Bayam vs Penuaan Dini dan Kanker Menurut Prof. Dr. Ir Made Astawan

Kita seharusnya bersyukur pada Tuhan bahwa di Indonesia ini kita mempunyai beragam jenis sayuran dengan harga murah dan salah satunya adalah bayam. Di pasaran beredar beragam jenis bayam, seperti bayam hijau maupun bayam merah. Bayam hijau masih dibedakan lagi menjadi bayam cabut (Amaranthus triclor L) yang biasanya dijual dengan akarnya dan bayam tahunan (Amaranthus hybridus L.) yang dijual dalam bentuk potongan, tapi kebanyakan dari kita memilih bayam cabut karena teksturnya lebih lunak dan rasanya enak.

Kaya Vitamin dan Mineral

Popeye
Bayam mengandung beragam zat gizi, mulai dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, hingga serat. Sayuran yang mendunia karena tokoh kartun Popeye ini memang termasuk golongan sayuran super dan ini bukanlah julukan yang berlebihan dilihat dari kandungan nutrisinya karena bayam sangat kaya akan zat gizi.


Bahkan World's Healthiest Foods Rating mendaulat sayuran ini dalam kategori excellent untuk kandungan vitamin K, A, C, B2, B6 dan folat, sedangkan kandungan vitamin B1 dan E dalam bayam masuk dalam kategori very good. Tidak hanya vitamin, kandungan mineral seperti zat besi, magnesium, mangan, kalium dan kalsium didalam bayam termasuk dalam kategori excellent. Belum lagi tingginya serat didalam bayam yang sudah terbukti mampu mencegah kanker saluran pencernaan dan mencegah sembelit.

VS Penuaan dan Kanker

Kandungan nutrisi didalam bayam memiliki beragam manfaat, Prof. DR. IR Made Astawan, pakar gizi dan ilmu pangan menyebutkan bahwa salah satu kandungan gizi yang istimewa didalam bayam adalah vitamin K. Vitamin ini selain berperan dalam menghambat pembekuan darah juga memiliki khasiat anti oksidan. 

Vitamin K juga dapat mencegah timbulnya penyakit seperti stroke, karena sifat vitamin K yang dapat mengurangi pengerasan pembuluh darah karena timbunan plak kalsium. Bahkan menurut Prof. Made, vitamin K dalam bayam lebih efektif dibandingkan vitamin E yang selama ini dipercaya sebagai vitamin anti penuaan. Manfaat vitamin K dalam bayam juga dapat mencegah timbulnya kanker. Vitamin K dapat bertindak sebagai racun bagi sel kanker namun tidak membahayakan bagi sel yang sehat.

Masih dalam kategori vitamin, bayam juga sangat kaya akan vitamin A yang kita tahu berperan didalam fungsi penglihatan. Peran lain dari vitamin A adalah menjaga kesehatan saluran pencernaan, memelihara sel-sel kulit, meningkatkan kekebalan tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan tulang dan gigi yang sehat.

Peran zat besi di dalam bayam juga sangat vital. Bagi perempuan yang mengalami proses menstruasi, zat besi bisa mengganti sel darah yang hilang karena zat besi dalam bayam merupakan komponen penting untuk membentuk hemoglobin. Prof. Made menjelaskan bahwa didalam bayam juga mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai antikanker dan antioksidan. Bayam mengandung lebih dari tiga belas flavonoid. Flavonoid yang terdapat didalam bayam adalah p-coumaric acid dan 9-cis carotene. The Journal of Nutrition edisi September 2004 melaporkan karotenoidneoxanthin didalam bayam dapat diubah menjadi neokrom yang dapat mencegah proses prostat.

Mengolah Bayam

Kebanyakan orang mengolah bayam hanya untuk dijadikan sayur, padahal bayam sangat fleksibel diolah menjadi beragam menu hidangan yang lezat. Dengan sedikit kreasi, bayam bisa diolah menjadi isi makaroni panggang, cah bayam, ditumis maupun sebagai campuran salad. Dengan mengkreasikan bayam menjadi hidangan istimewa diharapkan masyarakat lebih menyukai bayam sebagai menu harian yang menyehatkan.

HARUS DIPERHATIKAN! Bahwa didalam mengolah bayam, sayuran ini mengandung zat besi (ferro) yang jika terlalu lama kontak dengan udara akan teroksidasi menjadi fe3 (ferri), dan ini bersifat toxid (racun) bagi tubuh. Bayam juga mengandung nitrat, yang akan berubah menjadi nitrit jika teroksidasi terlalu lama dengan udara dan lagi-lagi bersifat racun bagi tubuh. Nitrit ini akan semakin banyak ketika sayur bayam didiamkan atau dimasak berulang-ulang. Karenanya tidak disarankan memanaskan sayur bayam dan mengkonsumsi sayur bayam lebih dari 4 jam.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bayam vs Penuaan Dini dan Kanker Menurut Prof. Dr. Ir Made Astawan"

Post a Comment