7 Cara Agar Anak Tidak Gemar Jajan. Menurut Psikolog Lisa Diantika M.Psi

Menurut Lisa Diantika M.Psi, pada dasarnya tidak ada usia perkembangan khusus dimana anak mulai gemar jajan. Hal itu sangat tergantung pada latar belakang dan kebiasaan anak, lingkungan, juga peran orangtua dalam mengawasi dan memantau anak. Dikatakan oleh Lisa, untuk menghindarkannya memang diperlukan kesepakatan bersama orangtua dengan nenek/kakek/orang dewasa lain yang tinggal bersama anak mengenai aturan-aturan jajan.



Bahaya Rutinitas Jajan

Anak kecil jajan mungkin tanpa disadari memang sudah terjadi sejak dini. Ternyata, dikatakan Lisa kebiasaan jajan tanpa disadari terbentuk karena orangtua menjadi model bagi anak untuk melakukan hal tersebut. Sebagai contoh, jajan diluar rumah sudah menjadi rutinitas bagi anak setiap keluar dari rumah. Oleh karenanya, Lisa menghimbau para orangtua untuk mewaspadai kebiasaan anak untuk berjajan sejak dini.

Tidak hanya itu saja, Lisa mengatakan jaan menjadi hobi juga karena pemberian uang jajan yang tidak tepat dengan kebutuhan anak. Anak yang diberikan uang jajan melebihi kebutuhannya akan terdorong untuk membelanjakannya, tidak berdasarkan kebutuhannya, tetapi hanya karena keinginan sesaat. Hal itu dikatakan Lisa tidak mengasah kemampuan perencanaan anak dalam membelanjakan uang untuk keperluannya.

Bahkan, ketidaktersediaan jajanan di rumah dan didukung dengan lingkungan sekitar, membuatnya lebih terdorong untuk jajan. Jika sebagian besar teman-temannya terbiasa untuk jajan di luar rumah, anak juga akan ikut-ikutan. Nah, hal itu dapat diantisipasi dengan memberikan anak pemahaman yang cukup mengenai kesehatan makanan, pengaturan uang jajan dan lain sebagainya.

Hati-hati! Merasa Tidak Selalu Terpenuhi

Berhati-hatilah, jika hobi jajan si kecil tidak segera diatasi akan dapat mengancam masa depannya. Hobi jajan jika terbawa anak hingga dewasa dikatakan Lisa akan banyak membawa dampak buruk. Selain anak menjadi boros dan sulit mengatur uang jajannya, anak tidak mampu melakukan perencanaan dan tidak bisa menghargai benda-benda yang dimilikinya. Bahkan, ditegaskan Lisa, gemar jajan itu juga mempengaruhi tingkat kegigihan anak untuk memperoleh sesuatu karena dia tidak belajar memperoleh sesuatu dengan cara-cara tertentu. Lebih menakutkan lagi, anak bisa-bisa menjadi sulit mengenali kebutuhan-kebutuhannya sendiri dan merasa selalu tidak terpenuhi.

Jika Anak Terlanjur Gemar Jajan

Bagaimana jika anak terlanjur hobi jajan? Tidak perlu melakukan tindakan yang berlebihan padanya. Menurut Lisa, selain dengan membatasi uang jajannya dan memberikan pengertian tentang kesehatan jajanan, semua itu cukup diatasi dengan menjadikan jajanan sebagai reward saat ia berhasil mengerjakan atau meraih sesuatu. Sebaliknya, kurangi uang jajannya saat dia melanggar sesuatu. Selain itu, menurutnya mengajari anak untuk menyisihkan sebagian uang jajan untuk menabung dan memintanya untuk mencatat apapun yang dibelinya dengan uang jajannya, serta memintanya menghitung kembali uang sisanya apakah sudah benar, adalah cara yang tepat. Cara lainnya dapat dilakukan dengan tidak membelikan jajanan apapun saat anak tidak benar-benar membutuhkannya. Diamkan anak saat dia memaksa untuk jajan dan berikan pengertian mengenai hal tersebut.

Waspada 4 Hal

Hobi jajan memang memiliki dampak yang tidak bagus untuk anak, sebelum kamu terlanjur dipusingkan dengan masalah itu, ada baiknya kamu mulai mewaspadainya. Berikut disampaikan hal terkait kapan kamu harus mulai waspadai :
  1. Anak mulai tergantung dengan jajanan yang tidak terjamin kebersihannya;
  2. Pengeluaran anak untuk jajan sudah tidak sesuai dengan porsi yang dibutuhkannya;
  3. Anak mulai menjadikan jajan sebagai rutinitas saat keluar rumah;
  4. Anak mulai memaksa saat minta uang jajan atau saat meminta untuk dibelikan jajanan tertentu.

7 Sikap Agar Anak Kamu Tidak Gemar Jajan

Menghadapi anak gemar jajan memang susah. Hal itu bisa menjadi mudaj jika kamu mulai berani mengambil sikap. Berikut 7 sikap yang menurut Lisa dapat menjadi langkah tepatnya :

  1. Memberikan uang jajan secukupnya sesuai kebutuhan anak atau bahkan tidak memberikan uang jajan saat dirasa tidak perlu, misal anak di sekolah sudah mendapatkan jatah makan siang bersama atau anak sudah membawa bekal makanan atau minuman dari rumah;
  2. Jadikan jajanan sebagai reward saat dia berhasil mengerjakan atau meraih sesuatu. Sebaliknya kurangi uang jajannya saat dia melanggar sesuatu sehingga anak akan menghargai uang jajannya sekaligus mengasah kegigihannya dalam meraih sesuatu (menabung dulu untuk membeli sesuatu yang diinginkannya);
  3. Buat kebiasaan untuk menabung terlebih dahulu saat dia menginginkan sesuatu, sehingga anak pun dapat mengatur uang jajannya sesuai kemampuannya dalam merencanakan sesuatu;
  4. Sediakan makanan dan minuman yang cukup di rumah, sehingga anak tidak beralasan untuk membeli lagi di luar rumah. Berikan dia sarapan yang cukup sebelum pergi ke sekolah atau keluar dari rumah;
  5. Bekali dia dengan makanan kecil yang dapat dikonsumsinya saat dia lapar atau haus;
  6. Berikan anak pengertian mengenai makanan yang sehat dan tidak sehat, serta dampaknya bagi tubuh. 




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "7 Cara Agar Anak Tidak Gemar Jajan. Menurut Psikolog Lisa Diantika M.Psi"

Post a Comment