Berotot Belum Tentu Sehat. Menurut dr. Suharto, SpKO, DPH

Mungkin Kamu sering melihat para lelaki pergi ke pusat kebugaran tubuh. Niat mereka beragam, mulai dari yang hanya mencari keringat saja sampai dengan yang memang benar-benar ingin tubuhnya berotot seperti Ade Rai misalnya.

Memang tidak ada salahnya, jika Kamu seorang laki-laki ingin memiliki tubuh ideal, misalnya dengan bentuk perut bersegi 6 atau sixpack. Masalahnya adalah jika demi itu  yang terjadi malah latihan dan asupan yang berlebihan. Ditambah lagi bila terjadi dari hari ke hari, Kamu merasa bagian tubuh ada yang kurang dan ingin membentuk otot secara berlebih. Selain mengalami peningkatan risiko kesalahan pembentukan tubuh, juga menyebabkan penyakit psikis dengan sindrom yang di sebut muscle dysmorphia (MD).

Menurut dr. Suharto, SpKO, DPH, Sindrom MD adalah kumpulan gejala dimana seseorang merasa tubuhnya kurang ideal, padahal sudah bagus dan besar untuk ukuran orang rata-rata. Penyakit mental (psikis) yang mempunyai obsesi ingin kelihatan hebat tapi tidak pernah merasa hebat. Akibatnya timbul perasaan ingin latihan beban secara terus-menerus (candu latihan) dan berasumsi bahwa asupan tinggi protein secara berlebih serta rendah lemak adalah baik untuk perkembangan bentuk tubuhnya. Padahal itu merupakan sesuatu yang salah tafsir.

Dr. Suharto menerangkan, ironisnya dalam keadaan tersebut, justru memicu seorang laki-laki untuk semakin menambah ukuran dan bentuk tubuhnya. Dengan latihan yang seharusnya mempunyai takaran tertentu sesuai dengan tubuh seseorang, malah menjadi melebihi kapasitas (over training). Jika terus menerus melakukan latihan berlebih maka orang tersebut akan mengalami disfungsi organ tubuh, contohnya seperti penyakit persendian dan gangguan fungsi hati. Di samping itu, makanan dengan protein berlebih juga dapat mengakibatkan gangguan pencernaan dan fungsi ginjal menjadi tidak normal. Obsesi tersebut dapat menimbulkan penyakit menahun, seperti penyakit metabolisme.

Belum Tentu Sehat

Mengenai MD, dr. Suharto menjelaskan, sebetulnya latihan itu dipengaruhi oleh motivasi, dan kelebihan motivasilah yang menyebabkan seseorang terkena sindrom MD. Apalagi motivasi memperbesar otot dengan menggunakan steroid malah akan mengalami penuaan lebih cepat. Hal itu dikarenakan steroid merupakan hormon perangsang pertumbuhan tetapi merusak jaringan ikat otot sehingga menjadi lemah. Akhirnya saat usia Kamu sudah lanjut, tulang dan sendi menjadi cepat keropos.

Jadi, jangan menilai tubuh yang berotot sudah pasti sehat, tetapi paling tidak dilihat dari sehatnya 4 fungsi dari 9-10 komponen tubuh, yakni:
  • Ketahanan jantung dan paru-paru;
  • Kemampuan otot (kekuatan otot/ketahanan otot);
  • Kelenturan otot/sendi;
  • Komposisi tubuh (persentase lemak dan bukan lemak di dalam tubuh) 

Hanya Kaum Adam

Kebanyakan laki-laki mempunyai bentuk otot yang lebih baik dan berpotensi memiliki otot yang lebih besar daripada perempuan. Hal itu dikarenakan laki-laki mempunyai hormon yang berbeda, serta kandungan lemaknya hanya 10-15%, sedangkan perempuan bisa memiliki kandungan lemak 15-20%.

Selain kecenderungan memiliki otot besar dikarenakan hormon laki-laki dan persentase lemak dalam tubuh, ternyata kini hal itu sudah menjadi lifestyle. Umumnya laki-laki senang memiliki bentuk tubuh yang ideal karena penampilan menjadi menarik dan tingkat percaya dirinya semakin tinggi. 

Hal terpenting dalam membentuk tubuh di pusat kebugaran adalah bertujuan untuk melatih otot tubuh. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam latihan beban, yakni memperbaiki kekuatan otot dan memperbaiki bentuk otot. Keduanya memiliki teknik yang berbeda porsi. Selain itu juga menjaga keseimbangan antara makan, istirahat dan latihan yang benar sesuai dengan porsi latihan yang diberikan personal trainer. Idealnya untuk seorang pemula adalah latihan 3 kali seminggu dengan waktu 45-60 menit.

Menghindari MD

Agar terhindar dari sindrom MD, pencegahannya adalah berlatihlah sesuai dengan porsinya. Jika ingin latihan beban harus ada aturan mainnya, yaitu harus didampingi personal trainer yang berpengalaman. Jika tidak tubuh Kamu akan mengalami cedera seperti keseleo atau bahkan yang lebih menghawatirkan lagi adalah cedera silent (menahun), akibat akumulasi sakit sendi menahan angkat beban yang berlebih.

Makanlah makanan yang proporsional, misalnya jangan kelebihan protein karena bisa berbahaya bagi gunjal anda. Idealnya konsumsi protein per hari adalah 1-2 g protein dikali berat badan Kamu (misalnya, berat badan kamu 65 kg x 2 g = 130 gr protein/harinya). Selain protein, komposisi antara karbohidrat dan lemak hendaknya sesuai dengan takaran. Asupan vitamin dan mineral pun penting. Selain itu harus diperhatikan balance antara istirahat dan latihan.

Bila Kamu sudah terlambat melakukan hal di atas dan berciri-ciri mengidap sindrom MD, segeralah konsultasikan ke dokter ahli olahraga dan jangan latihan beban sendiri. Harus ada personal trainer yang mendampingi agar sesuai aturan. Intinya janganlah berlebihan, latihan dan asupan makanan yang proporsional jauh lebih baik daripada harus mengidap MD, bukan? Sekarang selamat hidup proporsional.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berotot Belum Tentu Sehat. Menurut dr. Suharto, SpKO, DPH"

Post a Comment