Oedipus Complex, Percintaan yang Kompleks Menurut Psikolog Maharani Ardi Putri, MSi

Jatuh cinta merupakan hal yang lumrah, formula (klasik) cinta yang sempurna biasanya menuntut sang lelaki harus lebih tua dibanding perempuannya. Bila formula tersebut dibalikkan, bersiaplah untuk dipandang ganjil dan tabu. Padahal, menurut Psikolog Maharani Ardi Putri MSi, sebenarnya merupakan hal yang wajar ketika laki-laki menyukai perempuan yang lebih tua sewajar perempuan menyukai laki-laki yang lebih tua. Hanya saja, pada lingkungan sosial tertentu, hal itu kurang diterima.

Ketertarikan laki-laki terhadap perempuan yang jauh lebih tua bisa karena beberapa hal. Dari kacamata Putri, demikian psikolog  ini disapa, beberapa laki-laki lebih senang berhubungan dengan perempuan yang lebih tua karena umumnya mereka bisa lebih dewasa dalam beberapa hal, terutama dalam menyikapi suatu permasalahan. Kelebihan lain, perempuan berumur dinilai lebih mandiri, mapan secara finansial, lebih percaya diri dan merasa nyaman dengan diri sendiri sehingga tidak harus selalu tergantung dengan pria.

Kebiasaan masa kecil seseorang juga bisa mempengaruhi, misalnya dia adalah anak bungsu yang terbiasa diladeni oleh Ibu dan kakak perempuannya sehingga dia mengidentikkan perempuan yang lebih dewasa dengan lebih sabar, mau memenuhi keinginannya dan lain-lain. Akibatnya dia juga lebih suka mencari perempuan yang lebih dewasa.

Sindrom Oediplus Complex?

Tidak benar apabila seseorang tertarik dengan permpuan yang lebih tua usianya disebut Oediplus Complex atau malah kelainan jiwa. Pada dasarnya hubungan ini sama seperti hubungan lainnya yaitu dengan yang lebih muda atau dengan sebaya. 

Putri menegaskan Oediplus Complex tidak untuk menyebut keadaan seseorang yang menyukai perempuan yang lebih tua tetapi untuk menjelaskan suatu tahapan yang akan dilewati seorang anak pada masa perkembangannya. Lebih lanjut dijelaskan, Oediplus Complex hanyalah sebuah konsep dari ahli psikoanalis Sigmund Freud yang ingin menunjukkan adanya konflik dalam diri seorang anak laki-laki ketika menjalani tahapan perkembangannya (saat usia 3-5 tahun). Freud meyakini si anak mencintai ibunya dan melihat sang ayah justru sebagai kompetitor dalam mereguk kasih sayang Ibu. Menurut Sigmund, rasa cemburu anak lelaki terhadap ayahnya bercampur dengan perasaan takut. Oleh karena itu, anak berusaha meredam perasaan cintanya pada sang Ibu dan sebagai gantinya melakukan identifikasi dengan ayah.

Nama Oediplus sendiri diambil dari mitos Yunani tentang Oediplus yang tanpa sadar membunuh ayahnya dan menikahi Ibunya, ketika akhirnya diketahui, sang ibu bunuh diri dan Oediplus membutakan matanya sendiri. Pada anak perempuan, ada nama khusus untuk ini, yaitu Electra Complex, intinya sama, di bawah alam sadarnya, si anak perempuan terobsesi dengan sosok ayahnya dan di masa dewasanya nanti, hasrat untuk mendapatkan kasih sayang dari ayahnya dia alihkan kepada pria umumnya.

Pengaruh Oediplus Complex

Sebagian besar orang menilai Oediplus Complex/Electra Complex sebagai kelainan. Namun sekali lagi itu adalah sebuah konsep. Oediplus Complex lebih merujuk pada proses identifikasi anak laki-laki dari kedekatan hubungannya dengan ibunya. Namun apabila mau merujuk dari tahapan itu, dapat dilihat bahwa anak yang gagal mengidentifikasi biasanya akan memiliki ketergantungan yang besar dengan ibu dan menganggap ibunya sebagai figur yang ideal. Hal itu seringkali mengganggu hubungan anak dengan perempuan lain saat mereka dewasa.

Inilah beberapa pengaruh Oediplus Complex yang mungkin bisa terjadi :
  • Terobsesi dengan Sosok Sang Ibu. Beberapa orang akan terobsesi mencari pasangan yang memiliki kemiripan dengan orang tuanya. Bisa dari segi usia, kemiripan wajah, sifat, dan lainnya. Hal ini bisa terjadi baik secara sadar maupun tidak sadar karena telah tertanam di dirinya.
  • Anak Mami. Istilah anak mami biasanya mengacu pada anak laki-laki yang mesti telah dewasa tetap tidak dapat 'lepas' dan mandiri dari ibunya. Segala keputusan dan pilihan hidup dipengaruhi sang ibu. Bahkan setelah menikah pun, ibunya masih memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupannya.

Ada hal penting yang bisa ditarik dari konsep Freud tersebut dimana dalam tahap tersebut, anak harus bisa belajar bahwa kasih sayang ibu tidak hanya untuk dirinya tetapi juga terbagi pada ayah (dan juga anak yang lain apabila ada) sehingga dia bisa belajar mandiri atau memisahkan identitas pribadinya dari Ibu. Apabila anak gagal untuk memisahkan diri dengan ibunya, maka anak akan terus bergantung dengan ibunya dan menjadi tidak mandiri.


(Disalin dari Majalah 'Dokter Kita' Edisi 9 Tahun ke-IV)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Oedipus Complex, Percintaan yang Kompleks Menurut Psikolog Maharani Ardi Putri, MSi"

Post a Comment