Jangan Remehkan Gigi Berlubang, Ini Akibatnya! Menurut Prof. Dr. drg. Tri Erri Astoeti, M.Kes dan dr. Tengku Bahdar Djohan, Sp.PD


Tahukah kamu bahwa makanan dan minuman mannis dapat menyebabkan gigi berlubang? Walaupun informasi mengonsumsi makanan dan minuman mais dapat menyebabkan gigi berlubang telah tersebar luas di tengah masyarakat, faktanya tingkat konsumsi gula di Indonesia ters meningkat. Sehingga jika gigi tidak dirawat dengan baik dan benar, maka ancaman gigi berlubang semakin sulit untuk dihindari.

Menurut  Prof. Dr. drg. Tri Erri Astoeti, M.Kes, konsumsi gula memang sulit untuk dihindari karena memang masyarakat gemar mengonsumsi yang manis-manis. Namun tanpa disadari hal tersebut memicu gejala dini gigi berlubang apabila tidak dirawat dengan baik dan benar. Untuk itu sebaiknya kita mengurangi frekuensi mengemil makanan manis, dan bila sulit, usahakan untuk mengonsumsinya bersamaan dengan waktu makan.

Hal tersebut seharusnya mendapatkan perhatian yang khusus, karena setiap kali gula mencapai plak pada gigi, maka asam akan diproduksi. Keadaan asam terjadi bila pH lebih rendah dari 7 dan kondisi kritis untuk kerusakan gigi adalah pH 5.7. Dimana hal tersebut dapat terjadi sekitar 2 menit setelah gula masuk ke dalam plak.

Konsumsi gula yang berulang kali seperti pada pecandu permen atau minuman yang mengandung gula dapat membuat pH tetap dibawah 5.7, sehingga kerusakan gigi terus berlanjut. Pada tahap ini, asam akan membentuk titik-titik rawan yang tak kasat mata pada gigi, yang sebenarnya merupakan awal dari gigi yang berlubang.

Gigi berlubang yang tidak segera ditangani dapat mengakibatkan komplikasi akut pada gigi tersebut yang dapat memberikan dampak negatif pada bagian tubuh yang lain dan berakibat timbulnya berbagai macam penyakit yang serius.

abses gigi
"Gigi berlubang yang tidak segera ditambal akan membuat lubang semakin dalam dan proses infeksinya dapat berlanjut ke rongga syaraf atau pulpa dan menyebabkan timbulnya abses di ujung akar gigi. Abses gigi adalah kumpulan nanah yang terjadi karena adanya infeksi bakteri di rongga syaraf atau pulpa gigi dan pada keadaan akut menyebabkan rasa yang sangat sakit", ujar Prof. Erri

Ancaman Fokal Infeksi

dr. T. Bahdar
Gigi berlubang ternyata tidak boleh dianggap remeh, dr. Tengku Bahdar Djohan, Sp.PD mengatakan bahwa masalah gigi berlubang tidak hanya berhenti di abses gigi. Kita harus waspada terhadap ancaman fokal infeksi yaitu infeksi krnis di suatu tempat yang dapat memicu penyakit di tempat lain. Sebab racun dan sisa kotoran maupun mikroba yang memicu infeksi pada gigi dan mulut dapat menyebar ke anggota tubuh yang lain.

Bila abses gigi tidak diobati, maka dapat mengakibatkan komplikasi yang berbahaya selain berupa tanggalnya gigi, juga dapat mengakibatkan mediastinitis atau peradangan pada dada, sepsi atau peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi, facial cellulitis, ludwig's angina atau penyebaran infeksi ke jaringan lunak, osteomyelities of the jaw (penyebaran infeksi ke tulang rahang gigi) dan penyebaran infeksi ke bagian tubuh yang lain menyebabkan abses otak, endokarditis atau peradangan dari lapisan jantung, jantung otot dan katup jantung dan pneumonia atau radang paru-paru.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Erri mengingatkan, bahwa penyakit gigi berlubang merupakan penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dan usaha pencegahannya selalu lebih mudah dan murah daripada pengobatannya. Lalu apa saja pencegahannya?

Pencegahan

Usaha pencegahan yang tepat dapat dilakukan :

  1. Sikatlah gigi minimal 2 kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride yang terbukti 30% dapat mengurangi risiko terjadinya gigi berlubang;
  2. Makan makanan yang bergizi dan banyak mengandung serat seperti sayuran dan buah-buahan, karena dapat merangsang produksi saliva atau air ludah, yang sangat pentinguntuk menjaga kestabilan bakteri di rongga mulut. Selain itu, konsumsi juga bahan-bahan makanan yang banyak mengandung kalsium seperti susu, keju, yoghurt dan makanan yang mengandung fluoride seperti ikan asin, rebusan tulang ayam, teh dan lain-lain;
  3. Kurangi frekuensi mengemil yang manis, usahakan dikonsumsi bersamaan dengan waktu makan;
  4. Periksa gigi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jangan Remehkan Gigi Berlubang, Ini Akibatnya! Menurut Prof. Dr. drg. Tri Erri Astoeti, M.Kes dan dr. Tengku Bahdar Djohan, Sp.PD"

Post a Comment