Jengger Ayam di Vagina, Berbahayakah. Menurut dr. Hanny Nilasari, SpKK

Pada dasarnya tubuh manusia memiliki mekanisme perlindungan bila ada gangguan datang dari luar tubuh. Demikian juga yang terjadi di vagina. Organ vital ini harus dijaga kebersihannya, jangan sepelekan penyakit yang ada di vagina. Salah satunya adalah kondiloma akuminata


Menurut dr. Hanny Nilasari, SpKK, kondiloma akuminatum atau yang lebih akrab disebut jengger ayam adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Virus Human Papiloma (HPV) dan umumnya ditularkan melalui hubungan seksual.

Gejala yang ditimbulkan penyakit ini beragam, dimulai dengan adanya bintil atau tonjolan genitalia (alat kelamin). Selain itu timbul gatal-gatal, lecet, benjolan, hingga mengeluarkan cairan. Dampak yang ditimbulkan penyakit pada organ kelamin juga bermacam-macam, mulai dari bau tidak sedap, kemandulan sampai kematian. Hal itu karena penyebab infeksi HPV risiko tinggi untuk terjadinya keganasan, seperti kanker serviks (leher rahim). Oleh karena itu, penanganan sejak dini harus dilakukan untuk menghindari akibat yang fatal.

Penderita jengger ayam bisa dari berbagai kalangan, namun terutama pada orang usia muda dan seksual aktif. Untuk pencegahannya, pertama yang harus diketahui adalah cara penularan penyakit ini dan faktor risiko yang mempermudah terjadinya penyakit.

Penyakit ini ditularkan melalui kontak seksual. Adanya luka kecil akibat kontak seksual mempermudah virus masuk. Tingginya aktifitas seksual dan pasangan seksual yang berganti-ganti serta adanya riwayat infeksi menular seksual lain juga mempengaruhi kejadian penyakit ini.

Tips

Tips terhindar dari penyakit jengger ayam adalah dengan setia pada pasangan, tidak melakukan aktifitas seksual dengan pasangan selain suami/istri, dan penggunaan kondom ketika beraktifitas seksual.

Terapi

Pengobatan penyakit ini adalah dengan menghilangkan tonjolan tersebut, dapat digunakan bahan obat topikal/oles atau dilakukan tindakan agresif seperti pembedahan. Ada 4 macam pembedahan untuk mengobatinya, yakni bedah listrik, bedah beku, bedah skapel dan bedah kimia.

Lebih lanjut dr. Hanny menambahkan, bila seseorang yang menderita penyakit tersebut suami istri, dokter akan memeriksa juga pasangan seksualnya. Bila ditemukan kelainan, tentu saja pasangan itu harus diobati juga.

Bila pasangan tersebut tidak diobati, padahal yang bersangkutan telah terdiagnosa ada kelainan di kulit atau mukosa (selaput lendir) genitalnya, maka dia dapat menginfeksi lagi pasangannya. Tentunya kelainan yang tidak diobati tersebut akan berkembang menjadi besar.

Bila jengger ayam terdiagnosis pada ibu hamil, dokter akan memilih obat topikal yang sesuai untuk ibu hamil, jika kelainan tidak terlalu besar. Dapat pula dilakukan tindakan bedah listrik atau bedah beku ataupun bedah eksisi bila memungkinkan, umumnya kelainan ini tidak menimbulkan komplikasi keguguran pada ibu hamil.

Selain itu resiko pada bayi yang lahir per vaginam (persalinan biasa) dari ibu penderita kondiloma adalah perdarahan selama proses kelahiran, kutil ekstragenital (diluar alat kelamin) pada bayi atau yang paling berbahaya adalah papiloma laring. Paling baik, ibu dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan operasi sesar dan diobservasi pada tahap selanjutnya untuk kemungkinan terinfeksi HPV tipe ganas.

Untuk bayi-bayi yang lahir dari ibu yang menderita jengger ayam tidak memerlukan vaksinasi, tetapi bayi harus dilakukan observasi ketat terhadap kemungkinan timbulnya papiloma laring.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jengger Ayam di Vagina, Berbahayakah. Menurut dr. Hanny Nilasari, SpKK"

Post a Comment