Trik Menghadapi Si Kecil yang Gak Mau Udahan Mandi, Menurut Alzena Masykouri, M.Psi.


“Aku mau mandi!”
teriak Jane,

Ia berlari menuju kamar mandi sambil membawa peralatan “eksperimennya” seperti gelas, plastik, sedotan, teko-tekoan kecil, dan lain sebagainya.

“Buka bajunya dulu sayang!” kata Bunda kemudian meraih tubuh Jane dan membuka pakaiannya.

“Semangat betul mandinya”, kata Bunda lagi.

Jane tak menjawab, ia langsung melepaskan tubuhnya dari tangan Bundanya dan masuk ke kamar mandi.

15 Menit berlangsung, namun Jane belum mau menyudahi mandinya.

“Sebentar lagi!” tolaknya ketika Bunda memintanya menyelesaikan mandinya.

“Aku lagi tuang-tuang air nih!” ucap Jane.

Baca juga : Main "Berantem-beranteman" juga ada Manfaatnya bagi Si Kecil Menurut Ristriarie Kusumaningrum, M.Psi.

Terlalu Asyik Bermain Air

Sebagian anak batita ada yang senang mandi. Belum waktunya mandi ia malah meminta mandi. Setelah masuk ke dalam bak mandi, ia pun sulit beranjak. Mandinya pun lama, bisa lebih dari 15 menit, bahkan 30 menit sampai 1 jam.

Alzena Masykouri, M.Psi
Menurut Alzena Masykouri, M.Psi.ada banyak penyebab mengapa anak senang mandi berlama-lama, salah satunya karena ia menemukan kesenangan saat mandi. Banyak hal yang bisa dilakukan anak dengan air, ia bisa mencipratkan, menuang, menumpahkan, mengguyur, memainkan gelembung-gelembung sabun, bermain “hujan-hujanan” dengan shower, bahkan masuk ke dalam bathub, kemudian berenang ke dalamnya. 

Semua itu sangat menyenangkan karena anak usia ini senang bereksplorasi. Sifat air yang menurutnya unik bisa dimainkan sesukanya. Aalagi bila ia juga membawa serta mainan favoritnya saat mandi seperti bebek-bebekan, gelas plastik dan lainnya, anak pun makin betah.

Penyebab lain, bisa saja anak merasa lebih bebas kala berada di dalam kamar mandi. Ia bisa bernyanyi, berteriak atau mungkin ia merasa nyaman kala berada di dalam bathtub. Kalau saudah gembira, waktu pun jadi tak berasa. Wajar, jika kemudian ia lupa waktu, padahal acara mandinya sudah selesai.

Baca juga : Pelajari Mengelola Amarah Yuk! Menurut M.M. Nilam Widyarini, M.Psi.

Membujuk Anak

Orangtua pasti suka demi melihat anaknya senang mandi. Sebab, mandi adalah salah satu aktifitas penting untuk menjaga kebersihan. Bila anak senang mandi, otomatis kebersihannya pun terjaga. Selain itu, tidak semua anak senang mandi, karena sebagian lagui justru tidak mau mandi atau sulit diajak mandi. Karena itu, banyak orangtua yang bangga saat anaknya senang mandi.

Meski begitu, orangtua tetap menerapkan kedisiplinan, artinya bila dianggap aktivitas mandi  anak sudah terlalu lama, maka kita harus dapat menyudahinya. Sebab, terlalu lama di dalam kamar mandi juga kurang baik. Ia bisa kedinginan yang akan membuat daya tahan tubunya menurun, sehingga dikhawatirkan mudah sakit.

Selain itu, berlama-lama di kamar mandi juga bisa mengganggu aktivitas anak berikutnya. Anak yang seharusnya sudah berada di meja makan pada pukul 07.00, malah tertunda akibat kelamaan di dalam kamar mandi. Bagi batita yang belum sekolah mungkin tidak masalah, namun bagaimana bila kebiasaan ini terus terbawa hingga anak masuk taman kanak-kanak, apalagi masuk sekolah dasar dimana aturan sudah diterapkan mulai ketat? Ya dengan membatasi lamanya mandi, secara tidak langsung kita telah mengenalkan kedisiplinan pada anak, terutama disiplin dalam mengatur waktu.

