Daun Sirsak Lebih Ampuh 10.000 Kali dari Kemoterapi Menurut Prof. Dr. Ir. Ervizal AM Zuhud MS
Sirsak merupakan kerabat dekat srikaya (Anona squamosa Linn), ia berasal dari daerah tropis Amerika, yaitu sekitar Peru, Meksiko dan Argentina. Di tempat asalnya, sirsak merupakan buah penting dan bergengsi. Kata sirsak berasal dari bahasa Belanda, yaitu zuurzak. Kata zuur berarti asam, zak berarti kantong. Jadi, secara harfiah diartikan sebagai kantong yang rasanya asam. Di Malaysia, sirsak disebut durian Belanda (Dutch durian). Dalam bahasa Inggris, buah sirsak dikenal dengan istilah soursop karena rasanya yang manis keasaman.
Di Indonesia, tanaman sirsak disebut juga sebagai nangka belanda atau nangka seberang. Tanaman tersebut dapat beradaptasi dan tumbuh baik di semua wilayah. Namun, tanaman sirsak belum diusahakan secara besar-besaran, umumnya ditanam secara terbatas di halaman atau perkarangan rumah.
Berkhasiat Sejak Lama
Tidak banyak yang tahu, tanaman sirsak memiliki khasiat super, ini bukannya hal baru karena kemampuannya dalam mengobati berbagai penyakit sudah dipakai oleh suku indian di kawasan Amerika Selatan sejak berabad-abad lalu. Kulit kayu, akar, daun, buah dan bijinya untuk mengatasi berbagai macam penyakit, seperti asma, rematik, gangguan liver dan jantung. Nenek moyang kita pun sudah sering memanfaatkan daun dan buahnya untuk mengatasi gangguan sehari-hari, seperti anyang-anyangan (infeksi saluran kemih), ambeien, batuk, bisul, cacingan, diare, gatal-gatal dan masih banyak lagi.
Begitu beragamnya kekhasiatannya tidak lepas dari beberapa senyawa yang terkandung di dalamnya. Batang dan daun tanaman sirsak kaya akan tanin, fitosterol, kalsium oksalat, serta zat alkaloid. Sementara buahnya mengandung banyak protein, kalsium, fosfor, vitamin A dan vitamin C. Kandungan tersebut membuat sirsak berkhasiat sebagai antioksidan, antibakteri, antijamur, antikejang dan antiradang.
Temuan Baru
Kanker merupakan salah satu penyakit yang banyak menguras isi dompet. Padahal, jika terlambat ditangani akan menyebabkan kematian. Kabar adanya temuan bahwa daun sirsak memiliki kekuatan 10.000 kali lipat dari kemoterapi dalam menyembuhkan kanker, membuat kehadirannya diibaratkan sebagai angin segar dalam tatalaksana kanker.
![]() |
Prof. Amzu |
Hal ini bukanlah isapan jempol semata, secara empirik daun sirsak bisa menyembuhkan kanker, sebagaimana diutarakan oleh Prof. Dr. Ir. Ervizal AM Zuhud MS. Menurut Prof. Amzu (panggilan akrab beliau) yang merupakan pendiri Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor mengatakan bahwa daun sirsak memiliki keunggulan lebih dibandingkan kemoterapi dalam membunuh sel kanker tanpa sedikitpun menyerang sel normal lainnya.
Sebenarnya, dikatakan Prof. Amzu, khasiat daun sirsak telah lama ditemukan. Penelitian tentang keampuhan daun sirsak, khususnya dalam membunuh sel kanker, dilakukan oleh Mclaughlin dari Universitas Purdue Amrika Serikat bersama timnya pada tahun 1976.
Bunuh Sel Kanker
Prof. Amzu membeberkan beragam kandungan penting yang ada dalam daun sirsak, diantaranya flavonoids, tannins, saponins, resin yang bersifat sebagai antioksidan. Seiring hasil riset menunjukkan adanya kumpulan senyawa aktif yang tak kalah berkhasiat, malah super, yaitu annonaceous acetogenins yang bersifat sitotoksik bagi sel kanker dan tumor. Dikatakannya, meskipun kandungan ini juga terdapat pada beberapa tumbuhan lain, semisal srikaya dan pepaya, namun jumlah annonaceous acetogenins pada daun sirsak lebih besar.
