Cara Mudah Mengatasi Alergi Susu pada Anak Menurut dr. Muliaman Mansyur

Alergi susu bisa diartikan sebagai reaksi sistem kekebalan tubuh yang dikarenakan produk yang terbuat atau mengandung susu. Alergi susu umumnya dialami oleh anak-anak, terutama saat mengonsumsi susu sapi atau produk yang mengandung susu sapi. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan kondisi ini dapat disebabkan oleh susu kambing, domba, maupun hewan menyusui lainnya. Protein susu yang paling sering menyebabkan alergi adalah whey dan kasein.


dr. Muliaman
Setiap orang tua pasti menginginkan si kecil tumbuh sehat dan cerdas. Saat baru lahir ke dunia, susu yang paling baik untuk diberikan kepada si kecil adalah Air Susu Ibu (ASI). Hal ini dikatakan oleh Head of Medical Kalbe Nutritionals dr. Muliaman Mansyur. Menurutnya ASI adalah makanan satu-satunya yang boleh diberikan untuk bayi di bawah 6 bulan. Bahkan pemberian air putih pun tidak dianjurkan. ASI menjadi makanan terbaik buat bayi 0-6 bulan karena kandungan nutrisi yang begitu lengkap, tak hanya pertumbuhan tubuh ataupun otaknya saja yang berkembang secara optimal. ASI juga membantu membentuk hubungan yang lebih erat antara ibu dan bayinya.

Baca juga : Menciptakan Kecerdasan Dimulai dengan Sarapan Menurut dr. Samuel Oetoro MS, SpGK

"Bagi ibu sendiri, memberikan ASI juga baik untuk diet. Saat menyusui, banyak kalori yang terbakar. Jadi meski tidak melakukan diet menurunkan berat badan sekalipun, berat badan sang ibu akan kembali normal setelah memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan," ujar dr Muliaman.

Sayangnya, tidak semua bayi dapat menerima asupan ASI karena terdapat beberapa faktor misal bunda memiliki masalah produksi ASI. Jika hal ini yang terjadi, maka bunda bisa memberikan si kecil susu formula anak. Namun, memilih susu formula pun, bunda harus cerdas memilih karena sebagian anak berpotensi mengalami alergi susu sapi.

Baca juga : Benarkah Kecap dan Jeruk Nipis Meredakan Batuk? Menurut Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, M.Si, Apt

"Penyebab alergi pada bayi dan anak ada 2 macam yaitu karena faktor genetik dan lingkungan. Genetik memainkan peran penting dalam terjadinya alergi pada bayi. Jika kedua orang tua memiliki riwayat alergi, maka bayi dapat berisiko mengalami alergi hingga 80%. Jika salah satu orang tua yg mengalami alergi hampir 40-60% anak juga akan menderita alergi," jelasnya.

Faktor kedua yang sering menjadi penyebab terjadinya alergi pada bayi adalah paparan, bisa karena paparan makanan dan lingkungan. Menurut dr. Muliaman Mansyur, paparan lingkungan lebih jarang ditemui dibandingkan alergi yang disebabkan oleh makanan.

Baca juga : Apakah Benar Micin Menyebabkan Kebodohan? Ini Penjelasan dr. Mangatas SM. Manalu, SpPD

"Pada anak yang alergi, maka tubuh akan mencoba membentuk antibodi atau zat anti, seiring bertambahnya usia dan anak mulai dan sering terpapar dengan alergen. Misal anak alergi susu sapi pada saat 6 bulanan mereka sudah dapat MPASI dan mulai terpapar tidak sengaja dengan produk susu seperti roti keju ice cream dan tubuh si kecil mulai mengenalnya. Ketika usia 2-3 tahun pada anak-anak ini mulai tolerance dengan protein susu sapi, walau beberapa anak yang alergi berat dia tetap tidak bisa mengonsumsi produk yang mengandung susu," bebernya.

Pada anak yang alergi susu sapi, hal itu disebabkan karena ia tidak bisa mencerna protein susu sapi. Oleh karena itu harus dipilihkan susu pengganti pada anak tersebut. Menurut dr Muliaman, saat ini susu yang direkomendasikan adalah pemberian asam amino. Tapi karena alasan mahal dan susah dicari maka pilihan selanjutnya yang direkomendasikan adalah isolat protein kedelai, dan BUKAN susu kambing, susu kuda atau susu yang lain yang belum teruji secara klinis.

Baca juga : Ngupil Bisa Menyebabkan Kematian, Kok Bisa? Simak Penjelasan Dr. dr. Erlina Burhan, Sp.P(K)

"Saat ini teknologi susu kedelai sudah semakin maju karena bukan susu kedelai biasa yang masih akan terjadi alergi tapi isolat protein kedelai dengan penambahan asam amino dan pemberian nutrisi lain seperti nutrisi untuk otak AA DHA fosfolipid, kolin. Nutrisi untuk tumbuh kembang seperti kalsium dan penambahan asam amino serta pemberian prebiotik FOS dan probiotik terutama bifidobakterium untuk pencegahan dan mengurangi gejala alergi," katanya lebih lanjut.

Pemberian bifidobakterium ini sudah banyak yang membuktikan manfaatnya mengurangi gejala yang timbul. Karenanya, bagi anak yang alergi susu sapi, bunda bisa memilih susu alternatif seperti susu Morinaga Soya, yang juga mengandung probiotik bifisobacterium dan nutrisi lain yang tak kalah lengkap dibandingkan susu formula berbasis susu sapi. Jadi anak alergi tetap cerdas dan tumbuh optimal seperti anak yang lain.

Semoga bermanfaat


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Mudah Mengatasi Alergi Susu pada Anak Menurut dr. Muliaman Mansyur"

Post a Comment