Demensia, Banyak Lupa Sedikit Ingat. Menurut dr. Diatri Nari Lastri Sp.S(K)

Ada suatu kejadian di persidangan, ketika seorang saksi kunci tidak bisa dihadirkan karena mengalami penyakit lupa berat. Apakah ada penyakit lupa berat? Mengapa bisa terjadi? dan bagaimana cara mengatasinya?

Menurut dr. Diatri Nari Lastri Sp.S(K), penyakit lupa berat atau biasa disebut dengan demensia adalah kumpulan gejala atau suatu sindroma yang disebabkan karena gangguan memori. Orang yang mengalami demensia tidak bisa menjalankan aktifitasnya sehari-hari dan membutuhkan bantuan orang lain.

Pada umumnya, demensia terjadi pada usia lanjut atau pada usia setelah 65 tahun, dimana setiap 5 tahun kedepannya akan terus mengalami penurunan daya ingat. Meski begitu, penurunan daya ingat ini bisa juga terjadi pada usia 35 tahun lho sob. Penyebabnya biasanya karena adanya infeksi di otak, sehingga bila infeksinya diobati, maka kemampuan kognitifnya akan kembali baik. Namun, kasus penurunan daya ingat pada usia 35 tahun jarang sekali terjadi.

Demensia sendiri dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu demensia degenerasi dan demensia vaskular. Demensia degeneratif adalah yang paling banyak terjadi.

Penyebab dan Gejalanya

Salah satu gangguan memori dalam demensia degeneratif adalah penyakit alzheimer yang disebabkan adanya penurunan sel-sel saraf akibat degeneratif otak sehingga mengalami kemunduran fungsi intelektual dan emosional. Lain halnya, dengan demensia vaskular, yang dapat terjadi karena kerusakan otak yang disebabkan oleh penyakit vaskular seperti hipertensi, diabetes, jantung dan stroke yang menyebabkan penurunan daya ingat dan fungsi kognitif (kemampuan yang mencakup kegiatan mental (otak)).

Dr. Diantri memberitahukan penurunan daya ingat karena demensia alzheimer tidak terjadi secara mendadak tetapi melalui proses degeneratif, hal itu berbeda dengan demensia vaskular yang dapat terjadi secara mendadak.

Gejala awal demensia alzheimer adalah mudah lupa nama seseorang dan benda, sering bertanya dan bercerita berulang-ulang. Untuk gejala beratnya adalah mengalami gangguan perilaku seperti mudah curiga, menuduh orang, marah-marah jika keinginannya tidak dituruti dan tidak terkontrolnya buang air kecil atau besar. Untuk gejala demensia vaskular, yang sering terjadi adalah gangguan berhitung dan mengalami keterlambatan berbicara.

Menurut dr. Diatri, dalam pengobatan demensia yang harus diatasi adalah faktor penyebab terjadinya penurunan daya ingat. Untuk demensia alzheimer karena penyebabnya proses degeneratif, maka sampai saat ini belum ada obatnya. Meski begitu, untuk gejalanya masih bisa diatasi dengan mengkonsumsi obat-obatan simtomatis. Pengobatan demensia vaskular adalah dengan mengatasi penyakitnya dan bisa ditambahkan dengan mengkonsumsi obat-obatan simtomatis.

Berikut ini ada tips nih sob dari dr. Diatri agar kita tidak mudah lupa :
  1. Selalu gunakan otak untuk bekerja seperti berdiskusi, olahraga atau belajar;
  2. Jalani pola hidup sehat;
  3. Kurangi mengkonsumsi garam bagi penderita hipertensi, kurangi mengkonsumsi gula atau yang manis-manis bagi penderita diabetes. Tujuannya adalah agar tekanan darah dan gula darah dapat terkontrol dan diharapkan dapat memperbaiki fungsi kognitifnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Demensia, Banyak Lupa Sedikit Ingat. Menurut dr. Diatri Nari Lastri Sp.S(K)"

Post a Comment