Baca juga : Fakta Menyusui Lebih dari 2 Tahun Menurut dr. Allert Benedicto Ieuan Noya

Bagaimana caranya? Berikut beberapa kiat yang dapat diajarkan :

Dampingi dan arahkan 

Si batita masih belajar mandi? Ia belum bisa melakukannya sendiri dengan baik dan benar. Karena itu ia perlu didampingi dan diarahkan mengguyur, membilas, membasuh bagian-bagian tubuhnya mulai kepala hingga kaki. Aktivitas mandinya pun bisa lebih lancar. Jika kita membiarkannya melakukan sendiri, selain ia tak tahu apa yang harus dilakukan, ia malah bermain-main dengan air. Acara mandinya pun akan lama. Kalaupun orangtua ingin memberikan kesempatan untuk bermain sebentar, silahkan saja seusai tubuhnya dibilas, tapi tetap jangan terlalu lama. Ingatkan anak agar segera beranjak dari bak mandi.

Jelaskan Tujuan Mandi

Terangkan bahwa mandi bertujuan untuk membersihkan tubuh dari kotoran yang melekat. Gunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami anak. Misalnya,

“Yuk mandi, supaya tubuhmu bersih”

“Gerah ya? Mandi yuk!”

“Kita bersih-bersih tubuh yuk Nak!”

Kalimat-kalimat sederhana ini diharapkan dapat dimengerti anak, sehingga sedikit banyak tahu apa yang seharusnya dilakukan di dalam kamar mandi. Tujuan utama mandi adalah membersihkan tubuh, sedangkan bermain hanyalah sebagai aktivitas pendukung yang membuat mandi menjadi menyenangkan, jadi jangan dibalik.

Baca juga : Bikin Resep Demam Yuk untuk Anak.. ala dr. Zaidul Akbar

Jelaskan Sebab Akibat

Anak batita mulai mehami hukum sebab akibat, jika melakukan A maka akan B, misalnya jelaskan,

“Adek, kalau kelamaan mandinya nanti kamu akan kedinginan!”

Penjelasan akan mudah dipahami anak. Jika benar ia kedinginan gara-gara mandi terlalu lama, kita bisa lanjutkan penjelasannya, 

“Tuh, kamu menggigil kedinginan, pasti ga enak kan, apalagi kalau kamu sakit, ayo sudah mandinya!” misalnya. Karena ia merasakan langsung akibatnya, maka lebih mudah bagi kita untuk mengajaknya keluar dari kamar mandi.

Waktu mandi Teratur

Mandi teratur sangat penting untuk menciptakan kedisiplinan. Jika jadwal mandi sudah diterapkan, maka mudah bagi orangtua untuk meminta anak mandi karena rutinitasnya sudah tercipta. Keteraturan juga tidak hanya diterapkan pada waktu mandi, tetapi juga pada durasinya. Kapan anak mulai, kapan juga ia harus selesai. Anak boleh menikmati mandi, tapi tetap tidak boleh berlama-lama.

Segera Keringkan

Setelah mandi selesai segera keringkan anak dengan handuk dan pakaikan baju. Ini menunjukkan pesan kepada anak bahwa ia tidak perlu lama-lama di kamar mandi.

Baca juga : Cara Sederhana Tingkatkan Kecerdasan Si Kecil di Usia Emas Menurut dr. Helmin Agustina Silalahi

Bujuk

Mungkin saja berbagai cara di atas tidak berhasil, sehingga orangtua harus bersiasat. Kalau ia terlihat masih asyik, berikan aba-aba terlebih dahulu. Misal, 

“Setelah lagu ini selesai, mandinya sudah ya!”

Dengan begitu, kesenangan anak saat mandi tidak langsung dihentikan, melainkan ditunda beberapa saat. Ia pun akan bersiap-siap menyelesaikan acara mandinya.

Ada satu lagi cara agar anak mau berhenti, bujuk ia dengan kegiatan yang lebih menarik seusai mandi.

“Adek, sehabis mandi kita bermain sepeda di taman yuk!”

Dengan iming-iming tersebut, diharapkan anak segera menyudahi acara mandinya. Bagaimana kalau anak masih menolak? Cari siasat lain, coba saja matikan keran air, sehingga ia tidak bisa melanjutkan acara bermain airnya. Mungkin banyak cara lain yang dapat dilakukan orangtua, intinya orangtua harus pandai bersiasat.

Hal yang jelas, apapun cara dan siasat yang dipilih, pastikan cara itu dilakukan dengan lembut. Hindari juga tindakan kasar, paksaan atau tindakan memarahi yang akan membuat anak tidak senang, bahkan bila itu kerap dilakukan bukan tidak mungkin anak mengganggap mandi sebagai hal yang menyebalkan.

Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Trik Menghadapi Si Kecil yang Gak Mau Udahan Mandi, Menurut Alzena Masykouri, M.Psi."

Post a Comment