Air Panas, Apa Benar Meremajakan Kulit? Menurut dr. Silviani, SpKK

Air panas dikenal banyak memberikan manfaat terhadap kesehatan. Tidak jarang penggunaan air panas saat mandi dan membasuh muka menjadi tips kecantikan yang banyak direkomendasikan. Tapi tahukah kamu, penggunaan air panas seperti itu tidak dibenarkan dari segi medis?
dr. Silviani, SpKK

Menurut dr. Silviani, SpKK., pemakaian air panas pada saat membasuh muka dan juga mandi tidak dianjurkan. Menurut beliau, tidak ada hal yang menguntungkan ketika seseorang membasuh muka atau mandi menggunakan air panas. Bahkan ditegaskannya, bisa merugikan, karena air panas dapat membuat kulit wajah bahkan kulit bagian tubuh lain mudah keriput, meski kejadiaannya tidak serta merta.

Menyebabkan Kulit Lebih Sensitif

Dikatakan dr. Silvi, bahwa pemakaian air panas secara terus-menerus ternyata dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif. Air panas akan mengakibatkan terjadinya pengikisan lapisan mantel lemak (sebum) kulit yang berfungsi sebagai pelembab kulit. Sebum bekerja dengan mencegah penguapan air yang berlebihan dari kulit. Jadi, jika penggunaan air panas digunakan secara terus-menerus, maka sebum menghilang dan kulit menjadi lebih sensitif.

Kulit mudah mengalami iritasi karena faktor hilangnya pelembab pada kulit. Iritasi yang berulang akan membuat kerusakan pada kulit. Kerusakan tersebut yang akan mempercepat terjadinya kerutan pada wajah. Bahaya lain penggunaan air panas untuk membasuh muka dan mandi adalah memudahkan munculnya alergi pada kulit. Hal itu dijelaskannya karena pelindung mantel lemak/sebum telah hilang sehingga menyebabkan bahan kimia mudah menyebabkan reaksi alergi dan iritasi pada kulit yang tidak terlindung sebum, misalnya jika kulit digaruk, maka garukan itu akan membuat luka sehingga luka tersebut juga akan memudahkan terjadinya infeksi oleh bakteri maupun jamur pada kulit.


Mandi Sauna Juga Tidak Dibenarkan

Saat ini banyak ditawarkan terapi kecantikan menggunakan air panas, salah satunya mandi sauna. Banyak manfaat yang ditawarkan dari teknik itu, antara lain menjanjikan tubuh menjadi lebih sehat dan menarik. Dengan berpanas-panas diruang tertutup, dianggap racun-racun dalam tubuh akan ramai-ramai keluar bersama keringat. Rasa lelah hilang dan penampilan pun tidak kusut lagi. Padahal dr. Silvi menegaskan bahwa ternyata mandi sauna pun tidak dibenarkan, hal Itu karena panasnya akan merusak kulit.

Air Yang Ideal Itu Seperti Apa?

Nah, sebenarnya air seperti apakah yang dibenarkan dalam penggunaan untuk mandi dan membasuh muka? Dikatakan dr. Silvi, bahwa air yang baik untuk digunakan sebagai pembasuh muka ataupun mandi adalah air mandi suam kuku (hangat), yaitu kira-kira dalam suhu 36 derajat celcius. Itu dijelaskan terkait dengan panas air yang masih bisa ditoleransi oleh tubuh manusia maksimal adalah 50 derajat celcius. Meski begitu kembali lagi ditekankannya bahwa air yang lebih aman digunakan air untuk mandi dan membasuh muka adalah air pada suhu kamar.

Tips perawatan kulit yang aman

Untuk perawatan kulit yang lebih aman, ada tips yang disampaikan oleh dr. Silvi nih sob :
  1. Kalau membasuh muka atau mandi pakai air suhu kamar;
  2. Mandi tidak lama, yaitu tidak berendam;
  3. Memakai sabun yang tidak alkalis (pH balance) karena tidak merusak lapisan sebum kita;
  4. Tidak melakukan mandi sauna, karena ternyata panasnya dapat merusak kulit tubuh kita.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Air Panas, Apa Benar Meremajakan Kulit? Menurut dr. Silviani, SpKK"

Post a Comment