Menu Makanan Supaya Tetap Awet Muda Menurut Prof. Dr. Ali Khomsan

Gaya hidup tidak sehat seperti kurang berolahraga, kurang beristirahat dan mengonsumsi banyak kalori menjadi pemicu penuaan dini, begitulah yang dikatakan oleh Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer. Menurut beliau, orang yang terlalu banyak mengonsumsi kalori akan cepat tua. Penggunaan kalori dan cukup berolahraga merupakan kunci dari pencegahan penuaan dini. Dengan mengurangi asupan kalori berarti metabolisme berkurang, karenanya radikal bebas penyebab penuaan pun akan berkurang.

Perlunya Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil hasil proses kimiawi tubuh, asap rokok maupun radiasi sinar matahari. Radikal bebas secara perlahan akan merusak sel, akibatnya tubuh tidak bekerja secara maksimal dan cepat mengalami penuaan dini.
Prof. Dr. Ali Khomsan

Menurut Prof. Dr. Ali Khomsan, penuaan dini dapat ditangkal dengan antioksidan. Antioksidan dapat berasal dari vitamin C, Vitamin E, vitamin A dan mineral selenium. Vitamin E berperan sebagai antioksidan dengan cara melindungi tubuh dari proses oksidasi. Pengurangan oksidasi dapat menunda penuaan dini, seperti kulit kering dan berkerut. Penelitian dr. Burke, ahli kulit asal Amerika Serikat mengungkapkan, asupan suplemen vitamin E terbukti membantu pergantian dan pembentukan sel kulit.

Vitamin C adalah antioksidan yang berperan dalam pembentukan jaringan ikat. Vitamin C bermanfaat untuk menjaga elastisitas kulit. Gejala kulit berkerut akibat radikal bebas juga dapat dikurangi dengan mengonsumsi vitamin C. Menurut penelitian dr. Lorranie Meisner dari Universitas Wisconsin, vitamin C berperan dalam pembentukan kolagen, karenanya orang yang cukup asupan vitamin C kulitnya lebih kencang, bebas keriput sehingga tampak awet muda.

Vitamin A dipercaya sebagai pelindung tubuh dari kanker karena juga bersifat antioksidan. Selain berperan dalam perbaikan dan pertumbuhan jaringan tubuh yang rusak akibat radikal bebas, vitamin A juga meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah sakit.

Selain ketiga vitamin diatas, mineral selenium juga bersifat antioksidan yang dapat mencegah penuaan dini. Selenium bersinergi dengan vitamin E untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selenium juga dipercaya dapat mengurangi kaku dan sakit akibat artritis. Selenium juga dapat mencegah risiko penyakit jantung, stroke dan gejala menopause.

Perbanyak Sayuran dan Buah

Sebagian sayuran dan buah merupakan sumber vitamin A, C dan selenium, zat yang terbukti ampuh menangkal radikal bebas. Apa dan dari mana sumber makanan tersebut?

Vitamin A

Vitamin A banyak ditemukan dalam sayuran berwarna hijau dan kuning, misalnya wortel dan ubi merah yang kaya betakaroten. Betakaroten akan diubah tubuh menjadi vitamin A. Susu dan olahannya, hati, minyak ikan dan telur merupakan sumber vitamin A yang baik. Diperlukan asupan 900mcg untuk laki-laki dan 700 mcg untuk perempuan setiap harinya.

Vitamin C

Sumber vitamin C adalah sayuran dan buah. Golongan sayuran yang kaya vitamin C adalah jeruk, kiwi, jambu biji, nanas, mangga, pepaya, dan strawberry. Sayuran sumber vitamin C adalah cabe, bayam, brokoli, daun melinjo, daun katuk, daun singkong dan daun kelor. Perlu asupan 60 mg perhari untuk orang dewasa.

Vitamin E

Alpukat, kacang-kacangan, biji bunga matahari, minyak wijen ubi, tomat, kacang almond, kacang tanah, selai kacang, jagung dan sayuran hijau merupakan sumber vitamin E yang baik. Asupan vitamin E per hari yang disarankan adalah 15 mg.

Selenium

Mineral selenium banyak terdapat dalam ikan tuna, hati, brokoli, tomat, bawang, beras merah, hati kambing, hati ayam, tiram, salmon, telur bebek dan air jeruk. Kebutuhan asupan selenium per hari adalah 65 mcg untuk laki-laki dan 50 mcg untuk perempuan.

Hindari Lemak Berlebihan

Konsumsi lemak berlebih menjadi salah satu pemicu penuaan dini. Masuk akal karena dalam proses metabolisme 1 gram lemak akan menghasilkan 9 kilokalori. Di dalam proses metabolisme, lemak menghasilkan banyak radikal bebas penyebab penuaan dini. Gunakan lemak yang baik seperti lemak dari biji bunga matahari, minyak zaitun, minyak kanola dan minyak dari kacang-kacangan. Lemak tersebut kaya dengan lemak essensial seperti omega 3 yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Sumber karbohidrat sebaiknya yang memiliki indeks glikemik rendah. Beras merah, ubi-ubian dan kentang dapat menjadi pilihan karena indek glikemiknya rendah sehingga tidak cepat menaikkan gula darah. Hindari gula pasir, sirup, minuman bersoda, minuman beralkohol, tepung, kue kering manis, dan pasta italia karena cepat menaikkan gula darah. Asupan garam juga dibatasi hingga 1 sendok teh perhari untuk mencegah hipertensi. 



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menu Makanan Supaya Tetap Awet Muda Menurut Prof. Dr. Ali Khomsan"

Post a Comment