Mitos dan Fakta Seputar Asma Menurut Dr. dr. Heru Sundaru, SPPD-KAI

Banyak Fakta dan Mitos yang masih berkembang di masyarakat saat ini tentang penyakit asma. Oleh karena itu, supaya kita tidak salah dan terlanjur percaya dengan mitos-mitos tersebut, mari kita ikuti penjelasan Dr. dr. Heru Sundaru, SPPD-KAI tentang fakta dan mitos seputar asma berikut ini :


1. Asma adalah Penyakit Keturunan

Asma adalah penyakit yang berhubungan dengan faktor genetik. Bahkan menurut penelitian, sebanyak 30% penderita asma, memiliki keluarga dekat yang juga menderita asma. Apabila seorang ibu menderita asma, maka kemungkinan besar anaknya dapat menderita asma. Tetapi, apabila seorang ayah yang menderita asma, maka kemungkinan anaknya menderita asma akan lebih kecil.
Jawab : FAKTA

2. Asma adalah Penyakit Menular

Penyakit asma dapat menular ke orang lain, apabila penyakit tersebut disebabkan oleh kuman, virus, atau jamur. Asma bukan disebabkan ketiga hal diatas walau ketiganya dapat menjadi pencetus serangan asma. Jadi, asma tidak dapat menular, walaupun kita berdekatan dengan penderita asma.
Jawab : FAKTA

3. Pencetus Asma Berhubungan dengan Kecoa

Pencetus asma terdiri dari berbagai hal, diantaranya debu, udara dingin, aktifitas yang berlebih, juga serpihan kulit atau rambut binatang. Serpihan kulit kecoa dapat mencetuskan serangan asma, walaupun kecoa tersebut sudah menjadi bangkai. Keadaan ini terutama ditemukan pada lingkungan yang bersih.
Jawab : FAKTA 

4. Asma Bisa Menyebabkan Kematian

Bisa! Kematian dapat terjadi baik karena asmanya sendiri maupun komplikasinya. Faktor yang menyebabkannya antara lain penderita terlalu menganggap enteng penyakitnya. Disamping itu, sering dijumpai penderita tidak mempunyai persediaan obat anti asma. Padahal, serangan asma dapat terjadi sewaktu-waktu.
Jawab : FAKTA

5. Asma Hanya Terjadi pada Kalangan Sosioekonomi Tinggi

Tidak Benar. Asma bisa terjadi baik di kalangan sosioekonomi tinggi maupun rendah. Namun, angka kekerapannya memang lebih tinggi pada mereka dengan sosioekonomi  tinggi. Pada negara maju, misalnya, asma lebih banyak ditemukan dibanding negara berkembang. Menurut penelitian, ini mungkin berhubungan dengan mekanisme sel limfosit yang mengatur sistem kekebalan tubuh.
Jawab : MITOS

6. Penderita Asma Tidak Boleh Menyusui

Tidak Benar. Air Susu Ibu (ASI) memberikan zat anti untuk melawan berbagai penyakit pada bayi, sehingga lebih baik apabila penderita asma memberikan ASI pada bayi yang juga mempunyai bakat alergi.
Jawab : MITOS

7. Apakah Asma Dapat Disembuhkan

Belum Bisa. Pada penyandang asma peradangan dalam saluran napas terus menerus terjadi. Dengan kata lain, sampai saat ini penyakit asma belum bisa disembuhkan. Ada kepercayaan yang berkembang juga di masyarakat bahwa udara pantai dan berenang mampu menyembuhkan asma, padahal hal ini tidaklah benar. Khusus untuk udara pantai, menurut seorang pakar alergi di University of Cincinnati College of Medicine, Jonathan A. Bernstein, angin yang bertiup di pantai bisa mengusir berbagai alergen dan agen penyebab iritasi. Direktur Allergy and Asthma Care of Brooklyn, Cascya Charlot juga menambahkan bahwa biasanya di pantai jumlah serbuk sari yang terbawa angin jauh lebih sedikit. Inilah alasannya para penderita asma yang disebabkan oleh alergi bisa bernapas lebih plong ketika berada di pantai. Selain itu, sirkulasi udara di pantai dan laut juga lebih lancar dibanding kota-kota besar dengan puluhan gedung bertingkat atau daerah yang berbukit-bukit.  Namun, tetap saja udara pantai tidak bisa menyembuhkan asma, penyakit asma hanya bisa dikontrol dengan pengobatan yang teratur. Beberapa orang juga melaporkan bahwa mereka tak lagi mengalami serangan asma, hal ini sebenarnya disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan pengobatan yang bisa membantu mengendalikan gejala-gejala asma.
Jawab : FAKTA



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mitos dan Fakta Seputar Asma Menurut Dr. dr. Heru Sundaru, SPPD-KAI"

Post a Comment