Mengapa Nyeri Saat Berhubungan Badan Menurut dr. Gatot Ibrahim
Nyeri saat berhubungan intim pada wanita tentu saja sangat mengganggu dan dapat mempengaruhi kualitas hubungan dengan pasangan loh sob. Lalu faktor apa saja yang menjadi penyebab dan bagaimana cara mengatasinya?
Hubungan intim yang harmonis merupakan dambaan bagi setiap pasangan yang sudah menikah. Namun hal ini mungkin saja terganggu karena satu atau beberapa masalah. Baik itu dari pria maupun dari pihak wanita. Salah satu masalah hubungan intim pada wanita adalah nyeri saat berhubungan. Dalam istilah medis kondisi ini dikenal dengan dyspareunia, atau kondisi nyeri menetap yang berlangsung beberapa saat, ketika berhubungan atau setelah berhubungan. Kondisi ini dapat mengakibatkan wanita mengalami stress.
Para ahli memperkirakan sekitar 1 dari 5 wanita mengalami rasa nyeri saat berhubungan. Dapat terjadi sebelum, saat berhubungan atau setelah berhubungan, daerah nyeri bisa bervariasi.
Penyebab Tergantung Lokasi Nyeri
Menurut dr. Gatot Ibrahim, penyebab kelainan ini diperkirakan tergantung pada lokasi nyeri. Nyeri pada saat penetrasi luar mungkin disebabkan kurangnya lubrikasi (pelumas) atau mungkin saja disebabkan foreplay yang kurang atau menurunnya kadar estrogen pada wanita setelah menopause. Faktor lain adalah pasca melahirkan atau saat menyusui.
Beberapa jenis pengobatan diperkirakan juga bisa menurunkan kemampuan lubrikasi pada wanita, misalnya obat anti depresi, penurun tekanan darah, anti histamine, atau beberapa jenis pil KB. Menurunnya kemampuan lubrikasi juga dapat disebabkan oleh trauma, radang atau tindakan pembedahan pada daerah tersebut. Wanita tertentu mengalami alergi terhadap alat kontrasepsi, sehingga penggunannya malah menimbulkan masalah. Bila nyeri timbul saat melakukan penetrasi dalam, hal itu bisa disebabkan karena faktor berikut :
- Penyakit tertentu misalnya endometriosis, penyakit radang panggul, menonjolnya uterus, radang pada kandung kemih, hemoroid atau kista ovarium.
- Infeksi pada leher rahim, pada rahim atau pada saluran telur (tuba fallobi).
- Terdapatnya jaringan ikat setelah dilakukan tindakan pembedahan, atau pengobatan suatu penyakit.
Ada juga penyebab lain seperti faktor emosional, misalnya depresi, stress, rasa ketakutan, perasaan rendah diri dengan penampilan juga dapat menjadi faktor penyebabnya. Selain itu adanya riwayat pelecehan seksual pada seorang wanita juga dapat mengakibatkan dyspareunia.
Cara Mengatasi
Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, kita perlu ketahui dulu sob penyebab yang mendasarinya. Nah, berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan pada tahap awal:
- Atasi penyebabnya, misalnya infeksi atau terjadi radang pada daerah panggul. Jika masalah sudah dapat diatasi diharapkan keluhan nyeri dapat hilang;
- Mengubah posisi saat berhubungan. Jika dirasakan nyeri saat posisi wanita menonjolkan panggul, sebaiknya posisi berhubungan diganti dengan posisi wanita diatas. Dengan posisi ini wanita dapat mengontrol posisinya agar lebih nyaman. Lakukan komunikasi dengan pasangan agar tersampaikan apa yang diinginkan;
- Jangan terburu-buru, lakukan foreplay lebih lama agar wanita lebih siap karena cairan pelumas sudah lebih banyak. Jika diperlukan gunakan pelumas untuk wanita agar tidak menimbulkan rasa nyeri;
- Pemberian terapi estrogen, sebagian besar wanita menopause yang mengalami dyspareunia disebabkan kurangnya kadar estrogen;
- Terapi desensitisasi. Penderita melakukan relaksasi pada otot vagina agar dapat meredakan nyeri. Mungkin diperlukan latihan senam kegel atau teknik lain untuk mengurangi nyeri saat berhubungan;
- Konseling diperlukan jika masalah ini sudah sangat mengganggu, sehingga wanita sudah tidak dapat lagi merasakan rangsangan karena rasa nyeri dalam tempo lama.
0 Response to "Mengapa Nyeri Saat Berhubungan Badan Menurut dr. Gatot Ibrahim"
Post a Comment