Gigi Retak, Penyebab dan Tips Mengatasinya Menurut drg. Elizabeth Linda
Gigi merupakan organ yang penting bagi manusia terutama dalam proses pencernaan. Selain itu gigi juga digunakan untuk mengunyah makanan sebelum masuk ke saluran pencernaan. Meski begitu, organ untuk mengunyah itu ternyata bisa retak juga. Lantas bagaimana mengatasi gigi retak?
Menurut drg. Elizabeth Linda, gigi retak adalah “kreek” atau mahkota giginya retak atau melemah. Sedangkan bahasa awwam pengertian gigi retak itu mahkota, tetapi arti yang sebenarnya yang retak itu bukan hanya mahkotanya saja melainkan sampai ke akarnya juga retak.
Bila retaknya gigi hanya kena satu akarnya saja, biasanya dokter akan mencabutnya tetapi otomatis saraf gigi ini harus dirawat atau dimatikan. Selain itu juga bisa dibuat kosong, kalaupun tidak mau dicabut dan mahkotanya masih cukup bagus bisa ditutup dengan tambalan.
Penyebab
![]() |
drg. Elizabeth Linda |
Gejala-gejala dari gigi retak adalah sakit saat mengunyah makanan. Bila keretakan gigi tidak terlalu parah dan hanya terjadi di area email (lapisan luar gigi), tidak ada masalah masih bisa tetap dipertahankan, meskipun demikian secara estetika penampilan fisik gigi jadi tidak indah atau bentuknya tidak sempurna.
Namun yang menjadi persoalan ketika keretakan gigi sampai ke lapisan pulpa (ruang yang berisi saraf dan pembuluh darah), maka gigi akan menjadi lebih sensitif bila terkena makanan dengan suhu panas atau dingin atau mengonsumsi makanan yang terlalu asin, manis, asam, maka gigi akan terasa ngilu.
Gigi retak biasanya menyerang orang dewasa, sedangkan pada anak-anak jarang sekali terjadi. Kalaupun terjadi pada anak-anak yakni gigi susu, dokter hanya mencabutnya saja. Drg, Elizabeth melanjutkan, gigi yang sudah retak dapat diperbarui lagi, itu sudah dibuktikan dengan adanya riset yang dilakukan oleh orang UI. Selain itu risetnya pernah diuji cobakan kepada pasiennya dan 1-2 yang berhasil.
Intinya jika gigi retak itu masih terlihat bagus bisa dirawat dengan memakaikan ring, dengan tujuan agar gigi tidak lari kemana-mana dan bisa rapat lagi dengan tumbuhnya jaringan baru. Drg. Elizabeth juga mengingatkan, agar jangan membiarkan keretakan terus berlangsung. Karena bila dibiarkan, maka bagian retak itu bercelah dan berisi sisa makanan dan mengundang kuman bersarang. Dan biasanya celah itu sulit dijangkau sikat gigi dan tidak dapat dibersihkan.
Oleh karena itu sebelum keretakan gigi menjadi parah ada baiknya segera menambal keretakannya. Namun, bila keretakan gigi sudah sampai terlihat saluran akarnya, maka harus melakukan perawatan saraf atau endodontik.
Pada saat proses perawatan saraf, ada baiknya area pulpa dibersihkan dulu, lalu gigi yang retak ditambal agar sisa makanan tidak bisa masuk lagi. Dan segera lakukan screening pada saat mengalami kondisi traumatik seperti kecelakaan agar mengetahui ada tidaknya gigi yang retak atau tidak.
Tips
- Bila gigi terlihat berlubang, segera menambalnya, jangan barkan lubang gigi tersebut menjadi besar;
- Jangan melakukan kebiasan buruk yang dapat membahayakan gigi, misal membuka botol dengan gigi, mengunyah es batu;
- Hindari makanan yang terlalu keras (kacang-kacangan), terutama bagi mereka yang sudah lansia;
- Jangan makan atau minum yang suhunya terlalu ekstrem secara bersamaan, misal makan nasi goreng panas sambil minum es teh.
0 Response to "Gigi Retak, Penyebab dan Tips Mengatasinya Menurut drg. Elizabeth Linda"
Post a Comment