Fakta Menyusui Lebih dari 2 Tahun Menurut dr. Allert Benedicto Ieuan Noya
ASI merupakan asupan terbaik untuk bayi baru lahir. Hal ini karena ASI dianggap sebagai nutrisi paling baik yang mengandung berbagai macam senyawa sehat yang mampu melindungi kekebalan tubuh bayi. Bahkan ASI juga dianggap sebagai sumber asupan nutrisi yang mampu menurunkan risiko bayi terserang berbagai macam penyakit mulai dari keracunan hingga pneumonia. Nah, karena ASI memiliki peranan penting dalam pertumbuhan bayi, Mama disarankan untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.
Setelah 6 bulan hingga 2 tahun pertamanya, Mama juga disarankan untuk tetap memberikan ASI kepada si Kecil dengan melengkapinya dengan makanan pendamping atau MPASI. Pada usia 2 tahun, umumnya si Kecil akan berhenti untuk menyusu. Namun terkadang, meski sudah menginjak usia 2 tahun lebih, beberapa anak masih ada yang belum berhenti menyusu.
Manfaat Menyusui Lebih dari 2 Tahun
![]() |
dr. Allert |
Di beberapa negara lain, menyusui lebih dari setahun sudah dianggap sebagai extended breastfeeding. Di Indonesia, menyusui lebih dari 2 tahun umumnya baru termasuk sebagai extended breastfeeding. Namun, ada pula sebagian negara yang memiliki kebiasaan anak baru berhenti menyusu pada usia 3-4 tahun.
Tidak seperti anggapan orang, memaksa anak berhenti menyusu atau menyapih saat ia belum siap, tidak berarti akan membuatnya menjadi anak yang lebih mandiri dan percaya diri, lho, Bunda. Selain itu extended breastfeeding juga sebenarnya tidak akan membuat anak menjadi lebih susah untuk disapih.
Manfaat extended breastfeeding ternyata tidak hanya untuk anak, tapi juga ada manfaat menyusui untuk ibu. Berikut beberapa manfaat extended breastfeeding bagi Bunda dan Si Kecil:
ASI memberikan nutrisi
Kalau ada yang bilang bahwa menyusui lebih dari 2 tahun tidak mendatangkan nutrisi bagi bayi, itu tidak benar. Berapapun usianya, ASI akan tetap memberikan nutrisi bagi Si Kecil.
Menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh
Si Kecil mungkin sudah mendapatkan asupan nutrisi dari beragam jenis makanan, namun ASI tetap dapat memberikan daya tahan tubuh ekstra terhadap beberapa jenis penyakit. Artinya, perlindungan dari nutrisi ASI masih berlanjut meskipun Si Kecil sudah mendapat nutrisi dari berbagai makanan. Saat ia sakit dan tidak mau makan makanan apapun, mungkin hanya ASI yang akan menjadi satu-satunya sumber nutrisi. Semakin lama Si Kecil menyusu, ia akan semakin terlindung dari bahaya penyakit, seperti infeksi telinga ataupun infeksi saluran pernapasan atas.
Menenangkan anak dan ibu
Si Kecil mendapat ketenangan dari Bunda saat menyusu. Ini penting apalagi jika ia sudah mulai dapat berlarian ke sana kemari. Untuk Bunda yang sudah kembali bekerja, menyusui langsung juga menjadi cara untuk tetap dekat dengan buah hati tercinta.
Selain itu, jika Si Kecil mempunyai adik yang baru lahir, tetap menyusui kakak sambil menyusui adik, atau tandem nursing, bisa mengakrabkan hubungan kakak dan adik.
Lebih efektif saat bepergian
Menyusui langsung sangat efektif jika Bunda sekeluarga bepergian keluar kota, dibandingkan dengan memberikan ASI perah ataupun susu bubuk.
Mengurangi risiko kanker pada ibu
Bunda yang aktif menyusui, diketahui memiliki risiko lebih rendah terserang kanker payudara. Selain itu, diketahui juga mengurangi risiko kanker ovarium dan kanker endometrium. Manfaat ini bersifat akumulatif, misalnya jika Bunda menyusui dua anak selama 2 tahun, maka itu berarti manfaatnya sama dengan Bunda yang menyusui anaknya selama 4 tahun.
Menurunkan berat badan ibu
Meski perlu diimbangi dengan pola hidup yang sehat, menyusu dianggap dapat membantu menjaga berat badan Mama, termasuk membantu menurunkan berat badan.
Tips Tetap Nyaman Menyusui
Orang lain bisa saja berkomentar negatif tentang ibu menyusui anak yang sudah lebih besar. Apalagi jika Si Kecil tiba-tiba membuka pakaian ibu untuk menyusu. Ini alasan banyak ibu merasa tidak nyaman menyusui Si Kecil yang berusia lebih dari 2 tahun, apalagi saat berada di tempat umum.
Padahal selama Bunda merasa nyaman, tidak perlu terganggu dengan komentar negatif orang sekitar. Lagipula, saat ini telah tersedia fasilitas bilik menyusui pada berbagai tempat umum, sehingga Bunda tak perlu lagi khawatir dan bingung di mana harus menyusui Si Kecil.
Bunda juga dapat menyiasati ini dengan menyusuinya dulu di rumah sebelum bepergian. Jika ia tetap ingin menyusu di tempat umum, Bunda bisa mengalihkan perhatiannya dengan camilan atau benda lain yang ia sukai.
Selain itu menyusui anak lebih dari 2 tahun dapat menjadi lebih menantang saat Bunda hamil lagi. ASI pada ibu hamil mungkin akan terasa berbeda, dan produksi ASI mungkin akan menurun. Sebab, tubuh lebih fokus pada janin yang sedang berkembang. Namun, jika nutrisi yang dikonsumsi memadai, banyak ibu hamil yang berhasil tetap menyusui.
Jadi tidak perlu bingung lagi atau terburu-buru menyapih Si Kecil setelah usia 2 tahun ya, Bunda. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari extended breastfeeding. Jika perlu, konsultasi ke dokter anak, atau manfaatkan layanan konsultasi laktasi untuk saran yang tepat sesuai kondisi Si Kecil.
0 Response to "Fakta Menyusui Lebih dari 2 Tahun Menurut dr. Allert Benedicto Ieuan Noya"
Post a Comment