Cara kerja senyawa acetogenins dijelaskan Prof. Amzu adalah dengan memblokir transportasi ATP (adenosine trifosfat) dalam sel kanker. ATP adalah sumber energi di dalam tubuh dan sel kanker membutuhkan banyak energi untuk berkembang, sehingga membutuhkan ATP. Acetogenins yang masuk akan menempel di reseptor dinding sel dan berfungsi merusak ATP di dinding mitokondria. Hal ini mengakitbatkan produksi energi di dalam sel kanker berhenti dan akhirnya sel kanker akan mati. Lebih mudahnya, acetogenins mengganggu peredaran sel kanker dengan cara mengurangi jumlah ATP.
Lebih Ampuh dari Kemoterapi?
![]() |
Buku Prof. Amzu |
Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Hournal of Natural Product pada tahun 1996 oleh Rieser MJ bersama timnya, menemukan bahwa ekstrak daun sirsak ini dapat mematikan sel kanker usus besar dan memiliki kekuatan 10.000 kali dari adriamycin (obat kemoterapi).
Bahkan, lebih hebatnya Kojima tahun 2004 menyatakan bahwa total sintesis murisolin, menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel-sel tumor manusia memiliki potensi 105-106 kali lebih kuat dari adriamycin. sama halnya dengan sel kanker, senyawa acetogenins annonaceus juga hanya menujukkan sitotoksik hanya pada sel tumor, sedangkan sel normal akan tetap hidup.
Ditilik dari berbagai penelitian yang ada, bisa dibilang, daun sirsak merupakan pengobatan yang lebih manusiawi dibandingkan dengan kemoterapi yang beresiko merusak organ lain. Prof. Amzu menegaskan bahwa daun sirsak sudah bisa menggantikan posisi kemoterapi dalam membunuh sel kanker dengan kekuatan 10.000 kali dibanding dengan kemoterapi tanpa harus merusak sel normal lainnya.
Tua & Segar
Bila kamu tertarik dengan informasi yang disampaikan oleh Prof. Amzu diatas, mungkin kamu akan bertanya-tanya, apakah semua jenis daun sirsak memiliki khasiat yang sama? Prof. Amzu menjawabnya secara diplomatis, mengenai daun sirsak dari varietas mana yang baik masih dalam penelitian. Tapi tidak harus menunggu itu, karena orang sudah banyak terkena kanker jadi daun sirsak mana saja boleh digunakan karena diperkirakan memiliki kekuatan yang sama dalam membunuh sel kanker.
Hanya beliau menyarankan bagi kamu, untuk memilih daun yang berwarna hijau tua dan masih segar. Kalaupun terpaksa kering, keringkan dengan kering angin bukan dijemur matahari karena dikhawatirkan bisa membuang senyawa tertentu yang juga memberikan manfaat.
Kalau terpaksa harus dikeringkan dalam suhu kamar mungkin relatif tidak masalah. Namun, ada juga beberapa peneliti yang menyarankan pada daun ke-4 atau ke-5 dari ujung dahan. Untuk lebih mudahnya gunakan daun dari pohon yang memang sudah berbuah karena kandungan senyawanya sudah lengkap.
Kalau terpaksa harus dikeringkan dalam suhu kamar mungkin relatif tidak masalah. Namun, ada juga beberapa peneliti yang menyarankan pada daun ke-4 atau ke-5 dari ujung dahan. Untuk lebih mudahnya gunakan daun dari pohon yang memang sudah berbuah karena kandungan senyawanya sudah lengkap.
DOSIS & REAKSI
Perihal dosis memang tak boleh disepelekan. Maka Prof. Amzu memberikan acuhan, bahwa dosis konsumsi daun sirsak disesuaikan dengan kebutuhan, tingkat dan jenis penyakit pasien. Untuk pasien dengan kondisi lebih berat, dianjurkan dosis yang lebih tinggi agar lebih efektif. Tapi, sebaiknya dimulai dari 10 lembar dan 2-3 kali dalam sehari. Namun, jika belum menunjukkan reaksi selama 2-3 hari, daun sirsak bisa ditambah hingga 20 lembar. Daun sirsak ini bisa digunakan sebanyak 10 hingga 20 lembar.
Tidak seperti halnya kemoterapi yang memiliki efek berat badan turun, rambut rontok, rasa mual dan nafsu makan menurun, reaksi ramuan daun sirsak tidak menimbulkan efek yang menyakitkan. Hanya saja, terkadang muncul reaksi yang ditimbulkan dalam pengobatan seperti punggung terasa panas. Reaksi tersebut merupakan respon dari kerja acetogenins dalam menghambat pertumbuhan sel kanker. Jangan khawatir, teruskanlah sampai ada perubahan menjadi lebih baik.
Umumnya, hasil dari konsumsi daun sirsak mulai akan nampak setelah dua minggu mengonsumsinya. Biasanya sudah hilang rasa sakitnya dan mengarah pada kesembuhan, namun itu bergantung masing-masing individu. Namun dipastikannya bahwa hasilnya akan menunjukkan perbedaan.
Bukan Hanya Kanker
Khasiat daun sirsak bukan monopoli kanker saja. dari beberapa hasil penelitian beberapa tahun terakhir, ditegaskan Prof. Amzu bahwa selain membunuh berbagai jenis sel kanker dan tumor, daun sirsak juga berkhasiat sebagai antivirus, pada kasus malaria, penyakit herpes bahkan HIV. Ia juga bermanfaat sebagai antiinflamasi (antiradang), antidiabetes dan antijamur. Disamping menurunkan tekanan darah, antikejang, antibakteri, antidepresi, mencegah asam urat serta menurunkan denyut jantung.
Bukan Untuk Orang Sehat
Daun sirsak aman dikonsumsi dan hampir tidak memberikan efek samping. Hanya saja, ditegaskan Prof. Amzu, bagi orang sehat sebaiknya tidak mengonsumsi meskipun sejauh ini belum ada penelitian yang mengatakan bisa membahayakannya. Menurut Prof. Amzu orang sehat boleh minum asalkan tidak dirutinkan, khususnya bagi ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi rebusan daun sirsak ini karena dapat mempengaruhi perkembangan janin yang dikandung karena daun sirsak bersifat sangat asam. Selain itu, bagi penderita maag sebaiknya meminum rebusan air sirsak ini setelah makan dan diimbangi dengan mengonsumsi ekstrak biji kedawung agar kadar asam lambung tidak meningkat.
Tips
beberapa tips yang disampaikan oleh Prof. Amzu agar pengobatan kanker dengan daun sirsak bisa optimal :
- Minumlah ramuan daun sirsak dengan teratur, sesuai dengan dosis dan aturan;
- Perbaiki gaya hidup, seperti : pola makan yang baik, tetap menjaga kkondisi psikis agar tidak stres, dan sabar menjalankan terapi tersebut karena itu akan membantu mempercepat penyembuhan penyakit kanker;
- Hentikan atau kurangi mengonsumi ramuan daun sirsak untuk sementara waktu, jika keadaan pasien sudah membaik agar senyawa yang bersifat sitotoksik dan antioksidan ini tidak terjadi penumpukan, sehingga tidak menimbulkan gejala penyakit lain.
Cara Mengolah
- Ambil 10 (20 lembar jika tidak ada reaksi selama 2-3 hari) daun sirsak yang berwarna hijau tua
- Rebus dalam 3 gelas air (@200 mil)
- Rebus hingga tersisa 1 gelas
- Minum 2-3 kali sehari secara rutin
Semoga bermanfaat
(Disalin dari Majalah 'Dokter Kita' Edisi 5 Tahun ke-VI)
0 Response to "Daun Sirsak Lebih Ampuh 10.000 Kali dari Kemoterapi Menurut Prof. Dr. Ir. Ervizal AM Zuhud MS"
Post a Comment