6 Trik Latihan Menyenangkan Otak dari dr. Sutarto, Sp.S Agar Tak Jadi Pelupa
Lupa nama para kenalan, lupa membayar tagihan dan lupa menggarap pekerjaan yang sudah memasuki tenggat? Jangan khawatir, Anda bisa mengurangi penyakit lupa dengan cara melatih otak agar tetap tajam
"Siapa ya nama wanita yang menyapaku tadi? Wajahnya tak asing, tapi aku tidak ingat namanya sama sekali,", ujar Bambang (28 tahun) seorang staf humas restoran terkemuka, kepada temannya.
Kecuali kepada orang terdekat, Bambang memang kerap kali melupakan nama kenalannya. Padahal, sebagai seorang staf humas, ia wajib bersikap ramah dan rajn menyapa para relasi. Kejadian tersebut bukan hanya menimpa Bambang, Indri (33 tahun), seorang manajer pemasaran di sebuah perusahaan advertising, pernah tergopoh-gopoh meninggalkan rumah pada pukul 9 malam, gara-gara lupa membawa pulang mobilnya yang diparkir di depan di sebuah pasar swalayan, sewaktu berbelanja siang harinya.
Indri pulang dengan menumpang taksi karena lupa telah mengendarai mobilnya sendiri. Penyakit lupa agaknya bukan hanya menimpa para manula, tetapi juga seorang yang berusia muda. Apa penyebabnya? dan bagaimana cara mengatasinya?
Baca juga : Kurang Minum Bikin Lemot Menurut DR. dr. Parlindungan Siregar, SpPD-KGH
DEMENSIA vs KONSENTRASI BERCABANG
![]() |
dr. Sutarto, Sp.S |
Secara fisiologis, sel-sel otak bisa rusak dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia. Ketika mencapai usia 70 tahun, bagian otak yang rusak bisa mencapai 5-10% setiap tahunnya. Akibatnya, daya ingat melemah dan saraf otak banya yang tidak berfungsi dengan baik lagi. Akibatnya seseorang akan mengalami kesulitan untuk mengingat dan berkonsentrasi.
Namun, selain demensia, ada faktor lain yang menyebabkan seseorang mudah lupa melupakan sesuatu. Pada orang muda seperti Fitria dan Indri, masalah yang mereka alami sebenarnya bukanlah termasuk gejala demensia ataupun gangguan otak. Yang terjadi adalah kurangnya konsentrasi ketika sedang melakukan sesuatu.
Konsentrasi yang terbagi saat sedang melakukan pekerjaan, memang bisa terjadi akibat banyaknya hal yang sedang dipikirkan seseorang.
"Apabila tidak dapat membagi waktu secara proporsional, aktivitas yang luar biasa banyaknya memang bisa menimbulkan stres dan mengakibatkan otak bekerja berlebihan. Akibatnya, ia akan kehilangan sejumlah detail peristiwa," ujar dr. Sutarto.
"Padahal, apabila ia dapat dikelola dengan baik, aktivitas yang banyak jumlahnya bisa menjadi sebuah terapi untuk melatih otak", tambahnya lagi.
"Perbedaan antara organ manusia dan mesin adalah cara kerjanya," tegas dr. Sutarto.
"Sebuah mesin akan cepat rusak jika intensitas pemakaiannya tinggi, sedangkan organ tubuh manusia justru makin terlatih dengan banyaknya aktivitas," tambahnya.
"Jadi, use it or loose it! Kondisi tangan saja jika tidak rajin digunakan, bisa mengendur. Bayangkan jika otak tidak digunakan, kemungkinan terjadi atrofi (pengerutan) tentu makin besar," ujar dr. Sutarto lagi.
Baca juga : Demensia, Banyak Lupa Sedikit Ingat. Menurut dr. Diatri Nari Lastri Sp.S(K)
BANYAK CARA MELATIH OTAK
Bagaimana cara melatih otak agar tetap dapat berfungsi dengan baik? Jangan dulu Anda membayangkan harus membaca text book tebal yang membosankan, seperti kuliah dulu. Melatih otak sebenarnya merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan dapat dilakukan kapan saja.
“Pada orang dewasa, aktivitas mental seperti mengisi teka-teki silang (1), membaca (2), mendengarkan music (3), mengambil kursus keterampilan (4), mempelajar Bahasa asing (5), bahkan menonton film (6) dapat dilakukan untuk melatih ketajaman otak,” dr. Sutarto menjelaskan.
