Keloid, Ketahui Penyebab dan 9 Cara Menghilangkannya Menurut dr. Indra K. Muhtadi

Keloid adalah bekas luka yang tumbuh dan membesar dari ukuran awalnya. Biasa muncul di dada bagian atas, punggung, bahu, lengan, leher, muka dan cuping telinga. Menurut dr. Indra K. Muhtadi Keloid bisa dikatakan sebagai bekas luka yang tidak tahu kapan akan berhenti, Merupakan jaringan keras yang tumbuh lebih tinggi dari kulit sekitarnya.
dr. Indra K. Muhtadi

Keloid umumnya terjadi setelah luka pada kulit. Saat kulit terluka, tubuh membentuk jaringan fibrosa untuk menutupinya sehingga luka akan menutup dan hilang seiring berjalannya waktu. Tetapi pada beberapa kasus, jaringan ini terus tumbuh dan menjadi keloid.

Keloid dapat ditandai dengan menyembul gumpalan padat di atas area kulit yang terluka. Gumpalan ini bisa berwana pink muda hingga cukup gelap. Warna ini bahkan bisa semakin menggelap bila terkena sinar matahari. Beberapa orang merasa penampilannya terganggu akan gumpalan ini sehingga ragam pilihan penanganan di bawah ini mungkin dapat dipilih.

Pilihan Cara Menghilangkan Keloid

Kamu perlu mempertimbangkan keputusan untuk menangani keloid. Karena, luka keloid ini adalah usaha tubuh untuk memperbaiki diri. Oleh karena itu, menghilangkannya pun dapat memicu untuk tumbuh kembali. Gumpalan keloid yang terus tumbuh atau terasa menyakitkan mungkin membutuhkan penanganan medis. Berikut adalah beberapa pilihan cara menghilangkan keloid yang dapat dilakukan:

1. Suntik Steroid Intralesi
Metoda ini aman dan tidak terlalu menyakitkan.  Diberikan sekali dalam sebulan sampai sekali dalam seminggu.  Diberikan sampai dengan hasil yang diinginkan tercapai.  Aman karena hanya sedikit dari konsentrasi steroid yang masuk ke dalam peredaran darah.  Efek yang didapat adalah membuat keloid rata dengan kulit dengan cara menstimulasi munculnya kapiler darah baru di permukaan.  Namun warna keloidnya tidak dapat benar-benar hilang.

2. Operasi
Metoda yang lebih beresiko, karena bekas sayatan membuang keloid dapat kembali memicu tumbuhnya keloid baru yang bahkan lebih besar.  Biasanya metoda ini dikombinasi dengan suntikan steroid segera setelah operasi dilakukan.  Atau memberikan penekanan pada luka operasi.

3. Fluorouracil
Fluorouracil adalah obat kemoterapi.  Disuntikkan pada keloid sendiri atau bersamaan dengan steroid.  Metode ini sudah banyak digunakan dan dilaporkan berhasil cukup memuaskan.

4. Laser
Nama metode ini adalah “pulsed-dye laser”, dapat efektif untuk meratakan keloid dan membuat warnanya lebih samar.  Metoda ini aman dan tidak begitu nyeri, namun tergolong metoda yang mahal dan harus dilakukan beberapa kali sebelum hasil yang diinginkan dicapai.

5. Radiasi
Beberapa klinisi menganjurkan untuk menggunakan radiasi.

6. Silicone Sheets
Metoda ini adalah dengan memakaikan lembaran silicone gel di atas keloid untuk beberapa minggu sampai bulan.  Hasilnya berbeda-beda dan sebenarnya sama dengan metoda penekanan dengan bahan lainnya.

7. Cyrotherapy
Seperti namanya, metoda ini dengan cara membekukan keloid dengan nitrogen cair.  Metode ini dapat meratakan keloid tanpa nyeri, tapi warnanya biasanya akan bertambah gelap.

8. Interferon
Interferon adalah protein yang dihasilkan oleh system imunologi tubuh yang berguna untuk melawan virus, bakteri, dan lainnya.  Hasil penelitian terakhir ternyata dapat dipakai untuk mengurangi ukuran keloid, namun tidak diketahui apakah efeknya bertahan lama atau tidak.

9. Imoquimod
Metode ini dasarnya adalah menstimulasi tubuh menghasilkan interferon.


Tanda dan Gejala Keloid

  • Sangat mudah untuk dideteksi dari bentuknya yang tumbuh di kulit menonjol seperti kubah, mengkilat, berwarna dari merah muda, merah, sampai keungu-unguan, bahkan menghitam.
  • Biasanya dirasakan gatal sesekali, atau selalu gatal, bahkan kadang nyeri bila ditekan.

Fakta Tentang Keloid

  • Insidensinya sama antara pria dan wanita.  Cendrung terlihat lebih sering pada wanita, karena wanita sering melakukan body piercing.
  • Lebih jarang terjadi pada anak-anak dari pada dewasa.
  • Dapat terjadi pada semu ras, namun lebih tinggi insidensinya pada orang yang berkulit hitam.
  • Ditengarai sebagai suatu kelainan yang diturunkan dalam keluarga.
  • Keloid cendrung tumbuh bertambah besar. Tidak seperti bekas luka pada umumnya yang lama-kelamaan akan menghilang.
  • Dapat terjadi pada luka yang sangat kecil seperti tusukan jarum.
  • Dapat juga terjadi pada kulit karena suatu proses peradangan kulit biasa seperti jerawat.
  • Yang paling sering merangsang keloid untuk tumbuh adalah luka bakar.

Apakah Keloid dapat Dicegah?

Penanganan keloid cenderung berisiko karena ada kemungkinan muncul kembali di kemudian hari. Maka dari itu, apabila kamu lebih berisiko mengalaminya, yaitu berusia 10 hingga 30 tahun atau berkulit gelap lebih baik melakukan upaya pencegahan.

Berikut beberapa cara mencegah keloid yang dapat kamu lakukan

Cara yang terbaik dalam menangani keloid adalah menghindarinya.  Orang yang memang sudah tahu bahwa punya “bakat” keloid harus menghindari operasi yang tidak terlalu diperlukan, dan menghindari body piercing.  

Bila di keluarga ada yang memiliki riwayat keloid, berarti anggota keluarga lainnya harus lebih berhati-hati terhadap luka dan tindakan yang menyebabkan luka.  Karena bisa saja juga memiliki kecendrungan yang sama.

Jangan sekali-kali mengobati keloid dengan cara yang dikarang sendiri, apa lagi dengan memotongnya.  Karena kemungkinan besar akan tumbuh keloid baru yang lebih besar lagi.
Segera mengobati luka pada kulit. Misalnya dengan langsung mencuci luka dan membalutnya.

Ada berbagai cara menghilangkan keloid, mulai dari penyuntikkan obat-obatan hingga mengangkat gumpalan pada kulit ini. Meski begitu, mencegah munculnya keloid lebih disarankan karena penanganannya dapat menimbulkan beragam efek samping.

Jadi, jika kamu memiliki bakat keloid, jaga dirimu baik-baik ya! Kalau bisa, jangan sampai luka!



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Keloid, Ketahui Penyebab dan 9 Cara Menghilangkannya Menurut dr. Indra K. Muhtadi"

Post a Comment