi dan rahang, kebiasaan buruk dan pertimbangan sosial.  

Penyakit sistematis seperti diabetes mellitus dan merokok dapat menurunkan keberhasilan implant gigi. Seorang spesialis prostodonsia Bersama dengan atau tanpa spesialis bedah mulut akan mengevaluasi apakah seseorang dapat menjalani perawatan implant gigi.

Untuk proses pemasangan implant gigi dibutuhkan dua tahap pekerjaan, pada kunjungan pertama umumnya dilakukan pemasangan implant akar gigi dalam satu kunjungan. Namun dibutuhkan waktu 3-6 bulan untuk implant akar gigi ber-osteointegrasi, yaitu proses berikatan implant dengan tulang rahang. Kemudian tahap akhir adalah pemasangan mahkota gigi tiruannya. 

Selama tahap osteointegrasi, pasien akan menggunakan gigi tiruan sementara. Perkembangan tekhnologi kedokteran gigi terakhir saat ini bahkan memungkinkan seseorang untuk kehilangan gigi dan memiliki gigi Kembali dalam satu kunjungan dengan implant gigi.

Baca juga : Jangan Remehkan Gigi Berlubang, Ini Akibatnya! Menurut Prof. Dr. drg. Tri Erri Astoeti, M.Kes dan dr. Tengku Bahdar Djohan, Sp.PD

Tips bagaimana memelihara gigi tiruan lepasan yang baik :

  • Menjaga kebersihan gigi tiruan sangat penting, karena seperti halnya gigi asli, makanan juga mudah melekat pada gigi tiruan. Jadi bersihkan gigi tiruan dengan sikat gigi khusus gigi tiruan/ sikat gigi terpisah setidaknya sekali sehari.
  • Jangan menggunakan pasta gigi untuk membersihkannya karena dapat menimbulkan abrasi dan noda bagi bahan gigi tiruan.
  • Gunakan sabun cair (sabun cair khusus makanan) atau cukup dengan air matang untuk membersihkannya.
  • Sehabis makan biasakan membilas gigi tiruan dengan air untuk menghilangkan sisa-sisa makanan.
  • Gunakan bahan pembersih/ perendam gigi tiruan lepasan khusus yang ada dipasaran untuk mengontrol bakteri dan jamur. Konsultasikan dengan dokter gigi anda untuk bahan/ cara lainnya untuk menjaga kebersihan gigi tiruan lepasan.
  • Selalu biasakan untuk melepas gigi tiruan sebelum tidur malam, tujuannya untuk mengistirahatkan dan menjaga Kesehatan jaringan pendukung gigi tiruannya.
  • Gigi tiruan bila tidak digunakan, harus disimpan di gelas berisi air, untuk mencegah perubahan bentuk gigi tiruan lepasan.
  • Selalu lakukan pemeriksaan rutin/ control teratur minimal setiap enam bulan sekali untuk menjaga Kesehatan gigi dan jaringan pendukung disekitarnya serta untuk menjaga gigi tiruan dapat digunakan secara optimal.

Saran untuk Pemakaian Gigi Tiruan Cekat:

  1. Gunakan sikat gigi ataupun benang gigi khusus untuk membersihkan disekitar gigi tiruan cekat.
  2. Jangan menggunakan obat kumur beralkohol untuk berkumur bila memiliki gigi tiruan cekat.
  3. Hindari kebiasaan buruk seperti mengunyah es batu, menggemeretakkan gigi, menggigit pena, mengunyah satu sisi, dsb. Konsultasikan dengan dokter gigi bila memiliki kebiasaan tersebut.
  4. Selalu control teratur minimal enam bulan sekali untuk menjaga Kesehatan gigi dan jaringan pendukung disekitarnya serta menjaga gigi tiruan dapat digunakan secara optimal.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perlukah Memakai Gigi Tiruan/Palsu? Ini Penjelasan drg. M. Riyadhianto, Sp.Pros"

Post a Comment