Berbagai aktivitas tersebut dapat memancing rasa penasaran. Akibatnya secara otomatis otak akan bekerja untuk merekam memori dan berusaha mencari jawaban atas rasa penasaran tersebut. Kegiatan melatih otak terutama perlu mulai dilakukan sejak usia 25 tahun. Pasalnya, sebelum usia tersebut, aktivitas otak dan fisik sudah terpenuhi melalui kegiatan sekolah, kuliah serta berbagai macam kegiatan dan permainan.
Lain halnya Ketika usia kita bertambah dan mulai mengerjakan rutinitas pekerjaan yang kurang bervariasi, sehingga kurang dapat merangsang perkembangan otak secara seimbang.
Ketika melakukan Latihan fisik, Ketika baru mulai melakukan Latihan otak, Anda pasti merasa Lelah. Sebab, dalam proses melatih organ tubuh mana pun, baik itu otak, kaki, tangan dan badan, tubuh membutuhkan produksi darah, oksigen dan glukosa yang lebih banyak. Akibatnya kita sering merasa letih. Namun, jangan berhenti di tengah jalan. Jkka sudah terbiasa, melatih otak akan terasa menyenangkan.
Baca juga : Micin Menyebabkan Kebodohan Menurut dr. Mangatas SM. Manalu, SpPD
DIPENGARUHI GAYA HIDUP
Disadari ataupun tidak, padatnya aktivitas sering kali menjauhkan kita dari gaya hidup sehat. Selain memicu kegemukan dan berbagai penyakit, seperti jantung, diabetes melitus, stroke dan lain-lain, gaya hidup yang tidak sehat juga bisa mengganggu fungsi otak. Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengantisipasi penyakit tersebut :
- LATIHAN KEBUGARAN. Mulailah berolahraga secara teratur, dengan jumlah berikut kualitas olahraga yang cukup. Lakukan olahraga ringan minimal 30 menit, 3-5 kali dalam seminggu. Jangan lupa untuk beristirahat secara teratur. Usaha ini dapat memperlancar peredaran darah dalam tubuh, termasuk melancarkan peredaran darah ke otak;
- PENUHI KEBUTUHAN GIZI SEHARI-HARI. Protein yang banyak terdapat pada ikan, daging serta biji-bijian seperti kedelai maupun produk olahannya, amat baik bagi pembentukan sel-sel otak. Jangan lupa pula mengonsumsi berbagai vitamin dan mineral yang banyak terdapat pada saur dan buah-buahan, untuk mengondisikan kerja otak agar mampu bekerja dengan baik;
- KURANGI MAKANAN BERLEMAK. Batasi konsumsi junk food. Bukan hanya mempengaruhi fungsi motorik tubuh, kadar lemak yang berlebihan juga menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan tebal, sehingga aliran darah ke otak berkurang. Akibatnya, Anda rentan terserang penyakit lupa dan menjadi lambat berpikir. Lebih lanjut, penebalan pembuluh darah bisa berujung pada serangan stroke;
- PILIH MINUMAN RENDAH GULA. Aneka jenis minuman ringan maupun kopi dan the umumnya memiliki kadar gula tinggi, sehingga beresiko menimbulkan penyakit diabetes. Padahal, gangguan diabetes dapat mempengaruhi ketajaman otak dalam berpikir. Sebaiknya, pilihlah aneka buah segar sebagai pengganti minuman ringan. Selain memiliki kadar gula alami, buah juga berfungsi sebagai antioksidan;
- JAUHI STRESS. Beban pikiran yang terlalu berat pada akhirnya bisa menimbulkan depresi. Padahal, depresi kerap dianggap sebagai penyebab gangguan ingatan yang paling umum. Oleh karena itu, belajarlah mengelola dan menyikapi masalah dengan baik, serta hadapi segala sesuatu dengan optimistis;
- CUKUP BERISTIRAHAT. Sebaiknya Anda memiliki jam tidur yang cukup dan teratur setiap hari. Sebab, siklus tidur yang tidak teratur bisa menurunkan stamina serta melemahkan daya konsentrasi. Jangan ngotot bekerja berlebihan. Ingatlah bahwa tubuh manusia memiliki biological clock, yang dengan sendirinya perlu beristirahat diantara berbagai aktivitas.
Semoga bermanfaat
0 Response to "6 Trik Latihan Menyenangkan Otak dari dr. Sutarto, Sp.S Agar Tak Jadi Pelupa "
Post a Comment