Serba Serbi Keringat dan Bau Badan Menurut dr. Imran Nito, SpPD

Keringat yang keluar berlebih kerap bikin masalah. Apalagi jika keringat tersebut menyebabkan badan mengeluarkan aroma tidak sedap alias bau badan. Menurut dr. Imran Nito, SpPD dari RS Omni Medical Centre berpendapat, keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat yang mengeluarkan cairan yang mengandung mineral dan garam. Selain itu, kelenjar keringat juga ada yang mengeluarkan lemak yang disebut dengan kelenjar sebasea dan didalam kelenjar tersebut terdapat komponen lemak.

Nah, kelenjar itu tidak boleh tersumbat, karena jika tersumbat akan menjadi kista ateroma..apa tuh kista ateroma? Kista ateroma adalah kista yang biasa muncul pada kantong kecil di balik permukaan kulit yang berisi materi berisikan minyak. Kista ini memiliki nama lain kista sebasea, mengingat materi berminyak tersebut biasa keluar dari kelenjar sebasea. Kista ini memang tidak berbahaya dan termasuk tumor jinak dan sering tumbuh didaerah-daerah yang banyak menimbulkan keringat seperti lipatan-lipatan tubuh. Biasanya saluran dari kelenjar keringat tersumbat dengan debu dan gemuknya badan. Banyaknya keringat yang keluar di daerah kulit dapat ditentukan dari daerah yang paling banyak pembuluh darahnya, mulai dari kepala, punggung, leher dan dada.

Keringat yang keluar di tubuh berbeda dengan keringat yang keluar di tangan. Pada tangan, keringat akan keluar dengan banyak apabila adanya aktifitas. Biasanya keringat yang paling banyak keluar adalah di daerah punggung tangan. Jika melakukan olahraga, maka yang berkeringat adalah punggung tangan.

Berbeda dengan keringat di telapak tangan. Hal itu dikarenakan persarafan keringat di daerah telapak tangan berbeda dengan yang ada di punggung tangan atau seluruh tubuh. Persarafan keringat yang ada di telapak tangan adalah persarafan yang dipengaruhi oleh susunan saraf otonom atau simpatis, sehingga akan keluar pada saat situasi khusus seperti ketakutan atau stress. 

Keringat yang Berlebih dan Penyakit

dr. Imran Nito, SpPD
Dr. Imran menjelaskan, kelebihan keringat dapat menimbulkan penyakit. Hal itu dilihat kembali dari penyebabnya, misalnya saja karena adanya aktifitas fisik berat seperti pada pekerja buruh kasar yang menimbulkan banyak keringat, maka bisa terjadi kekurangan cairan yang disebut dehidrasi. Kondisi itu berbahaya karena bisa mengganggu keseimbangan fungsi organ-organ tubuh.

Selain itu ada pula penyakit yang memang pada dasarnya mengeluarkan banyak keringat, seperti hipertiroid. Pada hipertiroid terjadi kadar hormon kelenjar gondok yang melebihi kapasitas normalnya. Hal itu memicu produksi keringat berlebih.

Mengapa Dapat Terjadi Bau Badan

Dr. Imran menjelaskan, produksi keringat yang nantinya akan menimbulkan bau badan itu terjadi karena adanya pengaruh hormonal. Pengaruh hormonal itu berperan terhadap komposisi dari lemak yang dihasilkan. Lemak merupakan bahan baku yang akan dicerna oleh bakteri yang hidup secara komensial di kulit. Jadi, bakteri akan mencerna jaringan lemak  di kulit dan memfermentasikannya. Proses fermentasi itu membutuhkan cairan yaitu keringat. Hasil fermentasi bakteri terhadap material lemak yang dihasilkan oleh tubuh dengan media keringat itulah yang akan menghasilkan bau badan.

Masih menurut dr. Imran, setiap orang pasti memiliki bau badan, tetapi bervariasi. Hal itu dikarenakan banyak atau tidaknya keringat yang disebabkan oleh banyaknya aktifitas. Selain itu juga disebabkan oleh komposisi lemaknya.  Jika orang yang kulitnya lebih banyak mengeluarkan lemak, maka badannya akan lebih bau dari pada orang yang kulitnya tidak terlalu berlemak. Hal itulah yang mengakibatkan bau badan perempuan dengan bau badan laki-laki berbeda karena biasanya perempuan memiliki lemak lebih banyak. Daerah yang sering menimbulkan aroma tidak sedap adalah daerah yang banyak menghasilkan keringat seperti daerah lipatan. Pada daerah itu terjadi penguapan yang paling sedikit sehingga keringat pun menumpuk disitu.

Sedangkan menurut dr. Armansjah Dara Sjahrudin, SpKK, MKes, atau yang akrab disapa dr Dara, bau badan itu biasanya terjadi pada aksila (bahasa lainnya ketek/ketiak), payudara dan kelamin. Namun lebih sering terjadi karena kelenjar apokrin (kelenjar keringat yang mengandung lemak).

Cara Mengatasi Bau Badan

Menurut dr. Imran, mudah saja untuk menghilangkan keringat dari tubuh yaitu dengan cara mengeringkannya sampai keringat tidak ada. Bagi orang yang memiliki postur tubuh yang gemuk, maka harus mengurangi berat tubuhnya. Selain itu pemakaian deodoran pun dapat membantu, karena dapat membersihkan bakteri-bakteri yang ada. Deodoran pun dapat mengurangi jumlah bakteri yang terjadi karena interaksi antara bahan baku material lemak dengan bakteri. Meski begitu tidak selamanya pemakaian deodoran itu baik, karena deodoran dapat menghambat keringat yang akan keluar.

Cara yang alami lainnya adalah dengan menghindari pemakaian pakaian yang tebal dan pengap, karena akan menyebabkan keringat yang keluar lebih banyak. Untuk itu gunakanlah pakaian yang berbahan halus atau katun yang dapat menyerap keringat sehingga akan mengurangi bau badan.

Untuk makanan, secara tidak langsung akan berhubungan dengan lemak. Hindari mengkonsumsi yang mengandung tinggi lemak, seperti makanan yang mengandung santan dan kacang-kacangan. Satu hal lagi yang diketahui adalah jika seseorang berada di ruangan ber-AC, maka kulitnya akan menjadi kering sehingga hasil akhirnya bau badan akan berkurang. Itulah mengapa dianjurkan oleh Dr. Imran jika pada tempat umum dimana berkerumun banyak orang, operator AC agar lebih mendinginkan ruangan. Tempat umum yang dimaksud seperti fitness center, mall ataupun tempat hiburan lainnya.

Sedangkan dr. Dara menjelaskan, banyak cara untuk mengatasi bau badan khususnya ketiak, mulai dengan memilih deodorant yang tepat hingga menjaga kehigienisan tubuh. Rambut ketiak yang lebat ditengarai juga bisa menimbulkan bau pada ketiak, jadi bila memungkinkan, sebaiknya rambut ketiak dicukur sedikit untuk menjaga kebersihan dari bakteri.

Subscribe to receive free email updates: