Ketiak Hitam, Solusinya? Menurut dr. Dian Pratiwi, SpKK
Kamu memiliki kebiasaan mencukur atau mencabut bulu ketiak? Buang jauh-jauh kebiasaan tersebut, selanjutnya kamu juga mesti cermat memilih jenis deodorant. Kamu tak ingin kulit ketiak kamu menghitam bukan?
Letaknya memang tersembunyi, namun bukan berarti bisa diacuhkan begitu saja. Kalau kulit ketiak menghitam, tentunya akan terasa sangat menyebalkan jika mengenakan gaun malam hitam tanpa lengan dengan pemandangan ketiak yang kurang sedap dipandang itu.
Genetik dan Penyakit
Ketiak hitam memang mengganggu penampilan, apa sih penyebabnya? Dermatologis dr. Dian Pratiwi, SpKK menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan kulit ketiak menjadi hitam. Faktor genetik adalah salah satunya. Bila kulit berwarna gelap dan pigmen di kulit banyak berwarna gelap, maka kulit ketiak akan gelap juga.
![]() |
dr. Dian Pratiwi, SpKK |
Riwayat gelap kulit ketiak juga didapatkan dalam keluarga, yang kemungkinan disebabkan Akantosis Nigrikans, kata dr. Dian. Penyakit turunan ini ditandai dengan plak kulit yang menebal seperti beludru dan gelap pada ketiak, paha atau samping leher. Penyebabnya adalah ketidakseimbangan hormonal dan resistensi insulin. Untuk mengatasi kasus ketiak hitam satu ini, mesti melalui konsultasi dokter untuk pemeriksaan hormon lebih lanjut. Bila kelainan hormonal membaik, maka warna gelap akan berkurang. Dermatologis juga dapat meresepkan krim untuk memudarkan warna gelap.
Baca juga : Cincau Hitam Bisa Bikin Langsing? Menurut Prof. Dr. Made Astawan
Bercak kehitaman di ketiak juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri eritrasma. Penyebabnya adalah Corynecbacterium minutissimum. Sebenarnya bakteri ini normal ditemukan di kulit ketiak dan sela paha, namun bila berkembang berlebihan karena perubahan kimia tubuh (misalnya keringat berlebihan) malah akan memicu bercak hitam. Mengatasinya tidak bisa dilakukan sendiri, kita mesti mengkonsultasikannya ke dermatologis untuk dicari penyebabnya. Dermatologis akan melakukan tes dengan lampu Wood, bila positif, bercak akan bersinar keunguan. Selanjutnya, dermatologis akan meresepkan salep dan tablet antibiotik sesuai kebutuhan.
Kebiasaan Salah
Selain faktor genetik dan penyakit, beberapa kebiasaan keseharian yang salah juga ikut berperan dalam menghadirkan ketiak hitam. Berikut diantaranya :
- Akibat Gesekan Lama/Kronis : Rentan terjadi pada orang yang kegemukan, atau sering bergesekan dengan kulit. Kebiasaan memakai krim penghilang bulu (hair removal cream) yang mengandung bahan kimia yang keras juga dapat mengakibatkan peradangan dan warna ketiak menjadi gelap. Solusinya adalah : Gunakan baju yang longgar untuk mengurangi gesekan. Turunkan berat badan dan olahragalah secara teratur untuk mengencangkan otot lengan atas.
- Mencukur dan mencabut bulu ketiak : Sering mencukur/mencabut bulu ketiak juga membuat kulit ketiak terlihat gelap akibat pengaruh bulu ketiak yang menghitam dan lebih kasar setelah dicukur. Selain itu mencabut dan pisau cukur yang tumpul dapat mengiritasi kulit ketiak. Solusinya adalah : Berhenti mencukur/mencabut. Pertimbangkan waxing. Akar bulu ketiak akan tercabut dengan waxing, sehingga kulit ketiak tidak tampak berbenjol-benjol seperti kulit ayam, dan rambut tidak ada yang tumbuh ke dalam. Bila waxing tidak memungkinkan, gantilah pisau cukur dengan yang baru setelah 3x pakai. Pilih pisau cukur dengan mata pisau lebih banyak. Basahi kulit ketiak 2 menit sebelum mengoleskan krim/gel shaving. Jangan gunakan sabun karena akan menyumbat pisau cukur. Gerakan pisau cukur ke berbagai arah (atas, bawah, samping), bilas pisau cukur setelah beberapa kali gerakan.
- Kulit kering dan penumpukan sel kulit mati dan Sisa Keringat/Deodoran di KetiakSolusi : Lakukan scrubbing/eksfoliasi ringan secara teratur.
- Pemilihan deodoran yang tidak tepat
Solusi : Hentikan penggunaan antiperspiran. Pilih deodoran yang lebih ringan, yang mengandung bahan alami yang membantumemudarkan warna gelap kulit ketiak. Hindari banyak mengandung bahan kimia yang keras, tinggi kandungan garam aluminiumnya atau antiperpiran yang mengandung alkohol cukup tinggi.
Baca juga : Salah Kaprah Obat Kuat Menurut Prof Dr. dr. Wingkie Pangkahila, SpAnd, FAACS
0 Response to "Ketiak Hitam, Solusinya? Menurut dr. Dian Pratiwi, SpKK"
Post a Comment