Tahi Lalat Bisa Menjadi Ganas Menurut dr. Indro Poerwanto, SpKK

Walaupun tahi lalat sering dianggap sebagai bagian tubuh yang tidak terlalu bermakna, namun kita harus berhati-hati akan kemungkinan tahi lalat tersebut berkembang menjadi suatu penyakit ganas, ko bisa?

Menurut dr. Indro Poerwanto, SpKK, perubahan tahi lalat menjadi ganas adalah akibat paparan berulang sinar ultraviolet matahari. Hal tersebut disetujui oleh dr. Herman Cipto, SpKK. Dr. Herman mengatakan bahwa sinar matahari terutama ultraviolet B, beresiko bagi mereka yang memiliki bakat kanker tahi lalat. Selain matahari, teori lain menyebutkan penyakit itu disebabkan oleh virus, logam, arsen atau oleh gesekan kronik (lama) terhadap kulit.
Perjalanan penyakitnya bervariasi, bisa cepat atau lambat. Tahi lalat bisa dalam 6 bulan mengalami perubahan menjadi ganas, tapi bisa juga 1-2 tahun baru berubah. Hal itu berbeda dengan tahi lalat sehat yang tidak mengalami perubahan meskipun sudah puluhan tahun. Menurut dr. Indro, lokasi yang tersering adalah tahi lalat yang berada di daerah kulit yang sering terpapar.

Berbagai Jenis

Terdapat 3 jenis keganasan pada tahi lalat yaitu melanoma maligna, karsinoma sel basal, dan karsinoma sel skuamosa, sedangkan jenis yang paling berbahaya dan ganas adalah melanoma maligna. Melanoma adalah tipe yang paling cepat menyebar, menurut dr. Indro untuk melanoma itu terdapat gejala yang khas yang disarikan menjadi ABCDE yakni :
A : Asymmetry, yaitu bentuk tahi lalat yang tidak simetris;
B : Border irregularity, yaitu tepinya tidak beraturan;
C : Color vairegation, yaitu tepinya tak beraturan;
D : Diameter melebihi 0,6 cm;
E : Evolution/perubahan, seperti menjadi gatal, pedih, nyeri, berkerak dan keluar cairan.


Tipe karsinoma sel basal sangat jarang menyebar tapi bisa membesar dan menembus otot dan saraf di bawah kulit serta permukaannya terlihat seperti lilin dan berkilat, sementara karsinoma sel skuamosa ciri utamanya adalah warnanya yang tidak terlalu hitam. Intinya, menurut dr. Herman, gejala yang harus diwaspadai adalah tahi lalat berubah menjadi koreng atau luka, cepat membesar, berubah warna, berubah bentuk, serta permukaannya dan tepinya menjadi bergerigi.

Faktor Risiko

Faktor risiko antara lain :
  1. Individu berkulit terang. Pada mereka yang berkulit putih/ terang, jumlah melaninnya kurang padahal merupakan pelindung kulit dari sinar matahari; 
  2. Individu dengan jumlah tahi lalat yang banyak;
  3. Sering berjemur;
  4. Adanya riwayat anggota keluarga yang mengidap kanker kulit.

Diagnosis dan Terapi

Untuk memastikannya harus dilakukan pemeriksaan biopsi. Begitu diagnosis keganasan ditegakkan oleh dokter ahli, maka tahi lalat itu harus diangkat. Terapinya adalah berupa tindakan bedah pengangkatan total (eksisi) tahi lalat berikut kulit sehat di sekeliling dengan jarak tertentu. Semakin dini pengangkatannya, maka semakin bagus karena bisa sembuh 100%, karena jika sudah menyebar ke tempat lain, terapinya membutuhkan radiasi dan kemoterapi.

Waspadai Perubahan

Keganasan pada tahi lalat harus diwaspadai. Perubahan sekecil apapun akan lebih baik jika kita pergi ke dokter untuk memeriksakannya. Diagnosis dini akan menurunkan kemungkinan penyakit menyebar dan meringankan biaya pengobatan.

Tips Agar Terhindar dari Keganasan Tahi Lalat

  1. Matahari memang bagus karena mengandung vitamin D, tapi hal itu tidak berlaku jika diatas pukul 09.00 sampai dengan 16.00. Oleh karena itu, hindari berjemur pada jam-jam itu;
  2. Usahakan untuk memakai baju panjang agar terhindar dari efek buruk matahari;
  3. Jangan malu untuk menggunakan payung;
  4. Gunakan tabir surya. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tahi Lalat Bisa Menjadi Ganas Menurut dr. Indro Poerwanto, SpKK"

Post a Comment