Pasangan Biseksual, Bisakah Sembuh? Menurut dr. Ferryal Loetan, SpRM, Mkes

Mawar syok ketika Anjay mengetahui pacarnya adalah seorang biseksual. Padahal secara kasat mata, Anjay adalah seorang laki-laki yang sempurna, tampan dan sukses. Seperti benang kusut, perempuan 24 tahun itu bingung memilih untuk meneruskan hubungan atau mengakhirinya? sebersit harapan tetap menggelayuti benak Mawar bahwa suatu saat Anjay dapat berubah menjadi laki-laki normal.

Menurut Seksolog, dr. Ferryal Loetan, SpRM, Mkes, biseksual adalah keadaan dimana seorang laki-laki atau perempuan dapat melakukan aktifitas seksual baik dengan sesama jenis atau dengan lawan jenis, diluar faktor apakah ia melakukannya menggunakan perasaan atau tidak

Menurut Ferryal, seseorang mempunyai kecenderungan menjadi biseksual sejak lahir, walau persentasinya kecil. Umumnya, pada masa pubertas mulai terjadi pembentukan jati diri. Kemungkinan menjadi biseksual muncul dalam fase tersebut. Untuk itu, saat melewati fase pubertas dituntut peran penting pendidikan, dari keluarga atau lingkungan sosial sehingga perilaku seksual anak tidak menyimpang

Faktor yang Mempengaruhi

Ferryal mengemukakan beberapa faktor yang berperan menjadikan seseorang biseksual. Faktor utama adalah psikologis, contohnya seseorang perempuan normal yang mengalami putus cinta dan kemudian patah hati, suatu saat ia dapat jatuh cinta pada perempuan lain, ia pun menjadi biseksual. Ferryal menduga, dalam kondisi tersebut ada faktor psikologis yang terlibat. Ia menjadi tertekan atau mempunyai kebencian pada laki-laki.


Selain itu, biseksual dapat terjadi karena hal lain, seperti faktor keinginan untuk mencoba berbagi variasi seksual, yang memicu seseorang menjajdi biseksual. Dapat pula faktor genetik atau bakat. Sejak kecil anak sudah menunjukkan gejala. Seharusnya dari awal orangtua sudah mampu melihat gejala tersebut dan mengarahkan anaknya.

Pada beberapa kasus, justru orangtua yang berperan. Misalnya homoseksual, anak laki-laki dijadikan anak perempuan, dipakaikan baju perempuan, serta diberikan mainan boneka sehingga jiwanya terbentuk menjadi perempuan.

Mengenali Biseksual

Ferryal mengutarakan, sulit untuk mengenali biseksual pada diri seseorang. Seorang biseksual tidak menunjukkan tanda fisik. Secara fisik, mereka tidak dapat dibedakan, begitu juga sisi psikologisnya sulit dikenali.

Disamping itu, apabila sudah menikah, saat diajak berhubungan seksual pun mereka akan menurut, karena mereka memang dapat beraktifitas seksual baik dengan sesama jenis maupun lawan jenis. Untuk itu, agar dapat melihat apakah seseorang itu biseksual atau tidak, maka perlu pendekatan atau penjajakan sejak awal sebelum menikah. Cobalah korek secara mendalam jati diri pasangan, Salinglah memahami dan menyelami perasaan masing-masing.


Dapat Sembuh?

Pada umumnya, seorang biseksual akan sulit sembuh. Hal serupa juga terjadi pada homoseksual, lesbian ataupun transeksual. Umumnya mereka sulit sembuh karena mereka merasa tidak sakit sehingga kurang keinginan kuat untuk sembuh. Hal penting yang harus ada ditangan mereka bila ingin sembuh adalah keinginan sembuh berasal dari hati nurani sendiri dan bukan berasal dari paksaan keluarga atau teman.

Kendala yang akan ditemui adalah kemungkinan mereka kembali lagi seperti semula. Ferryal mencontohkan, ada beberapa kasus yang dapat sembuh, tapi umumnya mereka tidak mempunyai faktor genetik atau bukan faktor turunan, misalnya homoseksual. Saat ini banyak homoseksual yang dipengaruhi faktor lingkungan seperti pekerjaan. Dapat kita lihat di beberapa bidang pekerjaan seperti seni, kaum homoseksual mudah ditemui. Sekarang banyak anak muda yang menjadi homoseksual karena faktor ekonomi, padahal sebenarnya dari awal mereka bukan homoseksual. Nah, seperti itu dapat diubah.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pasangan Biseksual, Bisakah Sembuh? Menurut dr. Ferryal Loetan, SpRM, Mkes"

Post a Comment