Fakta dan Mitos Masturbasi Laki-laki Menurut dr. Jessica Florencia dan dr. Tiara Rahmawati

dr. Jessica Florencia

Masturbasi merupakan perangsangan seksualitas yang sengaja dilakukan seseorang pada organ kelaminnya untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Perangsangan ini dapat dilakukan tanpa alat bantu ataupun menggunakan suatu objek atau alat, atau kombinasi dari keduanya. Masturbasi adalah suatu bentuk autoerotisisme yang paling umum, meskipun hal tersebut dapat pula dilakukan dengan bantuan orang lain.

Ada beberapa anggapan di masyarakat tentang masturbasi, terlebih pada laki-laki, seperti anggapan masturbasi membuat penis semakin besar, masturbasi membuat kebotakan, masturbasi membuat 'dengkul kopong', dan lain-lain. Apakah anggapan-anggapan itu fakta? Atau Mitos semata? Ada baiknya kita ikuti penjelasan dr. Jessica Florencia dan dr. Tiara Rahmawati seputar masturbasi.

1. Masturbasi Membuat Penis Semakin Membesar


Anggapan bahwa masturbasi bisa memperbesar atau memperpanjang ukuran penis adalah tidak benar. Belum ada studi yang meneliti ukuran penis rata-rata orang Indonesia, dan tidak ada hasil pengukuran yang benar-benar pasti. Dikutip dari berbagai sumber, pada umumnya ukuran penis yang ditemukan pada satu wilayah regional Asia, yaitu 8-11 cm saat tidak ereksi dan 12-14 cm saat ereksi dengan diameter rata-rata sekitar 3,2 cm dan ukuran lingkaran penis pada saat ereksi mencapai 8-9 cm.  Ukuran ini berkaitan dengan faktor genetik seseorang dan tidak dapat dimanipulasi dengan cara-cara tertentu.
Jawab : MITOS


Baca juga : Disfungsi Ereksikah Sobat? Menurut dr. Herdiman Bernard Purba, SpRM

2. Masturbasi Menyebabkan Kebotakan


Walaupun kelebihan masturbasi dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak nutrisi penting seperti vitamin dan protein, namun anggapan bahwa masturbasi dapat menyebabkan kebotakan tidaklah benar
Jawab : MITOS

3. Masturbasi Membuat ‘Dengkul Kopong’


‘Dengkul kopong’ dalam dunia medis cenderung mengacu pada pengeroposan tulang. Pengeroposan tulang biasanya terjadi secara alami pada usia tua karena menurunnya laju pembentukan tulang. Osteoporosis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan massa (berat) tulang yang rendah dan kerusakan pada jaringan di dalam  tulang. Pada Osteoporosis, terjadi penurunan kualitas tulang dan kuantitas kepadatan tulang, padahal keduanya sangat menentukan kekuatan tulang sehingga penderita Osteoporosis mudah mengalami patah tulang atau fraktur. Jadi, masturbasi tidak berhubungan dengan kondisi 'dengkul kopong'
Jawab : MITOS


4. Sering Masturbasi Mempengaruhi Tinggi Seseorang

Pertumbuhan tinggi badan seseorang berkaitan dengan faktor genetik dari kedua orang tuanya, faktor nutrisi dan rangsangan aktivitas fisik. Penambahan tinggi badan dapat dilakukan apabila lempeng pertumbuhan yang terdapat di tulang panjang masih terbuka. Lempeng tersebut terbuka pada saat usia pubertas dan pada tulang panjang yang mempengaruhi tinggi badan baru akan menutup pada usia 18-21 tahun pada pria. Jadi, tidak ada hubungannya antara masturbasi dengan tinggi badan seseorang.
Jawab : MITOS

5. Masturbasi Mempengaruhi Berat Badan

Hal ini tidaklah benar, karena berat badan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti nutrisi dan aktivitas. Asupan kalori yang berlebihan dan rendahnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan seseorang menjadi gemuk.
Jawab : MITOS


Baca juga : Gigi Retak, Penyebab dan Tips Mengatasinya Menurut drg. Elizabeth Linda 

6. Masturbasi Membuat Pria Mandul

Pada pria normal, sel sperma matang yang terbentuk dapat mencapai jumlah ratusan juta setiap harinya. Dalam 2, 75 ml cairan mani dapat mengandung 180-400 juta sel sperma. Bicara soal kemandulan pada pria, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya seperti halnya pola kebiasaan asupan makanan dan minuman. Namun, dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi kemandulan laki-laki, masturbasi tidaklah termasuk didalamnya.
Jawab : MITOS

7. Masturbasi Menjadi Penyebab Penyakit Infeksi Menular Seksual

Walaupun penularan infeksi menular seksual terjadi melalui hubungan seksual dengan penetrasi penis baik ke dalam vagina, anus maupun dengan metode oral seks. Namun, jika seseorang masturbasi menggunakan alat-alat yang tercemar mikroorganisme penyebab infeksi menular seksual atau dengan kondisi tangan yang telah terpapar mikroorganisme penyebab infeksi menular seks, maka hal ini dapatlah dibenarkan.
Jawab : FAKTA

8. Masturbasi Menyebabkan Jerawat

Hal ini tidak benar, karena terjadinya jerawat adalah akibat dari hiperaktivitas kelenjar sebasea (lemak), perubahan pada pertumbuhan sel kulit paling luar, dan pengaruh bakteri. Faktor keturunan dan aktivitas hormonal, juga sangat berpengaruh terhadap terjadinya jerawat.
Jawab : MITOS

9. Masturbasi Dapat Mempengaruhi Kondisi Psikis Seseorang

Frekuensi masturbasi yang terlalu sering bisa menyebabkan ketergantungan atau bahkan membuat kamu lebih menyukai masturbasi daripada hubungan seksual. Selain itu, kamu mungkin diliputi perasaan bersalah karena telah melakukan masturbasi. Hal-hal inilah yang bisa menyebabkan masalah di kemudian hari. Namun jika hanya melakukan masturbasi sesekali saja kemungkinan tidak akan mempengaruhi kamu secara psikologis
Jawab : FAKTA

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fakta dan Mitos Masturbasi Laki-laki Menurut dr. Jessica Florencia dan dr. Tiara Rahmawati"

Post a Comment