Shalat Tarawih = Olahraga Menurut dr. A. Andi Kurniawan, SpKO

Di bulan suci Ramadhan ini semua umat muslim berlomba-lomba untuk melakukan ibadah dengan maksimal, Salah satu jenis ibadah yang rajin untuk dilakukan adalah salat tarawih di malam hari, baik itu yang 11 raka’at maupun yang 23 raka’at. Yang menariknya adalah, ternyata gerakan salat tarawih sama dengan berolahraga karena banyaknya jumlah rakaat yang harus dilakukan dan mengharuskan tubuh bergerak terus-menerus.

Hal ini sebagaimana dikatakan oleh dr. A. Andi Kurniawan SpKO, seorang dokter spesialis kedokteran olahraga. Menurut dr. Andi, gerakan-gerakan shalat itu adalah gerakan yang aktif, gerakannya fleksibilitas dan dapat meningkatkan kekuatan otot. Saat shalat, ada banyak otot yang terlatih yang dapat mendukung terbentuknya kekuatan otot. Namun, shalat tarawih saja tidak cukup untuk menjaga kebugaran tubuh.


Dr. Andi menyarankan untuk bergerak aktif juga saat puasa, seperti memperbanyak jalan kaki, lima kali dalam seminggu minimal 30 menit dan salah satu olahraga yang direkomendasikan saat bulan puasa adalah jalan cepat, jalan cepat dapat memacu detak jantung dan pernapasan. Karena itu, agar tubuh semakin bugar, pastikan untuk berjalan kaki saat menuju atau pulang dari masjid, bukannya memakai sepeda motor atau kendaraan lainnya.

Shalat tarawih juga memiliki manfaat lain, sebagaimana diungkapkan oleh dr. Ibrahim B. Syed, Ph.D, profesor kedokteran klinis dari University of Louisville School of Medicine. Shalat yang jumlahnya lebih dari empat rakaat ini mempunyai manfaat untuk kesehatan yakni sebagai berikut :

1. Menjaga Kebugaran Fisik
Shalat Tarawih mampu meningkatkan daya tahan, stamina, fleksibilitas dan kekuatan tubuh. Sholat Tarawih dapat menghasilkan efek yang hampir sama seperti ketika olahraga jogging atau berjalan, namun tanpa efek samping. Jadi shalat Tarawih akan membawa pada kebugaran fisik yang baik.

2. Mencegah Osteoporosis
Orang yang sudah lanjut usia (lansia) cenderung sering mengalami gangguan pada tubuh berupa pegal dan bahkan pengeroposan tulang (osteoporosis). Gangguan ini bisa dicegah melalui shalat Tarawih. Kekuatan otot, tendon, fleksibilitas sendi dan respon kardiovaskular bisa meningkat karena melakukan gerakan shalat secara berulang.

3. Membantu Program Diet
Makanan saat berbuka puasa dan sahur sangat berpotensi meningkatkan berat badan seseorang. Tapi, hal itu bisa dicegah dengan melaksanakan shalat tarawih sesudah makan saat buka puasa. Melaksanakan tarawih bisa membantu membakar kalori dalam tubuh, jadi berat badan bisa tetap terjaga.

4. Menenangkan Hati dan Perasaan
Shalat sejatinya mirip dengan olahraga yang bisa meningkatkan suasana hati dan kualitas hidup sekaligus mengurangi kecemasan dan depresi. Dengan tarawih dan melafalkan doa serta ayat suci Alquran akan memicu relaksasi yang bisa menurunkan tekanan darah, tingkat pernapasan dan denyut jantung. Sehingga hati akan terasa lega dan lebih tenang.

5. Menghindarkan Stres Pikiran
Gerakan sujud yang dilakukan berulang kali saat tarawih akan membantu meningkatkan kadar oksigen dalam otak. Semakin banyak oksigen, maka otak akan terasa segar dan tidak akan terserang stres. Jika sedang stres karena pekerjaan, maka tarawih agar bisa mendapat petunjuk dan juga kesehatan.

Semoga bermanfaat..


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Shalat Tarawih = Olahraga Menurut dr. A. Andi Kurniawan, SpKO"

Post a Comment