Kemacetan Memicu Penyakit Jantung Menurut dr. Santoso Karo Karo, MD, MPH, SpJp
Kondisi jalan di kota-kota besar yang kerap kali diselimuti kemacetan ternyata menjadi faktor pemicu munculnya penyakit stres warga di kota tersebut. Dan hati-hati, stres dan depresi berkepanjangan ternyata dapat memicu penyakit jantung. Menurut dr. Santoso Karo Karo, MD, MPH, SpJp, stres memiliki hubungan erat dengan penyakit jantung. Orang yang sering mengalami stres, dua kali lipat lebih berisiko terkena serangan jantung.
Menurut dr. Santoso, stres dapat meningkatkan tekanan darah yang mengakibatkan cedera pada dinding arteri serta mempunyai andil dalam pembentukan bekuan dalam pembuluh darah. Beberapa penelitian terakhir menyebutkan, pada orang stres ada peningkatan pesat kadar lemak darah yang mengganggu mekanisme pembentukan lemak tubuh. Stres juga meningkatkan produksi molekul inflamsi yang juga berujung pada penyumbatan pembuluh darah.
Kepribadian Tipe A dan Tipe B
![]() |
Tipe A |
Tak hanya itu, Pola hidup dan kerja yang penuh stres karena manajemen waktu yang buruk juga dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Dr. Santoso mengingatkan, orang dengan kepribadian Tipe A menjadi target sasaran empuk penyakit jantung dibanding orang dengan tipe kepribadian B.
Tipe A dan Tipe B? Maksudnya? Begini sob, berdasarkan penelitian Friedman dan Rosenman, ada 2 tipe sifat yang dimiliki manusia yakni tipe A dan tipe B. Tipe A merupakan orang-orang yang memiliki sifat ambisius, kompetitif, tidak sabaran, agresif, terburu-buru dan mudah marah. Sedangkan orang tipe B memiliki sifat mudah bergaul dan lebih santai.
![]() |
Tipe B |
Berdasarkan penelitian tersebut, orang berkepribadian tipe A sering terkena nyeri dada atau angine pectoris. Dan pola hidup dan kerja yang penuh stres karena manajemen waktu yang buruk, bukan tidak mungkin meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah yang sering dirasakan sebagai nyeri dada. Dalam hitungan menit, seseorang bisa saja meninggal akibat serangan jantung.
Untuk mengatasi hal itu, orang yang memiliki sifat tipe A disarankan untuk menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat. Dr. Santoso memberikan beberapa tips untuk menghindari stres, yaitu : selalu berdoa, berserah kepada Tuhan, jangan ngoyo, mau memaafkan, jangan terburu-buru, dan harus memiliki hobi.
Mengancam Usia Muda
Seruan agar tidak stres juga diserukan oleh Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI) dr. Dewi Andang Joesoef. Menurut beliau, penderita penyakit di Indonesia maupun di berbagai negara kini semakin muda.
Hingga kini, penyakit jantung dan pembuluh darah masih tetap menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Setiap 2 detik, penyakit ini membunuh sedikitnya 1 orang. Selain mematikan, penyakit jantung berbahaya karena penderitanya sering tidak menyadari gejalanya. Sekitar 40 persen orang yang meninggal karena penyakit jantung tidak memiliki keluhan apapun.
Agar terhindar dari serangan jantung, dr. Santoso mengajak masyarakat menerapkan hidup “SEHAT” yaitu :
Seimbangkan gizi
Enyahkan rokok
Hadapi dan atasi stres
Awasi tekanan darah
Teratur berolahraga
Selain itu, memantau indeks massa tubuh, memantau kadar gula darah dan mengecek kadar kolestrol enam bulan sekali. Tekanan darah perlu dijaga tetap di bawah 140/90. Untuk aktifitas fisik, dr. Santoso menyarankan olahraga ringan berupa jalan kaki 30-45 menit, lima kali sepekan. Namun, jika ada keluhan hentikan olahraga, karena itu ada yang salah dengan kesehatannya.
0 Response to "Kemacetan Memicu Penyakit Jantung Menurut dr. Santoso Karo Karo, MD, MPH, SpJp"
Post a Comment