6 Cara Menghindari Ejakulasi Tertunda Menurut dr. Rachmat Santoso SPU
Masalah pada pria, tidak hanya ejakulasi dini, ejakulasi yang tertunda juga dapat menjadi masalah. Ejakulasi yang tertunda (delayed ejaculation) butuh waktu lama mencapai puncak hubungan intim. Pada beberapa pria malah tidak mengalami ejakulasi sama sekali. Banyak kemungkinan penyebabnya, Misalnya gangguan kesehatan, komplikasi tindakan pembedahan, atau sedang menjalani pengobatan. Penanganannya tentu saja bergantung pada jenis penyakit yang mendasarinya.
Kelainan ini ditandai dengan sulitnya ejakulasi meskipun telah dilakukan rangsangan seksual. Waktunya bervariasi, biasanya setelah 30-45 menit. Pada beberapa kasus malah tidak mengalami ejakulasi sama sekali. bentuk lain dari penyakit ini adalah tidak dapat ejakulasi pada saat berhubungan, tetapi dapat merasakannya pada saat melakukan masturbasi, atau rangsangan tanpa hubungan intim pada kemaluan.
Apa Penyebabnya
![]() |
dr. Rachmat Santoso SPU |
Untuk faktor psikologis, penyebabnya tertuju pada depresi, ketakutan, stres, kelelahan atau gangguan dalam hubungan dengan pasangan. Beberapa pengobatan juga dapat mengakibatkan gangguan ejakulasi, diantaranya sebagian besar obat-obatan anti depresi, Obat-obatan penurun darah tinggi, obat untuk memperbanyak buang air kecil (dieresis), biasanya digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, atau penggumpalan cairan di tubuh serta obat untuk mengatasi gangguan kejiwaan (psikosis). Konsumsi alkohol yang berlebihan dan penggunaan narkotik atau zat aditif lainnya juga berperan.
Yang Harus Kamu Lakukan
Pada awalnya mungkin hal ini tidak dianggap sebagai masalah, namun jika berkelanjutan tanpa mendapatkan terapi yang memadai kondisi ini dapat mengganggu penderita, dan tentu saja pasangannya. Penderita perlu memeriksa ke dokter jika diduga dirinya memiliki kelainan yang berhubungan dengan tertundanya ejakulasi, atau menggunakan pengobatan yang memiliki kaitan dengan penyakit ini. Jika didapatkan gejala lain yang mungkin saja berkaitan dengan kelainan ini, konsultasi dengan dokter ahli urologi merupakan salah satu pilihan yang terbaik.
Hal tersebut tidak dapat ditawar lagi mengingat efeknya akan sangat merugikan. Selain dapat menurunkan kepercayaan diri seksual sang pria, libido pasangannya pun dapat hilang. Taruhannya pada keharmonisan suatu perkawinan dan risiko lainnya pasangan tidak dapat hamil (gangguan kesuburan).
Sebelum berkonsultasi dengan dokter sebaiknya penderita mencatat beberapa hal, diantaranya:
- Gejala yang dirasakan, termasuk yang mungkin berkaitan dengan ejakulasi;
- Berbagai masalah yang mungkin terjadi, apakah masalah keuangan, hubungan dengan pasangan atau faktor lain yang dapat mengganggu psikis;
- Buatlah daftar pengobatan yang diberikan mulai dari vitamin, herbal dan suplemen;
- Pastikan pasangan ikut saat berkonsultasi dengan dokter.
Untuk mengetahui penyebab pasti gangguan ejakulasi, pemeriksaan yang dilakukan pertama kali adalah pemeriksaan fisik. Selanjutnya dilakukan penelusuran kesehatan, apakah terdapat riwayat gangguan kesehatan, atau penggunaan obat yang berhubungan dengan organ reproduksi.
Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan urine dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada organ tubuh atau pada organ reproduksi. Untuk mengatasi masalah ini, yang perlu diketahui pertama kali adalah kemungkinan penyebabnya. Dokter akan menelusuri apakah ada penyakit yang mendasari, pengobatan yang diberikan, atau adanya kelainan dalam sistem reproduksi. Selain itu kebiasaan hidup yang bururk seperti konsumsi alkohol atau penggunaan narkoba juga akan ditanyakan oleh dokter.
Beberapa obat yang digunakan untuk mengatasi ejakulasi tertunda adalah: amantadine, bupropion, buspiron, dan yohimbine. Semua obat tersebut harus mendapatkan resep dokter agar tidak disalahgunakan. Konseling kejiwaan merupakan salah satu pilihan terapi jika memang penderita mengalami masalah kejiwaan. Selain itu komunikasi dengan pasangan juga harus dilakukan agar pasangan dapat memberikan bantuan dan dapat mengerti tentang kondisi ini.
6 Cara Agar Lancar Tanpa Tertunda
Karena masalah ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor psikis dan fisik, maka sulit menentukan tindakan pencegahan. Namun beberapa hal bisa dilakukan untuk mengurangi risiko.
- Batasi konsumsi alkohol;
- Hindari narkoba;
- Olahraga secara teratur;
- Atasi stres atau masalah yang dapat mengakibatkan tekanan jiwa;
- Tidur yang cukup, dan atasi masalah depresi serta ketakutan terhadap hal yang tidak jelas;
- Segera atasi penyakit menahun yang mungkin dapat mengakibatkan gangguan ejakulasi, misalnya gangguan prostat atau infeksi saluran kemih yang berkepanjangan.
0 Response to "6 Cara Menghindari Ejakulasi Tertunda Menurut dr. Rachmat Santoso SPU"
Post a Comment