Selamat Tinggal Hari-hari Loyo! 9 Terapi dari dr. Laila Hamid
Beranjak dari tempat tidur di pagi hari merupakan sebuah perjuangan berat? Dengan sedikit terapi, Kamu bisa mengucapkan selamat tinggal pada hari-hari loyo Kamu!
Gangguan rasa lemas, letih dan lesu tak jarang membuat Kamu tak bisa menikmati dan menjalani hari secara maksimal. Bagaimana bisa enjoy dan produktif kalau badan sering loyo? Bawaannya pasti ngantuk terus dan malas untuk bergerak.
Padahal banyak terapi sederhana untuk membangkitkan energi secara kilat. Tanpa menyita banyak waktu, juga bebas bahan kimia, sejumlah terapi kilat dari dr. Laila Hamid berikut ini dijamin membuat hidup Kamu kaya tenaga dan full gairah :
Baca juga : Memelihara Tubuh dengan Jurus Sehat Rasulullah (JSR) dari dr. Zaidul Akbar
1. Jangan Segera Bangkit dari Ranjang
Ada berita baik untuk Kamu yang senang leyeh-leyeh di tempat tidur. Karena, sembari bermalas-malasan, Kamu juga bisa menggenjot energi. Sisihkan beberapa menit untuk berkonsentrasi dan melakukan gerakan pernapasan. Latihan berikut ini mampu melambungkan energi layaknya baterei yang baru rampung diisi.- Berbaringlah dengan rileks sambil berfantasi kamu ‘terisap’ oleh kasur yang Kamu tiduri;
- Tutuplah kedua mata sambil menyandarkan tangan kanan di atas perut;
- Tarik napas pelan-pelan sehingga posisi tangan naik, dan hembuskan keluar secara seksama sembari posisi tangan diturunkan.
Lakukan gerakan ini dengan penuh konsentrasi. Bila pikiran Kamu bercabang karena ada masalah yang menghantui, bayangkan masalah ini berhembus ke luar. Ulangi gerakan ini hingga hitungan 5 menit.
2. Memanjakan Diri Lewat Mandi Aromaterapi
Selain aromanya yang menenangkan hati, minyak aromaterapi juga berkhasiat memberi suntikan energi secara fisik dan mental. Minyak-minyakan tersebut menstimulasi pembuluh kapiler di otak, sehingga pikiran Kamu tak lagi bercabang dan dapat rileks. Contohnya aroma rosemary, kapulaga, peppermint, atau daun eucalyptus. Untuk suasana hati yang sedang kalut, disarankan untuk memilih aroma citrus seperti lemon, jeruk mandarin atau bergamot yang dapat mencerahkan mood yang jelek.3. Sarapan, Sarapan, Sarapan
Banyak orang yang menghapus jadwal makan paginya dengan alasan masih kenyang, sekaligus dapat sukses menguruskan badan. Padahal, mengeliminasi sarapan hanya akan membuat selera makan di siang atau malam hari meroket.Menurut dr. Laila, akibat dari meniadakan sarapan, dapat terjadi hipoglikemik, dimana gula darah akan turun secara drastis. Otomatis aktifitas di pagi hari pun terganggu karena hipoglikemik menimbulkan gejala kepala pusing, konsentrasi kerja menurun, dan badan lemas.
“Setelah menyiksa diri dalam kelaparan, umumnya orang (khususnya perempuan) mencari pelepasan dengan mengonsumsi makanan bergula dan berlemak” tambah dr. Laila.
Sarapan yang ideal adalah mengonsumsi makanan yg mengandung karbohidrat kompleks, serat dan protein. Contohnya, roti gandum isi telur dan sarapan dengan segelas susu tanpa lemak.
4. ‘Hijaukan’ Ruang Kerja Kamu
Seberapa mungil pun ruang kerja kamu, kamu dapat meningkatkan siraman energi sekaligus mempercantik ruangan dengan menambahkan tanaman hias. Beberapa peralatan listrik dapat menimbulkan efek VOC (Volatile Organic Compound) yang menimbulkan gejala penat dan melemahkan konsentrasi. Tanaman hijau, seperti kuping gajah dan lidah buaya, mampu menyerap dan mendaur ulang udara sumpek.5. Minuman Pencerah Pikiran
Secangkir kopi adalah teman setia Kamu melawan kantuk di pagi hari? Jangan biarkan hal ini menjadi kebiasaan. Kafein menyebabkan pankreas melepaskan hormon insulin, akibatnya, satu atau dua jam setelah tubuh menyerap kafein, mood pun langsung melorot. Kalau dilanjutkan dengan gelas cangkir kedua, ketiga, dan seterusnya, ujung-ujungnya jantung berdebar makin kencang.Kesulitan memangkas acara minum kopi dari jadwal keseharian? Coba selingi dengan minum teh herba. Secangkir teh aroma peppermint bisa menjadi pilihan untuk membersihkan pikiran yang sedang jutek. Pilihlah aroma yang menenangkan, dijamin energi langsung meroket.
0 Response to "Selamat Tinggal Hari-hari Loyo! 9 Terapi dari dr. Laila Hamid "
Post a Comment