Mengenal Implan Gigi Menurut DR. drg. Benny S. Latief. Sp. BM (K)

Jika kamu pernah kehilangan 1 buah gigi atau lebih yang mungkin disebabkan oleh trauma, misalnya karena kecelakaan ataupun karena suatu penyakit, sebenarnya kamu mempunyai beberapa pilihan untuk menggantikan gigi yang hilang tersebut, dan salah satunya adalah dengan implan gigi sob.

implan gigi
Implan gigi sekarang ini mulai sering digunakan untuk mengganti  gigi yang hilang dibandingkan dengan teknik yang menggunakan ‘brigde’ dan gigi palsu yang lepas-pasang (removable). Menurut DR. drg. Benny S. Latief. Sp. BM (K),  jaman dahulu jika gigi seseorang hilang atau dicabut pada umumnya menggantinya dengan gigi palsu.

Setelah itu cepat atau lambat rahang nya mengalami proses resorpsi (
proses asimilasi atau pemecahan), sehingga semakin kecil, semakin tipis sampai dengan suatu keadaan dimana gigi palsunya pun pada akhirnya sangat sulit untuk dipasang pada rahang yang tipis dan selaput lendir/mukosa datar. Jadi munculah usaha-usaha manusia dalam ilmu kedokteran gigi yaitu dengan tindakan operasi, misalnya gusinya diturunkan, rahangnya ditambah tinggi sehingga gigi palsu bisa menetap melekat di sana.

Sejak jaman Mesir, orang sudah coba menanamkan benda asing ke rahang, bisa berupa keramik, logam atau alat-alat artifisial lainnya. Belakangan, kurang lebih tahun 1960-an, dimulailah percobaan menanamkan material (logam titanium) ke dalam tulang rahang yang bertujuan untuk menggantikan akar gigi yang hilang, lalu menunggu sampai dengan proses ‘penyatuan’ material tersebut dengan tulang rahang (osteointegrasi) kemudian di atasnya dibuatkan sambungan (connection = abutment) untuk memegang/menahan gigi palsu dan hal ini kini dikenal dengan nama implan gigi.

Setidaknya ada 2 manfaat penting dari implan gigi ini yaitu manfaat fungsional dan manfaat kosmetik. Maksudnya begini, kalau tadinya ada orang yang tidak mempunyai gigi untuk keseluruhan rahangnya tentunya dia akan bisa makan dan mengunyah dengan sempurna. Dikatakan manfaat kosmetik sebab implan gigi memberikan kamu kesempatan untuk dapat memiliki senyuman yang menawan dengan susunan gigi yang sempurna mendekati aslinya.

Implan gigi juga mempunyai beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan teknik lainnya, karena sifatnya yang tetap (rigid), lebih stabil, tidak perlu di lepas-lepas, dapat bertahan lama, terlihat sangat mirip dengan gigi aslinya sehingga nampak lebih natural dan mempunyai kekuatan gigitan yang lebih baik. Namun, kekurangannya adalah membutuhkan waktu yang cukup lama dan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Kisaran biaya yang dibutuhkan untuk implan gigi sangat bervariasi, sekitar 10-25 juta/gigi sob (WHAT?!!!).

Implan gigi untuk menggantikan gigi yang hilang dapat dilakukan setelah dewasa atau ketika pertumbuhan tulang sudah lengkap. Tidak ada kontra indikasi yang absolut untuk implan gigi, pun hampir tidak ada komplikasi serius dari tindakan ini. Prosedur implan ini membutuhkan kerjasama  yang baik antara dokter dan pasien. Sebuah tim implan terdiri atas spesialis gigi bedah mulut, periodontist (spesialis gigi masalah struktur jaringan penyangga gigi) dan seorang prosthodontist (spesialis gigi yang khususnya membuat gigi palsu dengan ukuran tepat yang akan dipakai menggantikan gigi yang hilang tersebut).

Lebih Lanjut Drg. Benny juga menjelaskan, secara umum, kesuksesan implan gigi ini tergantung kepada beberapa hal antara lain: kualitas tulang (kondisi tulang harus baik, cukup tebal dan cukup kuat ‘memegang’ implan yang akan ditanam dan jaringan di sekitar tempat implan harus dalam kondisi sehat), bahan yang dipakai, dan juga keterampilan operator bedahnya. Dari berbagai studi mengenai implan gigi, angka rata-rata kesuksesan penanaman implan gigi ini mencapai 90-95%. 

Kegagalan implan gigi ini sangat jarang ditemukan. Kalaupun ada, biasanya berkaitan dengan proses osteointegrasi yang tidak sempurna atau karena adanya infeksi, misalnya pada pasien yang tidak menjaga kesehatan mulutnya dengan baik sehingga terjadi infeksi di jaringan penyangga sekitar implan (peri-implanitis). Meskipun angka kegagalannya sangat kecil, namun bukan berarti pasien tidak perlu melakukan apa-apa untuk menjaganya. Pasien tetap dianjurkan untuk selalu memperhatikan kebersihan mulut, kontrol secara rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan – 1 tahun sekali dan menghindari kebiasaan buruk yang bisa merusak crown (sarung yang berbentuk gigi yang disarungkan ke gigi untuk mengembalikan bentuk, ukuran, dan kekuatan gigi) seperti mengunyah makanan yang terlalu keras/panas dan hal-hal yang bisa mewarnai crown seperti kopi dan rokok. Bila hal-hal tersebut dipatuhi, maka implan yang ditanam tersebut bisa bertahan seumur hidup dan crown di atasnya bisa bertahan hingga 10-15 tahun.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Implan Gigi Menurut DR. drg. Benny S. Latief. Sp. BM (K)"

Post a Comment