Membuat Ramuan Herbal untuk Atasi Keracunan Makanan (Gastroenteritis) dari Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma

       

Keracunan makanan atau gastroenteritis merupakan gangguan perut parah yang ditandai dengan diare, mual, muntah dan kram perut akibat masuknya zat racun ke dalam sistem saluran pencernaan. Gangguan ini disebut juga radang lambung dan usus atau flu usus. 

Penyebab

1. Dapat disebabkan berbagai faktor, seperti bakteri, parasit atau virus yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan, alat-alat makan atau makan dengan tangan yang tidak bersih;
2. Alergi makanan tertentu, minuman keras dan penambahan zat-zat kimia ke dalam makanan.

Baca juga : Keracunan Makanan? Lakukan 7 Langkah Ini Menurut dr. Rina Metalapa

Gejala dan Tanda-tanda

Perasaan mual, kejang-kejang perut, diikuti dengan muntah dan diare. Kemungkinan gejala lain adalah demam, tidak enak badan, dubur seperti terbakar dan feses yang mengandung darah atau berlendir.

Pencegahan dan Perawatan

1. Jagalah kebersihan tangan, alat makan dan alat masak;
2. Pilih produk makanan yang masih baru, jangan beli makanan yang telah sedikit mencair atau makanan dalam kaleng yang kemasannya telah rusak;
3. Ganti cairan yang hilang dengan kuah kaldu dan minuman manis;
4. Beri kompres hangat di atas perut;
5. Jangan diberi makan apa-apa selama masih muntah. Jika muntah terus-menerus dan tidak mau berhenti segera bawa ke rumah sakit.

Pengobatan Herbal

Resep 1

• 30-60 gram pegagan segar;
• 200 cc air kelapa hijau yang muda;
• Madu secukupnya.

Caranya

1. Cuci bersih pegagan;
2. Blender semua bahan, lalu saring;
3. Tambahkan madu, lalu minum airnya;
4. Lakukan 2 kali sehari.
   (Untuk mengatasi dehidrasi karena muntah dan diare, minum air kelapa hijau muda)

Resep 2

• 500 gram kangkung segar;
• 500 gram lobak segar.

Caranya

1. Cuci bersih semua bahan dan bilas dengan air matang, potong-potong, lalu jus;
2. Minum 2 kali sehari.

Baca juga : Cara Membuat Obat Anti Racun, Anti Aging dan Anti Kanker yang Ampuh ala dr. Zaidul Akbar

Resep 3

• 15 gram sambiloto;
• 30 gram pegagan;
• 30 gram calincing (semanggi);
• 30 gram kencur, potong-potong;
• Gula aren secukupnya;
• Garam sejumput.

Caranya

1. Cuci bersih bahan, rebus dengan 800 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu saring;
2. Minum 2 kali sehari.

Resep 4

• 30 gram akar manis atau gan cao (Glycyrhhiza uralensis);
• 150 gram kacang hijau;
• Gula secukupnya.

Caranya

1. Cuci bersih akar manis dan kacang hijau, lalu rebus semua bahan dengan 800 cc air hingga kacang hijau matang;
2. Minum dan makan kacang hijaunya.

Catatan :

Pilih salah satu resep. Untuk resep 4 dan air kelapa hijau, dapat digunakan bersama-sama dengan resep lainnya.

(Dikutip dari buku 'Ramuan Lengkap Herbal Taklukan Penyakit' oleh Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma)

Semoga bermanfaat

Siapa Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma?

Prof. Hembing

Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma dikenal sebagai pakar pengobatan berbasis ramuan tradisional dan alami. Manfaat dan khasiat obat-obatan natural ramuan beliau telah mengantar penggunanya menuju kesembuhan. Beliau adalah profesor lulusan Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture, Hongkong. Karirnya melejit ketika buku-buku kesehatan yang bertitelkan nama pria kelahiran Medan, 10 Maret 1940 ini banyak dijual di pasaran dan bahkan beliau memiliki acara sendiri yakni 'Hidup Sehat Cara Hembing', yang merupakan acara televisi yang sangat populer sejak tahun 1994 karena menjadi pelopor orang untuk hidup sehat dengan cara alami (herbal)

Saat itu, sesuai dengan jurusan kuliahnya, pria yang akrab disapa Hembing ini adalah pelopor pengobatan tradisional Cina dan herbal yang ada di Indonesia. Sebelum namanya populer di Indonesia, Hembing lebih dulu populer di negeri orang. Ia bahkan menjadi penasehat kesehatan di almamaternya dan The Journal of Tokyo Pain Control Institute Japan sejak tahun 1975 sebelum akhirnya ia turut terjun di bidang pendidikan dengan menjadi pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Medan pada tahun 1976.

Selama hidupnya, ayah dari tiga anak ini dikenal sebagai pribadi yang rajin, serius, dan disiplin. Tak ayal berkat pribadi tersebut nyatanya mampu mengantarkan Hembing meraih berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional. Ketika ditanya mengenai alasan mengapa dirinya tertarik berkecimpung di dunia kesehatan tradisonal herbal Cina, Hembing mengaku bahwa bakatnya diturunkan oleh neneknya yang juga ahli kesehatan tradisional herbal Cina.

Tak hanya itu, semenjak kecil Hembing terkenal mahir mengobati orang sejak ia berumur lima belas tahun. Keseriusannya untuk mendalami dunia kesehatan ternyata mampu membawanya menjadi guru besar pengobatan tradisional Wongkwang University, Korea Selatan dalam usia yang relatif muda, dua puluh enam tahun.

Sebagai praktisi kesehatan yang juga menekuni bidang kemanusiaan, mengajar, dan menulis, Hembing telah menelurkan sekitar 70 buku semasa hidupnya. Pada 8 Agustus 2011, Hembing meninggal dalam usia 71 tahun. Beliau dimakamkan di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.

Subscribe to receive free email updates: