Penyakit Jantung pada Anak Bawaan atau Didapat? Menurut Prof. Dr. Ganesja M. Harimurti, FIHA, FACC

Jangan kira hanya orang dewasa saja yang bisa terkena sakit jantung. Anak-anakpun bisa mengalaminya. Penyakit jantung pada anak dibagi atas dua kelompok yaitu penyakit jantung bawaan, yaitu yang sudah ada sejak saat janin/dilahirkan dan penyakit jantung didapat yang baru timbul belakangan setelah lahir (saat lahir jantung normal).


Jantung sudah mulai berfungsi saat usia janin lima bulan, sehingga pada waktu itu biasanya sudah bisa didengar denyut jantung janin dan dideteksi adakah kelainan. Jadi setelah usia itu hingga waktunya persalinan, jantung janin hanya mengalami proses penyempurnaan fungsi. Hal itu diungkapkan oleh Prof. Dr. Ganesja M. Harimurti, FIHA, FACC.

Prof. Ganesja
Meski sudah terbentuk, memang jantung janin belum berfungsi sebagai yang sesungguhnya mengatur aliran darah dalam tubuh janin. selama masih ada plasenta ibu yang terhubung dengan tali pusar janin, maka aliran darah masih mengikuti pengaturan dari ibu. Jantung yang umumnya berongga 4 dengan sekat ataupun katup yang sempurna menutup pada orang dewasa, belum ditemui di janin. Jantung janin belum terbagi-bagi dengan sempurna antar ruangannya, kadang masih ada celah hingga saat dilahirkan. 

Ketika bayi lahir, menangis dan tali pusatnya dipotong, hingga terpisah dari plasenta si ibu, maka terjadilah suatu tekanan yang membuat celah atau katup itu biasanya menutup sehingga normal seperti jantung biasa. Namun pada sekian kasus bisa saja hal itu tidak terjadi dengan baik, sehingga jantung masih memiliki celah antar rongga ataupun katup jantungnya tidak bekerja sempurna. Tentu saja hal itu akan membawa gangguan atau keluhan bagi si bayi. Kondisi tersebut bisa disebut sebagai penyakit jantung bawaan (PJB).

Jenis Penyakit Jantung Bawaan

Ada banyak jenis penyakit jantung bawaan. Namun, secara umum gangguan ini dapat dibagi berdasarkan bagian yang mengalami gangguan, yaitu:

Penyakit jantung bawaan dengan kelainan pada katup
Kondisi ini disebabkan oleh tidak berfungsinya katup akibat kelemahan atau tertutupnya katup jantung sejak lahir. Beberapa kelainan jantung bawaan jenis ini adalah:
  • Tricuspid atresia, terjadi saat tidak terbentuknya katup antara serambi kanan dan bilik kanan.
  • Pulmonary atresia, terjadi saat terjadi gangguan pada katup antara bilik kanan dan paru-paru, sehingga darah tidak bisa mengalir ke paru-paru.
  • Stenosis katup aorta, terjadi saat katup antara bilik kiri dan aorta tidak terbentuk sempurna dan menyempit, sehingga jantung sulit memompa darah.

Penyakit jantung bawaan dengan kelainan pada dinding jantung
Kelainan pada dinding pembatas atrium dan ventrikel akan menyebabkan gangguan pemompaan jantung dan berkumpulnya darah pada bagian yang tidak seharusnya. Contoh penyakit jantung bawaan jenis ini adalah:
  • Defek septum pada ventrikel atau atrium, terjadi saat ada lubang di dinding bilik atau atrium jantung.
  • Tetralogy of Fallot, terjadi saat ada kombinasi empat penyakit jantung bawaan saat lahir, seperti defek septum dan stenosis (penyempitan) katup paru-paru.

Penyakit jantung bawaan dengan kelainan pada pembuluh darah
Kelainan ini terjadi pada arteri dan vena dari dan ke jantung. Hal ini menyebabkan terjadinya hambatan pada aliran darah dari dan menuju jantung. Beberapa contoh penyakit jantung bawaan jenis ini antara lain:
  • Patent ductus arteriosus (PDA), terjadi saat ada celah atau lubang di pembuluh darah aorta yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
  • Transposisi arteri besar (TAB), terjadi saat posisi arteri pulmonal (pembuluh darah dari jantung ke paru-paru) dan aorta terbalik.
  • Truncus arteriosus, terjadi saat ada pemisahan tidak sempurna antara aorta dan arteri paru-paru.
  • Koarktasio aorta, terjadi saat aorta menyempit.


Selain tiga kategori di atas, penyakit jantung bawaan juga dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu sianotik dan asianotik. Sianotik menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam darah, yang ditandai dengan semburat biru di kulit serta kesulitan bernapas. Sedangkan penderita asianotik umumnya tidak mengalami kondisi tersebut.

Berbeda dengan PJB, penyakit jantung yang didapat oleh anak berarti saat lahir jantungnya masih dalam keadaan normal, dan kemudian dalam perjalanannya, di kemudian hari anak tersebut bisa mengalami penyakit yang bisa berujung pada kelainan jantung misalnya demam rematik atau penyakit kawasaki.

Penyakit jantung pada anak, terutama PJB, memiliki karaktersitik yang berbeda dengan penyakit jantung orang dewasa, Kalau pada orang dewasa, biasanya anatomi jantung akan normal saja, paling paling hanya membesar atau otot jantungnya yang rusak, dan fungsinya yang terganggu akibat proses degeneratif. Sedangkan pada penyakit jantung anak, terutama PJB, anatomi jantung dan pembuluh-pembuluhnya bisa sampai sedemikian berbedanya dengan jantung normal.

Pentingnya deteksi dini telah melahirkan suatu kesadaran pedoman pemeriksaan kehamilan yang teratur dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi terkini. Berbagai teknik mengatasi penyakit jantung anakpun kian maju dengan tak perlu lagi selalu dengan bedah terbuka.


(Disalin dari Majalah 'Dokter Kita' Edisi 9 Tahun ke-IV)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penyakit Jantung pada Anak Bawaan atau Didapat? Menurut Prof. Dr. Ganesja M. Harimurti, FIHA, FACC"

Post a Comment