Apa Itu Keseleo dan Cara Menanganinya Menurut Dr. dr. Andri M.T. Lubis, SpOT
Menurut Dr. dr. Andri M.T. Lubis, SpOT, keseleo atau terkilir merupakan bahasa awam dari sprain dan strain, yang artinya terjadi semacam tarikan pada sendi yang dikarenakan gerakannya tidak benar.
Lebih lanjut dr. Andri mengatakan, sprain adalah teregangnya ligamen (jaringan ikat/penghubung yang kuat) sehingga menimbulkan robekan parsial/sebagian, sedangkan strain adalah teregangnya otot dan tendon (jaringan yang ikat/penghubungan yang kuat yang menghubungkan otot dengan tulang). Insiden terkilir paling sering terjadi pada ankle/pergelangan tangan dan ruas-ruas jari.
Seseorang dikatakan terkilir apabila ligamen (otot liat seperti karet yang melekat pada tulang dan mengikat persendian pada tempatnya) pada lutut, pergelangan kaki, tangan siku atau persendian lainnya diregangkan mendadak sehingga ada serat-serat yang menegang, bahkan putus atau robek. Pada bagian yang terkilir, akan terasa sakit dan bila tidak diambil segera tindakan pemulihan akan terjadi pembengkakan pada jaringan otot.
Menurut dr, Andri, keseleo sering terjadi pada otot atau urat sendi yang meregang secara mendadak ataupun keadaan duduk yang tidak berubah secara terus menerus hingga menyebabkan otot menjadi kaku. Jika kita menggerakkannya tidak hati-hati, maka dapat terjadi keseleo, dan itu pastinya akan mengganggu aktifitas sehari-hari.
Penyebab terkilir bisa bermacam-macam, bisa dikarenakan trauma kecelakaan, sedang berolahraga dan lain-lain. Berat ringannya bisa bermacam-macam. Bisa sekedar ketarik saja ototnya sehingga terjadi peradangan, tetapi juga bisa sampai putus, sehingga dalam penanganannya agak berbeda. Secara umum, gejalanya adalah nyeri, bengkak, kulit tampak kemerahan.
Atasi Dengan RICE
Bila terjadi insiden terkilir penanganan pertama harus tepat, yakni dengan RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)
Rest, artinya segera berhenti melakukan segala aktifitas, pepatah no pain no gain yang dianut beberapa olahragawan tidak dibenarkan dalam kasus ini. Aktifitas yang berlebih pada bagian tubuh yang terkena akan memicu terjadinya komplikasi lebih lanjut, misal ligamen yang robek akan semakin parah, bahkan seringkali terkilir disertai pula dengan fraktur/patah/retak pada tulang.
Ice, langkah selanjutnya adalah diberikan ice/es yang artinya daerah yang terkilir dikompres dengan es, bukan kompres hangat. Saat cedera baru berlangsung, akan terjadi robekan pembuluh darah yang berakibat keluarnya isi pembuluh darah tersebut ke jaringan sekitar, sehingga membengkak. Pembuluh darah sekitar tempat cedera juga akan melebar (dilatasi) sebagai respon peradangan. Pemberian kompres dingin/es akan menyempitkan pembuluh darah yang melebar, sehingga mengurangi bengkak. Kompres dingin bisa dilakukan 1-2 kali sehari, jangan lebih dari 20 menit karena justru akan mengganggu sirkulasi darah.
Compression, prinsip pengobatannya adalah memberikan kompres/penekanan pada bagian cedera, bisa dilakukan dengan perban/dibalut. Tujuannya untuk mengurangi pembengkakan. Perlu diingat pembebatan dengan perban jangan terlalu erat.
Elevation, tujuan dari elevation adalah untuk mengurangi pembengkakan, misalnya jika ankle kaki yang terkilir , sering-seringlah istirahat dengan cara diganjal mengunakan bantal atau handuk. Jika tidak segera ditangani, maka ligamen otot dapat melemah atau menjadi kaku sehingga kekuatan dan keseimbangannya menghilang (inilah sebabnya mengapa terkilir sering terjadi lagi ditempat yang sama). Dr. Andri juga mengatakan, jika kamu terkilir jangan langsung diurut, karena dapat menyebabkan bengkak membesar.
Terkilir dapat terjadi pada semua umur. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak, sebab anak-anak sering tidak memikirkan bahaya yang akan menimpa mereka saat bermain.
Dr. Andri juga mengingatkan jika dalam waktu 24 jam, rasa nyeri tidak juga berkurang dan timbul pembengkakan atau bila demam tidak kunjung turun (terutama kasus terkilir pada anak-anak), serta bagian yang terkilir mengakibatkan kamu tidak dapat bergerak/beraktifitas, berarti sudah saatnya kamu berkonsultasi ke dokter.
0 Response to "Apa Itu Keseleo dan Cara Menanganinya Menurut Dr. dr. Andri M.T. Lubis, SpOT"
Post a Comment