Tangkal Osteoporosis dan Kanker Usus dengan Yoghurt Menurut dr. Lanny Christiawati MS. SpGK

Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Yoghurt dapat dibuat dari susu apa saja, termasuk susu kacang kedelai. Tetapi produksi modern saat ini didominasi susu sapi. Menurut dr. Lanny Christiawati MS., SpGK tujuan dari dibuatnya yoghurt adalah untuk melancarkan pencernaan.


Pada dasarnya Yoghurt memang sangat baik untuk kesehatan, karena dalam setiap produk yoghurt mengandung bakteri Streptococus thermophilus dan Lactobacillus bulgarius yang mempunyai segudang manfaat. Bakteri-bakteri yang ditambahkan tersebut mampu mengurai gula susu (laktosa) menjadi asam laktat. Nah asam laktat inilah yang membuat yoghurt rasanya asam dan menghasilkan tekstur seperti gel. Selain itu pun proses fermentasi menyebabkan kadar lakstosa dalam yoghurt berkurang sehingga aman untuk dikonsumsi oleh orang alergi dan lansia.

Nilai Gizi Yoghurt

Lebih lanjut dr. Lanny menambahkan yoghurt terkandung banyak protein, vitamin B12, kalsium, pantothenic acid, potasium, seng, ribovlamin, dan fosfor. Selain itu, yoghurt adalah minuman yang rendah lemah dan rendah kolesterol. Meski berasal dari hasil fermentasi, kandungan gizinya tak kalah beda dengan susu, malah ada beberapa zat yang kandungannya lebih tinggi seperti vitamin B1, vitamin B2, serta beberapa jenis asam amino penyusun protein.

Berdasarkan kandungan lemaknya, yoghurt dikategorikan; penuh lemak (6% - 10% lemak), lemak sedang (3% - 5% lemak), rendah lemak (1% - 3% lemak), dan skimmed (0% lemak). Setiap 100 gram yoghurt mengandung 52 kkal, protein 33 gram, lemak 2,5 gram, karbohidrat 4 gram, kalsium 120 mg, fosfor 90 mg, zat besi 0,1 mg, retinol 22 mcg, dan tiamine 0,04 mg. Selain itu, kandungan kalsium dan fosfornya sangat tinggi, sehingga baik untuk mencegah osteoporosis dan kanker usus.

Kaya Manfaat

Sebenarnya sudah sejak lama yoghurt dikenal sebagai minuman tradisional yang menyehatkan. Bakteri baik (bakteri asam laktat) yang ada dalam yoghurt membantu keseimbangan mikroflora dalam usus sehingga pencernaan menjadi lebih lancar. Laktosa atau gula susu yang menjadi biang penyebab diare pada penderita lactose intolerance, di dalam yoghurt sudah diuraikan menjadi gula-gula yang lebih sederhana. Jadi, jika selama ini anda tak "bersahabat" dengan susu, beralihlah ke yoghurt.

Manfaat yoghurt tidak hanya sebatas itu saja, yoghurt juga diketahui dapat menetralisir efek antibiotik. Seperti kita ketahui, mengonsumsi antibiotik secara oral akan mengakibatkan keseimbangan flora dalam saluran cerna menjadi terganggu. Kendati antibiotik berfungsi mematikan bakteri, namun antibiotik tidak pernah pandang bulu dalam mematikan bakteri-bakteri. 

Sederet manfaat lain seperti mencegah hipertensi, infeksi vagina, osteoporosis dan penyakit jantung koroner dengan alasan mengapa yoghurt layak menjadi cemilan sehat.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tangkal Osteoporosis dan Kanker Usus dengan Yoghurt Menurut dr. Lanny Christiawati MS. SpGK"

Post a Comment