Mengatasi Kuku dari Infeksi Jamur Menurut dr. Prima Kartika Esti, SpKK

Selama ini mungkin kita hanya mengenal jamur pada kulit, ternyata mikroorganisme yang satu ini juga bisa mampir ke kuku dan menimbulkan masalah lho sob..

Kuku merupakan organ yang memberikan keindahan pada tubuh, Infeksi jamur pada kuku jarang terjadi, hanya saja pada kondisi tertentu hal ini bisa saja ditemui. Masalah ini lebih sering terjadi pada kuku kaki dibanding dengan kuku tangan. Gejala infeksi pada kuku atau yang lebih dikenal dengan  onkomikosis, pada awalnya adalah adanya warna putih atau kuning pada kuku. Kelainan ini dapat terjadi dimulai dari ujung kuku, pangkal kuku, maupun permukaan atas kuku. Saat infeksi sudah masuk makin dalam, akan terjadi perubahan warna pada seluruh kuku, penebalan dan tepi kuku menjadi bergerigi, serta dapat disertai dengan nyeri.

Menurut dr. Prima Kartika Esti, SpKK, terjadinya infeksi pada kuku biasanya disebabkan karena lama terpapar dengan suhu hangat dan kelembaban tinggi, misalnya pada penggunaan sepatu yang lama atau berjalan di lantai kolam renang yang basah. Infeksi ini cukup sulit diatasi, selain itu memiliki kemungkinan berulang yang cukup tinggi, namun bukan berarti tidak dapat diobati.

Gejala

Setelah jamur masuk ke dalam kuku, terdapat manifestasi pada kuku yang terinfeksi tersebut, diantaranya adalah:
  1. Kuku menebal;
  2. Permukaan kuku menjadi tidak rata dan bergerigi;
  3. Bentuknya menjadi tidak beraturan;
  4. Kuku menjadi tumpul;
  5. Warna menjadi gelap atau kusam karena disebabkan adanya debris (kotoran) yang terbentuk di bawah kuku.
Kuku yang mengalami infeksi dapat terpisah dari tempatnya (nail bed) yang dikenal dengan onkolisis

Penyebab

Jamur yang menyebabkan infeksi kuku merupakan mikroorganisme yang dapat hidup tanpa paparan cahaya. Beberapa jenis jamur sebenarnya dapat memberikan keuntungan untuk manusia, namun beberapa jenis lainnya malah menimbulkan efek merugikan karena menimbulkan infeksi, termasuk jamur yang menginfeksi kuku. Jenis jamur yang menginfeksi kuku biasanya merupakan kelompok jamur dermatofita. Namun Yeast dan mold  juga dapat mengakibatkan infeksi di daerah ini.

Seluruh jenis mikroorganisme ini hidup dalam daerah yang hangat, lembab, misalnya pada kolam renang dan kamar mandi. Jamur masuk ke dalam tubuh melalui celah antara kuku dan jaringan di sekitarnya, atau akibat luka kecil pada kulit. Jika kondisi kuku masih hangat dan lembab, maka perkembangan jamur makin mudah, karena kondisi tersebut merupakan tempat ideal untuk pertumbuhan dan penyebaran jamur.

Infeksi yang terjadi pada kuku lebih sering terjadi pada ibu jari, dibanding jari lainnya, karena posisi ibu jari biasanya terletak pada tempat yang gelap dan lembab pada sepatu. Penjelasan lain, karena gangguan aliran darah pada ibu jari lebih sering terjadi dibanding jari lainnya, hal ini mengakibatkan sistem pertahanan tubuh pada daerah tersebut juga terbatas.

Faktor Risiko

Dr. Prima menjelaskan bahwa infeksi kuku lebih sering terjadi pada orang dewasa karena beberapa alasan, termasuk gangguan aliran pembuluh darah, terpapar dalam waktu lama dengan jamur, usia tua juga meningkatkan risiko infeksi, karena pertumbuhan kuku lebih lambat, sehingga lebih rentan terinfeksi jamur. Kuku yang terinfeksi jamur lebih sering pada pria dibanding perempuan, dan pada orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama. Diduga terdapat faktor genetik pada orang-orang tertentu yang dapat menahan infeksi pada kuku. 

Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi jamur adalah:
  1. Keringat berlebihan;
  2. Bekerja pada lingkungan yang lembab dan panas;
  3. Menggunakan sepatu dan kaus kaki yang tidak memiliki ventilasi yang memadai;
  4. Berjalan tanpa menggunakan alas kaki pada lokasi publik yang basah, misalnya kolam renang, kamar mandi atau tempat lainnya;
  5. Luka pada daerah dekat kuku yang mempermudah jamur menginfeksi;
  6. Diabetes melitus (kencing manis), yang mengakibatkan gangguan peredaran darah dan penurunan daya tahan tubuh.

Pengobatan

Kuku yang terinfeksi jamur, akan terus menjadi masalah jika tidak mendapatkan pengobatan yang tidak memadai. Cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan saat muncul gejala awal berupa adanya bercak berwarna kuning atau putih pada kuku.

Pengobatan infeksi jamur pada kuku kadang kala menjadi sulit. Hal ini disebabkan karena adanya kemungkinan penyakit berulang. Sering kali penderita menggunakan obat yang dijual bebas. Namun, pengobatan tersebut tidak efektif dibandingkan obat yang diresepkan oleh dokter.

Terdapat beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada kuku, diantaranya pengobatan melalui oral dan pengobatan topikal (pada daerah kuku yang mengalami infeksi). Pengobatan oral yang digunakan diantaranya itraconazole, fluconazole dan terbinafine. Efek samping pengobatan ini beragam, mulai dari gejala alergi yang muncul pada kulit, hingga yang paling parah adalah kerusakan hati. Sehingga penderita yang mendapatkan pengobatan anti jamur sebaiknya waspada  dengan cara memeriksakan kesehatan fungsi hati secara berkala.

Pengobatan ini membantu pertumbuhan kuku baru yang bebas dari infeksi. Pengobatan ini biasanya digunakan dalam 6 hingga 12 minggu. Hasilnya dapat dilihat setelah muncul kuku baru yang bebas infeksi. Diperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan infeksi sekitar 4 bulan atau lebih. Infeksi berulang biasanya terjadi akibat kaki tetap terpapar dengan kelambaban yang tinggi dan hangat.

Pengobatan topikal diberikan dalam bentuk krim, salep, atau cairan. Mungkin juga diberikan tambahan berupa lotion untuk mempercepat penyerapan obat. Pada beberapa kondisi pengobatan topikal saja tidak cukup, sehingga harus disertai dengan pemberian obat minum.

Jika penyakit ini hanya termasuk dalam kategori ringan atau sedang, biasanya digunakan obat anti jamur yang dikenal dengan ciclopirox, caranya dengan mengoleskan cairan ini pada kuku dan jaringan disekitarnya 1 kali sehari. Setelah 7 hari, lapisan pada kuku tersebut dibersihkan dengan menggunakan alkohol. Penggunaan obat ini secara rutin setiap hari dalam setahun, diperkirakan dapat mengatasi infeksi jamur kuku. Jika infeksi yang terjadi sangat parah, kemungkinan dianjurkan mencabut kuku. Pertumbuhan kuku baru terjadi lambat, diperkirakan proses akan memakan waktu 1 tahun.

Perawatan dan Pencegahan

Untuk membantu pengobatan ada beberapa hal yang dapat dilakukan, diantaranya :
  1. Usahakan agar kuku tetap pendek, kering dan bersih. Potong kuku dalam bentuk yang lurus dan tipiskan bagian yang menebal. Keringkan daerah kuku dan ujung jari dengan cermat setelah mandi;
  2. Gunakan kaus kaki yang ideal, pilih bahan sintetis dibanding katun atau wool. Ganti kaus kaki secara teratur, jika dalam suasana panas, ganti lebih sering. Lepas sepatu setelah beristirahat atau setelah melakukan olahraga untuk menghindari suasana lembab dan basah;
  3. Gunakan bubuk atau spray anti jamur, terutama jika sedang menggunakan sepatu dalam waktu lama;
  4. Jangan memotong kulit atau jaringan lunak lain disekitar kuku. Karena hal ini membuat jamur lebih mudah masuk ke dalam tubuh;
  5. Saat berada di daerah publik yang basah, seperti kolam renang, sebaiknya menggunakan alas kaki.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengatasi Kuku dari Infeksi Jamur Menurut dr. Prima Kartika Esti, SpKK"

Post a Comment